Home » Archives for Januari 2012
Soliditas Jama’ah
Posted in
Taujihat
|
1/30/2012|
Abu Jundi
Ikhwan dan akhwat fillah, untuk sebuah soliditas jamaah, kita memerlukan suatu kondisi, yang sering disebut dengan istiqrar, ketenangan atau kestabilan. Sudah barang tentu kondisi ini pertama-tama dituntut dari setiap aktivis dari jamaah ini, dari setiap kader, dari ikhwan atau akhwat yang mempunyai komitmen dengan gerakan dakwah ini.
Istiqrar Nafsi
Pertama, setiap kader harus selalu memperhatikan istiqrarun nafsi, ketenangan dan stabilitas jiwanya. Jangan sampai akibat kesibukan yang demikian banyak, tantangan yang demikian berat, tuntutan akan pengorbanan yang melampaui batas-batas kemampuan membuat jiwa kita menjadi kacau, an-nufus al-murtabikah, yang kacau terguncang, yang akhirnya seperti yang sering disindir oleh Sayyid Quthub, sebagai an-nufus al-mahzumah, jiwa yang kalah lebih dulu sebelum terjun ke medan pertempuran. Oleh karena itu setiap kader, ikhwan dan akhwat harus memperhatikan, harus memberikan inayah yang cukup terhadap istiqrarun nafsi, ketenangan jiwanya.
Ketenangan jiwa hanya bisa diraih melalui upaya mengarahkan hati kita selalu berhubungan dengan Allah Taala, al-muta’alliqah billah. Hanya dengan itulah itmi’nanun nafsi, ketenangan jiwa bisa ditumbuhkan, bisa dipelihara dan bisa dikembangkan.
Ikhwan dan akhwat fillah, kita sebagai duat dan da’iyat ilallah harus menjadi orang yang paling sanggup memelihara hatinya dalam kondisi al-qulub al-muthmainnah. Dari sanalah akan tumbuh tsiqah, watsiqun billah, watsiqun binashrillah, yakin betul kepada Allah, yakin betul akan adanya kemenangan yang dianugerahkan oleh Allah. Tanpa itu dengan tantangan dan tugas berat ini kita akan gelisah. Oleh karena itu hati kita harus selalu dihubungkan dengan kekuatan Maha Besar, yaitu Allah Taala. Yang bukan saja menggerakkan alam semesta, tapi Dialah Pencipta alam semesta. Dialah yang mengarahkan ke mana bergeraknya alam semesta, tarmasuk fenomena dengan aneka ragam kelompok dan ideologinya, aneka ragam programnya, seluruhnya digerakkan oleh Allah dan akan mencapai target-target yang sudah dibatasi oleh iradatillah dan masyiatillah. Menghadapi akan hal ini tidak akan pernah bisa merasa gentar melihat kekuatan apa yang disebut partai besar, karena Allahlah Yang Maha Besar. Kita tidak pernah merasa minder melihat partai yang kaya raya, karena Allah yang Maha kaya dan Maha Mulia. Yakin, mungkin apa yang kita miliki sekarang sedikit, tapi yang dijanjikan Allah dalam rangka pertolongan-Nya adalah Maha Besar. Maa indakum yanfadu wa maa indallaahi baaqin, apa-apa yang disediakan oleh Allah untuk para mujahidin, para duat ilallah la yanfad, baaqin laa yanfad.
Qanaah inilah yang harus kita miliki. Tanpa qanaah kita akan ngeri melihat kekayaan yang dimiliki partai-partai besar yang demikian banyak seolah-olah di mata kita akan berlomba dengan kekuatan seperti itu. Tetapi kalau kita yakin bahwa yang memerintahkan kita berlomba adalah Allah Taala dalam rangka al-khairat, fastabiqul khairat, kita insya Allah tidak akan ragu untuk start dan berjalan dengan manhaj Allah dan mencapai finish, mardhatillah. Allahu Akbar! Allah Akbar!
Jiwa yang semacam itulah yang harus dimiliki oleh para duat sehingga apapun yang kita hadapi kalkulasinya bukan kalkulasi bumi, tapi kalkulasi samawi, di mana seluruh fenomena universal ini tidak ada yang terlepas dari tadbir rabbani. Sekali-kali hanya qulub muthmainnah sajalah yang akan betul-betul watsiqun billah wa watsiqun binashrillah.
Ikhwan dan akhwat fillah, alhamdulillah, selama ini jamaah selalu memahami kita, menjaga kita, memelihara kita, memberi inayah kepada kita agar hati kita terpelihara, jangan sampai menjadi nufus murtabikah, jangan menjadi jiwa yang guncang, jiwa yang kalut dalam menghadapi tantangan. Dan bahkan Allah Taala telah mengarahkan kepada kita bagaimana agar istiqrarun nafsi itu bisa dipelihara, maka kemudian Allah mewajibkan dan menyunahkan akan adanya sunnah berumah tangga dan berkeluarga. Karena berkeluarga adalah salah satu jenjang, salah satu sarana, salah satu wadah untuk memelihara nufus mustaqirrah.
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.” (Q.S. Ar-Ruum: 21)
Istiqrar ‘Aili
Oleh karena itu istiqrarun nafsi itu harus dilanjutkan dengan upaya mewujudkan yang kedua, yaitu: istiqrarun ‘aili, ketenangan dan kestabilan keluarga para dai dan daiyat. Saya menyadari, sesadar-sadarnya bahwa keluarga duat dan daiyah tidak seperti keluarga kebanyakan manusia. Dari mulai munthalaqnya, pangkal bertolaknya mereka berumah tangga, dimana rumah tangga itu dibangun dengan mahabbah fillah. Apa lagi sama-sama dibangun melalui wihdatul aqidah, wihdatul fikrah dan wihdatul minhaj. Bahkan selalu seiring bergandengan tangan dalam perjalanan dakwah dengan segala pengorbanannya, maka ikatan mahabbah fillah yang didasari wihdatul aqidah, wihdatul fikrah dan wihdatul manhaj itu diikat pula oleh ikatan romantisme dakwah. Ikatan romantika dakwah yang mengikat rumah tangga kita. Allahu akbar walillahil hamd.
Oleh karena itu saya pesankan, setelah kita selalu memelihara istiqrarun nafsi, kita pun harus betul-betul memelihara istiqrar ‘aili kita, stabilitas dan ketenangan rumah tangga kita. Saya sering mengatakan bahwa rumah tangga dai adalah rumah tangga qa’idah da’wiyah, homebase bagi dakwah itu. Dan komandan markasnya adalah istri kita. Sudah barang tentu para junudullah membutuhkan ri’ayah dari komandan agar kegairahan berdakwahnya tetap bergelora, agar semangat dakwahnya tetap menggebu, agar daya juangnya tetap berkobar. Oleh karena itu mu’asyarah bil ma’ruf, mu’asyarah zaujiyah bil ma’ruf adalah merupakan sendi-sendi yang harus diperhatikan dalam memelihara istiqrar ‘aili, kestabilan keluarga dai.
Sekali lagi kepada ikhwan dan kepada akhwat, kepada keduanya, saya pesankan untuk betul-betul menjaga memelihara al-istiqrar al-‘aili, sebab jika ‘ailat du’at dan da’iyah ghairu mustaqirrah, tidak tenang, tidak stabil, sudah barang tentu cukup merepotkan jamaah, cukup menghambat gerak langkah jamaah ini. Karena dia merupakan labinatun min labinaatul jamaah, salah satu batu bata dari struktur jamaah ini. Setelah binaul fard adalah binaul usrah, apakah itu usrah harakiyah apakah usrah yang bersifat fithriyah, kauniyah dan nasabiyah seterusnya harus dipelihara. Tanpa itu kaki kita akan tersandung-sandung, jalan kita akan terseok-seok. Sekarang ini setelah istiqrarun nafsi, istiqrarun ‘aili itu harus benar-benar dipelihara bersama oleh seluruh komponen keluarga. Pelihara hubungan dengan istri, dengan suami, dengan anak dengan mertua dengan orang tua, dengan siapa pun yang terkait dengan keluarga kita, karena seluruhnya adalah merupakan ra’sul mal, modal utama bagi dakwah ini.
Istiqrar Ijtima’i
Ikhwan dan akhwat fillah, yang ketiga adalah istiqrar ijtima’i, stabilitas sosial kita dalam berkomunikasi dengan tetangga, dengan masyarakat lingkungan. Kita harus husnul jiran, baik jari dzil qurba, apakah tetangga yang memang kerabat atau jari dzil junub, atau tetangga yang jauh, apakah jauh lokasi rumahnya, mungkin terselang beberapa rumah, tapi masih bagian dari lingkungan kehidupan kita atau dekat tapi jauh dari nasabnya. Seluruhnya harus kita pelihara. Kalau kita bisa memelihara istiqrar ijtima’i, insya Allah lingkungan kita akan menjadi al-qaidah al-ijtima’iyah bagi dakwah kita. Apalagi lingkungan-lingkungan kita sekarang sesuai dengan perjalanan dakwah, sudah merupakan akumulatif dari kumpulan keluarga-keluarga ikhwan dan akhwat yang berhimpun di suatu daerah, suatu area atau bahkan sengaja membuat kampung atau komplek sendiri. Sudah barang tentu harus memperlihatkan keteladanannya dalam al-istiqrar al-ijtima’i, harus memancarkan qudwah, keteladanan mujtama’ mustaqir, masyarakat yang tenang dan tenteram. Karena masyarakat yang tenang dan tenteram sajalah yang akan memberikan kontribusinya, akan memberikan sumbangsihnya bagi lingkungan-lingkungan yang lebih luas, umat, bangsa dan negara.
Istiqrar Tanzhimi
Ikhwan dan akhwat fillah, dengan modal istiqrar nafsi, istiqrar ‘aili dan istiqrar ijtima’i itu, insya Allah secara struktural kita pun akan tenang, tanzhim kita akan tenang, tidak banyak PR, tidak banyak urusan internal, tidak mendengar sindiran sebagai jamaah qadhaya, karena yang selalu dibahas qadhaya dan qadhaya. Dan ini tadzkirah, saya kira fenomenanya sedikit, tapi bagi jamaah dakwah cukup mengusik, mengusik hati, mengusik pikiran. Potensi qiyadah dan qa’idah dan junud terkuras oleh hal-hal yang begitu. Oleh karena itu dengan modal istiqrar nafsi, istiqrar ‘aili dan istiqrar ijtima’i, insya Allah akan mencapai yang keempat: yaitu istiqrar tanzhimi. Tanzhim kita insya Allah akan menjadi tanzhim mustaqir, menjadi struktur yang stabil, yang tenang, tidak direpotkan oleh isu, oleh gosip, oleh kasak kusuk, oleh friksi-friksi yang na’udzubillah jika dibiarkan akan menjadi fraksi-fraksi.
Istiqrar Da’wi
Ikhwan dan akhwat fillah, jika istiqrar tanzhimi tadi bisa terwujud, maka insya Allah terjadilah istiqrar da’wi, dakwah kita stabil, jalan terus. Guncangan apapun tidak akan membuat kita terguling, jebakan apapun tidak akan membuat kita terperosok, situasi apapun tidak membuat kita terkecoh.
Sumber : http://al-intima.com/taujih-ust-hilmi-aminuddin/soliditas-jamaah
PKS Bantah Ganti Strategi
Posted in
Berita
|
1/29/2012|
Abu Jundi
JAKARTA--MICOM: Mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid mengatakan deklarasi sebagai partai tengah dan terbuka bukan strategi untuk mendongkrak perolehan suara, namun sudah dicanangkan sejak awal pembentukan PKS.
"Meskipun berazaskan Islam, tapi sejak awal kita memosisikan diri untuk terbuka bagi siapa pun. Buktinya, pada Pemilu 2004 lalu, sebuah survei menyebutkan bahwa pemilih non-muslim PKS juga cukup tinggi," kata Hidayat saat dihubungi di Jakarta, Sabtu (28/1).
Mantan Ketua MPR ini menambahkan, sejak 1955, parpol-parpol Islam memang tidak terlalu dominan di kancah pemilu. Partai tengah yang berplatform nasionalis cenderung memiliki daya tarik lebih kuat bagi pemilih.
"Ini seolah menjadi tantangan permanen bagi partai-partai bernafaskan Islam, yakni bagaimana caranya untuk melakukan terobosan-terobosan baru dan meningkatkan kinerjanya sehingga lebih menjual dan meningkatkan perolehan suaranya," jelasnya lagi. (*/OL-04)
"Meskipun berazaskan Islam, tapi sejak awal kita memosisikan diri untuk terbuka bagi siapa pun. Buktinya, pada Pemilu 2004 lalu, sebuah survei menyebutkan bahwa pemilih non-muslim PKS juga cukup tinggi," kata Hidayat saat dihubungi di Jakarta, Sabtu (28/1).
Mantan Ketua MPR ini menambahkan, sejak 1955, parpol-parpol Islam memang tidak terlalu dominan di kancah pemilu. Partai tengah yang berplatform nasionalis cenderung memiliki daya tarik lebih kuat bagi pemilih.
"Ini seolah menjadi tantangan permanen bagi partai-partai bernafaskan Islam, yakni bagaimana caranya untuk melakukan terobosan-terobosan baru dan meningkatkan kinerjanya sehingga lebih menjual dan meningkatkan perolehan suaranya," jelasnya lagi. (*/OL-04)
PKS Tolak Kenaikan Harga BBM
Posted in
Berita
|
1/25/2012|
Abu Jundi
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Komisi VII DPR secara tegas tak menyetujui pembatasan BBM subsidi juga opsi kenaikan harganya. Anggota Komisi VII Mardani Ali Sera beralasan pemerintah belum menyelesaikan tiga pekerjaan rumah yang diamanatkan DPR terhadapnya.
Pertama, pemerintah harus mengurangi subsidi untuk PLN sebab perusahaan plat merah itu kebanyakan mengonsumsi bahan bakar diesel. Sebanyak 1 KWh listrik berbahan bakar diesel menghabiskan Rp 3.000, sedangkan jika dikonversi ke gas akan lebih murah menjadi Rp 700 per KWh.
“Subsidi PLN pada 2010 saja sekitar Rp 50 triliun, jika pemerintah potong separuhnya, maka bisa kita berikan untuk subsidi BBM,” kata Mardani saat dihubungi Republika, Rabu (25/1). Menurut Mardani, yang menyebabkan biaya pokok penyediaan (BPP) listrik adalah penggunaan BBM untuk pembangkit. Seharusnya untuk menekan anggaran subsidi, PLN mengggunakan bahan bakar gas dan batubara.
Kedua, pemerintah belum mengoptimalisasikan sistem transportasi umum. Menurutnya, perbaikan-perbaikan yang dilakukan dapat berbagai cara. Misalnya, menaikkan tarif parkir kendaraan, dan menganjurkan masyarakat beralih ke transportasi umum.
Ketiga, pemerintah mengaudit kinerja Pertamina terakit catatan efisiensinya. Terkait hal ini, sebelumnya, anggota komisi VII Dito Gunandito mengapresiasi penghematan Pertamina terhadap impor BBM. Dalam laporannya, Pertamina menghemat pengadaan impor BBM premium dan solar mencapai Rp 2,6 triliun atau 283 juta dolar AS selama 2011.
Mardani menambahkan keputusan DPR terhadap opsi-opsi pemerintah akan diputuskan besok (Kamis, 26 Januari 2012) dalam rapat DPR bersama pejabat Kementerian ESDM. “Kalo DPR, keputusannya besok (Kamis), kalo PKS tetap menolak,” tegasnya.
Pertama, pemerintah harus mengurangi subsidi untuk PLN sebab perusahaan plat merah itu kebanyakan mengonsumsi bahan bakar diesel. Sebanyak 1 KWh listrik berbahan bakar diesel menghabiskan Rp 3.000, sedangkan jika dikonversi ke gas akan lebih murah menjadi Rp 700 per KWh.
“Subsidi PLN pada 2010 saja sekitar Rp 50 triliun, jika pemerintah potong separuhnya, maka bisa kita berikan untuk subsidi BBM,” kata Mardani saat dihubungi Republika, Rabu (25/1). Menurut Mardani, yang menyebabkan biaya pokok penyediaan (BPP) listrik adalah penggunaan BBM untuk pembangkit. Seharusnya untuk menekan anggaran subsidi, PLN mengggunakan bahan bakar gas dan batubara.
Kedua, pemerintah belum mengoptimalisasikan sistem transportasi umum. Menurutnya, perbaikan-perbaikan yang dilakukan dapat berbagai cara. Misalnya, menaikkan tarif parkir kendaraan, dan menganjurkan masyarakat beralih ke transportasi umum.
Ketiga, pemerintah mengaudit kinerja Pertamina terakit catatan efisiensinya. Terkait hal ini, sebelumnya, anggota komisi VII Dito Gunandito mengapresiasi penghematan Pertamina terhadap impor BBM. Dalam laporannya, Pertamina menghemat pengadaan impor BBM premium dan solar mencapai Rp 2,6 triliun atau 283 juta dolar AS selama 2011.
Mardani menambahkan keputusan DPR terhadap opsi-opsi pemerintah akan diputuskan besok (Kamis, 26 Januari 2012) dalam rapat DPR bersama pejabat Kementerian ESDM. “Kalo DPR, keputusannya besok (Kamis), kalo PKS tetap menolak,” tegasnya.
Doa Seperti Akses Internet
Posted in
Artikel
|
1/23/2012|
Admin
Internet dan pengguna internet saat ini telah hampir digunakan dari semua kalangan, dari mahasiswa, anak sekolah, orang kantoran, ibu rumah tangga, pengangguran, anak TK, dari yang digunakan untuk main game, interaksi sosial, mencari wawasan, mencari uang, hingga internet telah menjadi target-target program perusahaan dan pemerintahan “Internet masuk desa”.
Lalu ada apa dengan doa? Dalam menggunakan internet, melakukan akses dipengaruhi biaya/paket yang dikeluarkan, waktu dan tempat mengakses internet, belum lagi hardware-software yang digunakan untuk mempercepat akses, dan doa pun juga seperti akses internet.
Kecepatan akses internet, kadang tergantung kapan kita menggunakan internet, di pagi hari, siang, sore, atau malam, kalau jam-jam aktivitas menggunakan internet lebih lambat, begitu juga dimana kita menggunakan internet, di kampus, di rumah, di perkotaan, di desa, kadang ada orang yang membangun mini tower signal untuk mendapat sinyal kuat, kadang mencari tempat-tempat yang menyediakan akses kecepatan yang lebih, pakai modem paket bulanan, mingguan, harian, unlimited, atau dengan kuota yang kecepatan tergantung harga dari paket. Bagaimana dengan doa? Hadits Rasulullah:
1. Sepertiga Akhir Malam
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu bahwasanya Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
“Sesungguhnya Rabb kami yang Maha Berkah lagi Maha Tinggi turun setiap malam ke langit dunia pada sepertiga akhir malam terakhir, lalu berfirman: Barangsiapa yang berdoa, pasti akan Kukabulkan, barangsiapa yang memohon pasti akan Aku perkenankan dan barangsiapa yang meminta ampun, pasti akan Ku ampuni.” (HR Bukhari)
2. Di saat berbuka puasa
Dari Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash Radhiyallahu’anhu, dia mendengar Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda:
“Sesungguhnya bagi orang yang berpuasa pada saat berbuka ada doa yang tidak ditolak.” (HR Ibnu Majah)
3. Pada shalat fardhu sebelum salam di tasyahud akhir
Dari Abu Umamah Radhiyallahu’anhu, Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam ditanya tentang doa yang paling didengar oleh Allah Subhanahu wata’alla, beliau menjawab:
“Di pertengahan malam yang akhir dan pada setiap dubur shalat fardhu.” (HR At Tirmidzi dan dishahihkan oleh Al-Albani)
4. Di antara adzan dan iqamah
Dari Anas bin Malik Radhiyallahu’anhu, Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
“Doa tidak akan ditolak antara adzan dan iqamah.” (HR Abu Daud, dishahihkan Al-Albani)
5. Pada saat sedang turun hujan
Dari Sahl bin Sa’ad Radhiyallahu’anhu, Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda:
“Dua doa yang tidak pernah ditolak; doa pada waktu adzan dan doa pada waktu turun hujan.” (HR Hakim dan dishahihkan oleh Al-Albani)
6. Pada waktu bangun tidur malam hari bagi orang yang bersuci dan berdzikir sebelum tidur
Dari ‘Amr bin ‘Anbasah Radhiyallahu’anhu bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
“Tidaklah seorang hamba tidur dalam keadaan suci lalu terbangun pada malam hari kemudian memohon sesuatu tentang urusan dunia atau akhirat melainkan Allah akan mengabulkannya.” (HR Ibnu Majah)
Ada waktu-waktu yang memang membuat doa itu menjadi lebih spesial dibanding doa-doa di waktu lain, seperti di antara yang telah disebutkan di atas. Sepertiga malam, akses di internet di waktu malam akan lebih cepat karena apa? Pengguna internet pada tidur, pengguna internet berkurang, dan sepertiga malam adalah waktu doa, karena merekalah yang bangun di kala orang lain tidur dan waktu yang sulit untuk bangun, mereka berdiri untuk shalat di saat orang lain terbaring di tempat tidur, mereka membasahi diri mereka dengan air wudhu dan tangisan di saat orang lain sedang menutup matanya. Jangan mengeluh ketika hujan, berdoalah karena hujan adalah rahmat, banjir, longsor, dan bencana yang terjadi di saat hujan, bukan karena hujannya, tapi coba introspeksi kerusakan apa yang telah diperbuat manusia, di saat orang banyak mengeluh, “yah hujan, pake hujan segala lagi, kok hujan sih” maka janganlah menjadi pribadi-pribadi yang seperti itu, berdoalah yang baik.
Dan tempat dimana orang itu berdoa, betapa banyak orang-orang mencari tempat makan yang ada akses internetnya, tempat prasarana umum yang ada akses internetnya, maka seharusnya kita juga mencari tempat-tempat yang di situlah doa mudah terkabulkan, di masjid, di majelis ta`lim, di Masjidil Haram, tempat-tempat yang telah Allah berkahi dan memiliki keutamaan karena Allah yang telah memberikannya, rumah-rumah yatim karena di sana banyak anak yatim, santuni anak yatim, rumah para ulama(sekolah, pondok pesantren) bukan karena rumahnya tapi karena di sana ada ulama dan orang-orang shalih, mereka adalah orang-orang yang dekat dengan Allah, silaturahim ke rumah ulama, ke rumah guru-guru, ke rumah saudara-saudara dan perbanyaklah saudara yang shalih,
Doa seorang muslim terhadap saudaranya tanpa sepengetahuan saudaranya
Dari Abu Darda’ Radhiyallahu’anhu, dia berkata bahwa Nabi Muhammad Shalallahu’alaihi Wasallam bersabda:
“Tidak seorang muslim berdoa untuk saudaranya yang tidak ada dihadapannya kecuali ada seorang malaikat yang ditugaskan berkata kepadanya: ‘Aamiin, dan bagimu seperti yang kau do’akan.” (HR Muslim)
Bukan ke kuburan, bukan ke dukun, melakukan kesyirikan dengan bertawasul kepada orang-orang yang sudah mati, perbanyaklah pulang ke rumah yang masih orang tuanya hidup, pergi ke pantai mengarung sesaji, meminta kepada setan. Lalu perbanyaklah waktu di rumah yang orang tuanya masih hidup, berbaktilah:
Dari Anas bin Malik Radhiyallahu’anhu, dia Rasulullah Shalallahu’alaihi wasallam bersabda:
“Tiga doa yang tidak ditolak; doa orangtua terhadap anaknya, doa orang yang sedang puasa, dan doa seorang musafir.” (HR Baihaqi dan dishahihkan oleh Al-Albani)
Selain tempat dan waktu, kita juga membayar paket internet. Maka paket doa adalah dengan amalan-amalan baik yang kita lakukan, shalat, puasa, baca Quran, sedekah, silaturahim, mohon ampun, berhenti dan berusaha semaksimal untuk berkurang maksiat yang kita lakukan tiap waktunya dan amalan lainnya, bahkan kita diperbolehkan berdoa dengan menyebut amalan baik kita(bertawasul dengan amalan baik). Dalam berdoa yang ditekankan adalah kita hidup ini sebenarnya dalam keadaan berperang, selain berperang dengan godaan setan, nafsu, maksiat, kita juga sedang berperang dalam doa, usaha, dan dalam tawakkal, maka kita juga harus punya dan memanfaatkan strategi-strategi yang telah Allah dan RasulNya beritahukan, memang Allah maha Mengabulkan, Maha mendengar, Maha mengetahui, tapi kita sedang berperang setidaknya doa kita juga berperang dengan maksiat yang telah kita lakukan, karena sesungguhnya maksiat adalah penghalang terkabulnya doa. Wallahu`alam.
Kiat Politikus PKS Habib Nabil al-Musawwa Agar Tidak Terkontaminasi
Posted in
Artikel
|
|
Admin
Jika berkunjung ke Gedung DPR, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta dan melihat salah satu anggota DPR RI yang mengenakan kopiah berwarna putih atau lebih dikenal kopiah haji, dialah Habib Nabil al-Musawwa. Siapa dia?
Politikus dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang juga anggota Komisi Pertanian DPR RI ini memang konsisten menggunakan kopiah berwarna putih, alias kopiah haji. “Sudah lima tahun, sebelum saya menjadi anggota DPR telah membiasakan menggunakan kopiah putih ini,” katanya kepada INILAH.COM di gedung DPR, Jakarta, Kamis (12/1/2012).
Dia menyebutkan, penggunaan kopiah haji ini untuk menjaga agar ia tidak terkontaminasi. Selain itu, kata Nabil, hal ini juga menjadi ciri khas habib. “Ini juga menjadi ciri khas para habaib,” tegas Nabil.
Sekadar informasi, Habib Nabil al-Musawwa merupakan kakak kandung pimpinan Majelis Rasulullah Habib Munzir al-Musawwa. Majelis ini secara rutin menggelar pengajian al-Quran dan al-Hadits di sekitar wilayah Jabotabek. Nabil mengaku, koleksi kopiah putih yang ia miliki tidak begitu banyak yakni hanya sekitar lima buah. [inilah.com]
…
Habib Nabil lahir di Cianjur empat puluh tahun yang lalu. Ayahnya bernama Ali bin Abdurrahman al-Musawa lahir di Palembang sedang kakeknya kelahiran Makkah. ”Hanya saja, setelah Perang Dunia II, kami terputus hubungan dengan kakek.” ungkap Habib. Adik kakek Habib Nabil, yaitu Habib Muhsin al-Musawa adalah pendiri Ma’had Darul Ulum al-Diniyyah yaitu pesantren pertama kali berdiri untuk orang Indonesia di Makkah. Saat ini sudah menjadi besar, bahkan diakuisi oleh pemerintah Arab Saudi dan dijadikan untuk umum. Banyak tokoh yang sudah lahir dari pesantren itu, salah satunya adalah Habib Muhammad bin Alwi al-Maliki.
Istri beliau adalah seorang keturunan ke-35 dari Rasulullah, yaitu Syarifah Faridah al-Haddad yang merupakan keturunan dari Habib Abdullah bin Alawi al-Haddad, sang pemilik Ratibul Haddad, sebuah kitab berisi zikir dan wirid yang ma’tsur serta banyak diamalkan di kalangan umat Islam Indonesia. Syarifah Faridah banyak mengelola majelis taklim di Cianjur, Bogor dan sekitarnya.
Salah satu adik Habib Nabil adalah Habib Mundzir bin Ali al-Musawa, pemimpin Majelis Rasulullah yang berpusat di Masjid al-Munawar Pancoran. Majelis Rasulullah adalah tempat berkumpul para alumni Ma’had Darul Musthafa asuhan Habib Umar bin Hafidz dari Tarim Hadramaut, Yaman. Secara informal, Habib belajar ilmu-ilmu alat dan syariat kepada kakek, yaitu Habib Abdurrahman bin Ali al-Musawa. Juga kepada ayah dan paman beliau yang lama di Makkah dan Madinah. Setelah itu sempat belajar di Pesantren al-Khairat Condet asuhan Habib Salim Segaff al-Jufri (sekarang menjadi MENSOS). Selain itu, Habib sendiri pernah mengenyam short course yang diadakan oleh Universitas Madinah selama 2 bulan atas undangan WAMY (World Assembly Moslem Youth) di tahun 1993.
Sumber : http://www.pkspiyungan.org/2012/01/kiat-politikus-pks-habib-nabil-al.html
PKS Larang Anggotanya Gunakan Ruang Banggar
Posted in
Berita
|
|
Admin
TEMPO.CO, Jakarta - Fraksi Partai Keadilan Sejahtera melarang semua anggotanya yang duduk di Badan Anggaran untuk memakai ruangan yang baru. Larangan itu berlaku sampai permasalahan ini benar-benar selesai. “Kami larang dulu,” kata Ketua Fraksi PKS Mustafa Kamal saat dihubungi Tempo, Sabtu, 21 Januari 2012.
Fraksi PKS juga belum berencana memanggil sejumlah pihak yang sudah dipanggil oleh Badan Kehormatan DPR. Beberapa anggota Fraksi PKS yang dipanggil oleh BK adalah Refrizal, Wakil Ketua Badan Urusan Rumah Tangga, dan Tamsil Linrung, Wakil Ketua Badan Anggaran. Menurut Mustafa, dia sudah melakukan koordinasi dengan orang yang sudah dipanggil. “Beliau tidak terlibat,” kata Mustafa.
Kemarin, Ketua DPR Marzuki Alie melaporkan proyek renovasi ruangan Badan Anggaran ke Komisi Pemberantasan Korupsi. Marzuki ditemani oleh Sekretaris Jenderal DPR Nining Indra Saleh. Selain melaporkan proyek ini, Marzuki juga menyatakan akan melaporkan proyek lain yang diduga bermasalah di lembaga yang dia pimpin.
Renovasi ruangan Banggar menimbulkan kehebohan di publik. Biaya renovasi ini mencapai angka Rp 20,3 miliar. Semua pihak saling lempar tanggung jawab terhadap renovasi ruangan ini. Ketua Badan Kehormatan DPR M. Prakosa sudah memanggil sejumlah pihak yang terlibat dalam proyek renovasi ini, seperti Badan Urusan Rumah Tangga, Badan Anggaran, dan Sekretaris Jenderal DPR. “Ruangan ini tidak semewah yang digembar-gemborkan,” kata M. Prakosa.
Kendalikan Nafsu, Itu Jalan Ke Surga
Posted in
Artikel
|
1/22/2012|
Admin
Dalam Al Qur’an masalah pengendalian nafsu adalah masalah penting. Dan bahkan Allah swt. menegaskan bahwa mengendalikan nafsu adalah jalan ke surga. Dalam surah An Nazi’at:40-41 Allah berfirman: Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, maka sesungguhnya surgalah tempat tinggal (nya). Ayat ini menunjukkan beberapa makna:
Pertama, bahwa setiap manusia dihadapkan kepada dua kekuatan yang saling tarik-menarik: kekuatan takut kepada Allah dan kekuatan hawa nafsu. Bila takutnya kepada Allah lebih kuat, maka ia akan mengendalikan nafsunya. Begitu nafsu dikendalikan, syetan tidak berdaya menggodanya. Ketika syetan tidak berdaya, maka amalnya akan selalu baik. Karena itu dalam bulan Ramadhan kita menyaksikan masjid-masjid penuh, siang maupun malam. Dan suasana seperti itu sulit kita temukan di luar Ramadhan. Sebab begitu nafsu makan dibuka, syetan kembali berkuasa. Karena itu sebagian ulama mengatakan bahwa dari dibukanya nafsu makan terbuka otomatis pintu-pintu syetan untuk menguasai manusia. Jelasnya bahwa dengan kuatnya rasa takut kepada Allah yang pertama kali akan dikendalikan nafsu. Lalu dari sini pintu-pintu kebaikan akan terbuka lebar. Bila amal baik terus-menerus dilakukan secara istiqamah, maka ia akan masuk surga.
Kedua, menguatkan rasa takut kepada Allah (khaafa maqaama rabbihi) adalah modal utama untuk senantiasa istiqamah bermal saleh. Karena itu dalam Al Qur’an Allah swt. Selalu menekankan pentingnya membangun al kahuf atau al khasyyah ini. Pada ayat sebelumnya di surat An Nazi’at juga, Allah swt. memerintahkan Nabi Musa agar mengajak Fir’un supaya takut kepada Allah. Sebab dengan takut kepada Allah Fir’un tidak akan bertindak sombong lagi. Jadi sikap sombongnya Fira’un mucul karena tidak adanya khasyyah. Dan khasyyah tidak akan muncul tanpa ilmu, Allah berfirman innama yakhsyallahu min ibaadihil ulamaa’u (sesungguhnya hanya orang yang punya ilmu yang takut kepada Allah) (QS. Fathir:28). Karena itu Nabi Musa diutus untuk mengajarkan kepada Fir’aun hakikat kekuasaan Allah swt. Sampai-sampai Nabi Musa menunjukkan mukjizatnya yang agung (al aayatal kubraa) hanya untuk meyakinkan Fir’aun, tetapi ternyata Fir’aun tetap bertahan dalam kekafiran.
Bahkan Fir’aun malah mendeklarasikan dirinya sebagai tuhan dengan berkata: ana rabbukumul a’laa (aku tuhanmu yang paling tinggi). Suatu kenyataan bahwa tanpa rasa takut yang kuat nafsu akan berkuasa. Puncak gejolak nafsu adalah kesombongan. Allah lalu menjelaskan bahwa dalam peruistiwa Fir’aun terdapat pelajaran bagi orang yang takut kepada Allah. Lagi-lagi masalah takut khasyyah dipertagas oleh Allah swt. Menunjukkan betapa pentingnya membangun rasa takut untuk mecapai ketaatan yang maksimal.
Ketiga, mengendalikan nafsu adalah kata kunci untuk mencapai surga. Karena itu dalam ayat di atas Allah swt. langsung menegaskan: fainnal jannata hiyal ma’wa. Bahwa hanya dengan mengendalikan nafsu seseorang akan menjadi baik dan penuh amal saleh. Berbagai kemaksiatan yang menghancurkan hidup manusia, itu pasti ujung-ujungnya adalah karena ikut nafsu. Dengan demikian tidak ada kebaikan sama sekali bila ternyata nafsu dibebaskan tanpa kendali. Ibadah puasa membuktikan bahwa mengendalikan nafsu bukan suatu yang mustahil. Lebih-lebih bahwa pengendalian nafsu ketika puasa adalah pengendalian dari halal. Maka dengan ibadah puasa kelak tidak ada alasan untuk berbuat yang haram. Artinya bisa dikatakan kepada mereka: engkau telah menahan nafsu dari yang halal, maka tidak ada alasan bagimu untuk melaukan yang haram. Ini suatu bukti, bahwa nafsu sebenarnya sangat lemah. Nafsu tidak akan mampu memaksa seseorang melakukan dosa. Bisa ada seseorang yang terjerumus dosa itu bukan karena dahsyatnya nafsu, melainkan kerena lemahnya iman. Dengan demikian jalan satu-satunya untuk mengendalikan nafsu adalah kuatkan iman, Karena itu Allah panggil yaa ayyuhalladziina aamanuu (wahai orang yang beriman) dalam perintah puasa pada ayat 183 surah Al Baqarah. Suatu indikasi bahwa hanya orang-orang yang kuat imannya yang akan bersungguh-sungguh mengendakikan nafsunya.
Wallahu’alm bishshawab.
DR.Amir Faisol Fath, MA
Sumber : Islamedia
Download Khutbah Jum’at 2012 M / 1433 H
Posted in
Artikel
|
|
Admin
BersamaDakwah kembali menyajikan Download Khutbah Jum’at. Kali ini, untuk edisi tahun 2012 M atau 1433 H, disajikan dalam judul Download Khutbah Jum’at 2012 M / 1433 H.
Khutbah Jum’at 2012 ini didedikasikan untuk para khatib dan juga seluruh umat Islam yang tergerak untuk mempelajari Islam lebih dalam. Khutbah Jum’at sebenarnya bisa menjadi salah satu sarana mendidik umat dan mendakwahkan Islam kepada umat ini. Dalam rangka membantu para khatib, khususnya yang sangat sibuk dan memerlukan perbandingan tema atau materi secara praktis, Khutbah Jum’at 2012 ini bisa diakses dalam link-link di bawah, dan juga bisa di-download gratis.
Insya Allah Download Khutbah Jum’at 2012 ini akan selalu di-up date. Begitu ada posting Khutbah Jum’at Terbaru, segera akan disediakan link download-nya di sini.
Link Khutbah Jum’at yang disajikan di sini tidak terbatas edisi 2012, tetapi juga tahun-tahun sebelumnya. Berikut ini link-nya :
DOWNLOAD KHUTBAH JUM’AT TAHUN SEBELUMNYA
1. Bila Bencana Melanda » DOWNLOAD
2. Pemuda dan Perjuangan Islam » DOWNLOAD
3. Amal di Bulan Dulhijjah » DOWNLOAD
4. Ujian Hidup bagi Muslim » DOWNLOAD
5. Menjaga Aqidah Kita » DOWNLOAD
6. Arogansi, Provokasi, dan Anarkisme » DOWNLOAD
7. Menjaga Bumi » DOWNLOAD
8. Suap dan Korupsi dalam Perspektfi Islam » DOWNLOAD
9. Mewaspadai Godaan Syetan » DOWNLOAD
10. Racun-racun Hati » DOWNLOAD
11. Kedudukan Shalat dalam Islam » DOWNLOAD
12. Kejahatan dan Permusuhan Abadi Yahudi » DOWNLOAD
13. Persiapan Menghadapi Ramadhan » DOWNLOAD
14. Ramadhan dan Kemerdekaan Hakiki » DOWNLOAD
15. Amal di Bulan Syawal » DOWNLOAD
16. Dari Madrasah Ramadhan ke Universitas Haji» DOWNLOAD
17. Internalisasi Nilai dan Semangat Hijrah » DOWNLOAD
18. Pesatnya Peningkatan Jumlah Muslim » DOWNLOAD
19. Kemenangan Islam » DOWNLOAD
20. Menyambut Ramadhan 1432 H » DOWNLOAD
21. Isra’ Mi’raj » DOWNLOAD
22. Keutamaan Bulan Sya’ban » DOWNLOAD
23. Memaafkan Sesama Sebelum Ramadhan Tiba » DOWNLOAD
24. 6 Nama Lain Ramadhan dan Bagaimana Berinteraksi dengannya » DOWNLOAD
25. Sebelum Ramadhan Pergi » DOWNLOAD
26. Mewaspadai Permusuhan & Konspirasi Yahudi » DOWNLOAD
27. Bekal Abadi ke Akhirat » DOWNLOAD
28. Melanjutkan Spirit Qurban dalam Kehidupan » DOWNLOAD
29. Memakmurkan Masjid » DOWNLOAD
30. Keutamaan Muharam » DOWNLOAD
1. Bila Bencana Melanda » DOWNLOAD
2. Pemuda dan Perjuangan Islam » DOWNLOAD
3. Amal di Bulan Dulhijjah » DOWNLOAD
4. Ujian Hidup bagi Muslim » DOWNLOAD
5. Menjaga Aqidah Kita » DOWNLOAD
6. Arogansi, Provokasi, dan Anarkisme » DOWNLOAD
7. Menjaga Bumi » DOWNLOAD
8. Suap dan Korupsi dalam Perspektfi Islam » DOWNLOAD
9. Mewaspadai Godaan Syetan » DOWNLOAD
10. Racun-racun Hati » DOWNLOAD
11. Kedudukan Shalat dalam Islam » DOWNLOAD
12. Kejahatan dan Permusuhan Abadi Yahudi » DOWNLOAD
13. Persiapan Menghadapi Ramadhan » DOWNLOAD
14. Ramadhan dan Kemerdekaan Hakiki » DOWNLOAD
15. Amal di Bulan Syawal » DOWNLOAD
16. Dari Madrasah Ramadhan ke Universitas Haji» DOWNLOAD
17. Internalisasi Nilai dan Semangat Hijrah » DOWNLOAD
18. Pesatnya Peningkatan Jumlah Muslim » DOWNLOAD
19. Kemenangan Islam » DOWNLOAD
20. Menyambut Ramadhan 1432 H » DOWNLOAD
21. Isra’ Mi’raj » DOWNLOAD
22. Keutamaan Bulan Sya’ban » DOWNLOAD
23. Memaafkan Sesama Sebelum Ramadhan Tiba » DOWNLOAD
24. 6 Nama Lain Ramadhan dan Bagaimana Berinteraksi dengannya » DOWNLOAD
25. Sebelum Ramadhan Pergi » DOWNLOAD
26. Mewaspadai Permusuhan & Konspirasi Yahudi » DOWNLOAD
27. Bekal Abadi ke Akhirat » DOWNLOAD
28. Melanjutkan Spirit Qurban dalam Kehidupan » DOWNLOAD
29. Memakmurkan Masjid » DOWNLOAD
30. Keutamaan Muharam » DOWNLOAD
DOWNLOAD KHUTBAH JUM’AT TAHUN 2012
1. Hukum dan Bahaya Minuman Keras » DOWNLOAD
2. 10 Hak Ukhuwah dan Kasih Sayang » DOWNLOAD
1. Hukum dan Bahaya Minuman Keras » DOWNLOAD
2. 10 Hak Ukhuwah dan Kasih Sayang » DOWNLOAD
Semoga Download Khutbah Jum’at 2012 ini bermanfaat, khususnya bagi para khatib dan umumnya bagi semua umat Islam. Jika ada link yang error atau kesalahan dalam materi mohon untuk disampaikan di kotak komentar di bawah ini. Jazaakumullah khairan katsiira.[]
Sumber : http://www.bersamadakwah.com/2012/01/download-khutbah-jumat-2012-m-1433-h.html
Anis Matta: Parpol sumber rekrutmen kepemimpinan nasional
Posted in
Berita
|
1/19/2012|
Admin
Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta mengatakan partai politik merupakan sumber rekrutmen kepemimpinan nasional pada masa yang akan datang.
"Sistem apapun yang ditetapkan oleh DPR RI, kita harus memastikan bahwa partai itu difungsikan sebagai sumber rekrutmen kepemimpinan nasional. Bukan sebagai event organizer pada pemilu," kata Anis Matta di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu.
Anis menyebutkan, bila partai politik tidak menjadi sumber rekrutmen kepemimpinan nasional, diperkirakan akan menumpulkan fungsi partai politik sebagai pilar demokrasi.
"Akibat jangka panjang adalah kaderisasi kepemimpinan nasional tidak akan terjadi. Yang akan muncul adalah pemimpin-pemimpin populis yang belum tentu memiliki kompetensi yang memadai," kata Wakil Ketua DPR RI itu.
Untuk mewujudkan lahirnya kaderisasi pemimpin nasional di masa yang akan datang, salah satu caranya adalah dengan menciptakan sistem pemilu yang baik. PKS, kata Anis, mengusulkan agar sistem pemilu yang baik adalah dengan menerapkan sistem pemilu tertutup (nomor urut)
"Yang menentukan adalah sistem terbuka (suara terbanyak) atau tertutup. Yang bagus adalah sistem tertutup, itu yang diusulkan PKS. Karena partai politik adalah sumber rekrutmen kepemimpinan nasional, agregasi dan penyarluran aspirasi serta ongkos lebih murah dan mampu menghilangkan kompetisi di internal partai," kata dia.
"Kalau sistem terbuka, akan semakin tinggi ongkos pemilu, sama artinya kita mendorong politik kita dikendalikan oleh pemilik modal bukan pemilik suara. Dalam sistem demokrasi, tarik menariknya antara vote dan capital. Kita mesti memastikan sistem pemilu kita agar minim capital dan berorientasi pada suara," tambah Anis.
Sedangkan untuk ambang batas perolehan kursi parlemen atau parliamentary threshold (PT) dan alokasi kursi per daerah pemilihan adalah bagian teknis yang tak terlalu merisaukan PKS.
"Untuk PT, PKS usulkan angka antara 3-4 persen. Sedangkan untuk alokasi kursi per daerah pemilihan, PKS berharap tidak mengarah pada sistem distrik. Pengurangan jumlah alokasi per daerah pemilihan juga mempermudah sistem, wilayah teritori kampanye caleg dan bisa meringankan ongkos. Tetapi yang perlu dipikirkan dalam penetapan kursi dapil itu adalah masalah pembagian wilayah," kata Anis Matta.
"Sistem apapun yang ditetapkan oleh DPR RI, kita harus memastikan bahwa partai itu difungsikan sebagai sumber rekrutmen kepemimpinan nasional. Bukan sebagai event organizer pada pemilu," kata Anis Matta di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu.
Anis menyebutkan, bila partai politik tidak menjadi sumber rekrutmen kepemimpinan nasional, diperkirakan akan menumpulkan fungsi partai politik sebagai pilar demokrasi.
"Akibat jangka panjang adalah kaderisasi kepemimpinan nasional tidak akan terjadi. Yang akan muncul adalah pemimpin-pemimpin populis yang belum tentu memiliki kompetensi yang memadai," kata Wakil Ketua DPR RI itu.
Untuk mewujudkan lahirnya kaderisasi pemimpin nasional di masa yang akan datang, salah satu caranya adalah dengan menciptakan sistem pemilu yang baik. PKS, kata Anis, mengusulkan agar sistem pemilu yang baik adalah dengan menerapkan sistem pemilu tertutup (nomor urut)
"Yang menentukan adalah sistem terbuka (suara terbanyak) atau tertutup. Yang bagus adalah sistem tertutup, itu yang diusulkan PKS. Karena partai politik adalah sumber rekrutmen kepemimpinan nasional, agregasi dan penyarluran aspirasi serta ongkos lebih murah dan mampu menghilangkan kompetisi di internal partai," kata dia.
"Kalau sistem terbuka, akan semakin tinggi ongkos pemilu, sama artinya kita mendorong politik kita dikendalikan oleh pemilik modal bukan pemilik suara. Dalam sistem demokrasi, tarik menariknya antara vote dan capital. Kita mesti memastikan sistem pemilu kita agar minim capital dan berorientasi pada suara," tambah Anis.
Sedangkan untuk ambang batas perolehan kursi parlemen atau parliamentary threshold (PT) dan alokasi kursi per daerah pemilihan adalah bagian teknis yang tak terlalu merisaukan PKS.
"Untuk PT, PKS usulkan angka antara 3-4 persen. Sedangkan untuk alokasi kursi per daerah pemilihan, PKS berharap tidak mengarah pada sistem distrik. Pengurangan jumlah alokasi per daerah pemilihan juga mempermudah sistem, wilayah teritori kampanye caleg dan bisa meringankan ongkos. Tetapi yang perlu dipikirkan dalam penetapan kursi dapil itu adalah masalah pembagian wilayah," kata Anis Matta.
Sumber : http://www.antaranews.com/berita/293342/anis-matta-parpol-sumber-rekrutmen-kepemimpinan-nasional
KOPERASI RAKYAT ATAU KU PERASI RAKYAT ?
Posted in
Artikel
|
|
Admin
“Demokrasi politik saja tidak dapat melaksanakan persamaan dan persaudaraan. Di sebelah demokrasi politik harus pula berlaku demokrasi ekonomi. Kalau tidak, manusia belum merdeka, persamaan dan persaudaraan belum ada. Sebab itu cita-cita demokrasi Indonesa ialah demokrasi sosial., melingkupi seluruh lingkungan hidup yang menentukan nasib manusia,” (Hatta, 1960)
Sepenggal gagasan Muhammad Hatta dalam mendorong tumbuhnya ekonomi kerakyatan kita banyak menjadi inspirasi dari tumbuhnya ekonomi kerakyatan kita. Pelembagaan ekonomi kerakyatan di era kemerdekaan juga didorong oleh berbagai pihak.
Koperasi sebagai kelembagaan ekonomi kerakyatan juga terilhami dari gagasan para pendiri bangsa. lihatlah penggalan kalimat Tan Malaka yang berbunyi "produksi oleh semua, untuk semua, di bawah pimpinan berbagai institusi dalam masyarakat" sangat mirip dengan asas koperasi kita. Gagasan Bung Karno tentang ”Marhaenisme”, ”Berdiri Diatas Kaki Sendiri (Berdikari)”, dan ”Nasionalisme Indonesia”, juga sangat berarti dalam mendorong tumbuhnya kemandirian ekonomi kita.
Gagasan tersebut sungguh merupakan harga mahal sebuah investasi kenegaraan. Setelah sekian lama koperasi sebagai perwujudan dari gagasan besar para pendiri bangsa tentang ekonomi kerakyatan saat ini jumlahnya sangat menggembirakan. Menurut data yang dikeluarkan Kementerian Koperasi sampai dengan Oktober 2011 jumlah koperasi di Indonesia telah mencapai 187.598 unit . Jumlah keanggotaan yang terlibat dalam gerakan koperasi tercatat sebanyak 30.752.658 orang.
Di Jawa Tengah setidaknya ada 25.499 koperasi yang tumbuh dan berkembang. Dari koperasi yang ada di Jawa Tengah tercatat sebanyak 55.178 pekerja yang menjalankan bisnis koperasi, dengan menangani jumlah masyarakat yang terhimpun dalam kelembagaan koperasi tidak kurang dari 4,5 juta orang. Usaha koperasi juga punya prospek karena transaksi keuangan yang berputar di sektor koperasi 2010, omzetnya tercatat mencapai Rp 19,3 triliun.
Koperasi sebagai kambing Hitam
Pertumbuhan koperasi bukan tanpa meninggalkan catatan hitam didalam perkembangannya. Sejumlah koperasi saat ini hanya menjadi koperasi papan nama, keberadaanya seolah sama dengan ketidakberadaan mereka. Di Jateng saja tercatat sebanyak 22, 8 % atau 5.809 koperasi dinyatakan tidak aktif.
Belum lagi saat ini banyak praktek koperasi yang diduga menyimpang dari asas koperasi. Usaha koperasi cenderung dominan menjadi koperasi simpan pinjam, yang kerap menimbulkan masalah, menyusul dana simpanan dibawa kabur pengurus koperasi. Orientasi mensejahterakan anggota seolah berganti upaya mensejahterakan pengurus.
Ketentuan dalam Peraturan Pemerintah No. 9 Tahun 1995 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Simpan Pinjam oleh Koperasi, yang mengharuskan "calon anggota dalam waktu 3 bulan setelah melunasi simpanan pokok harus menjadi anggota", seolah tidak banyak diindahkan oleh kebanyakan KSP.
Dan ironisnya, kondisi penyimpangan tersebut sepertinya terkesan dibiarkan saja oleh otoritas koperasi. Bahkan terhadap sejumlah KSP yang dapat memupuk volume usaha dan aset yang jumlahnya puluhan miliar bahkan triliunan rupiah cenderung mendapat penghargaan tinggi sebagai koperasi teladan, tidak peduli volume usaha tersebut banyak bersumber dari transaksi dengan bukan anggota.
Kasus lain juga menunjukkan betapa lemah perlindungan anggota dari para pengurus karena tidak berfungsi maksimalnya Rapat Anggota Tahunan (RAT) sebagai otoritas tertinggi koperasi. Publik sempat terkagetkan dengan berita adanya indikasi pelanggaran dari salah satu koperasi di kota Semarang yang dengan modus arisan mobil dan motor, koperasi tersebut menipu masyarakat. Dana sebesar 30 Milyar lebih dari sekitar 500 aggotanya dibawa kabur oleh pengurus. Begitupula sejumlah 17 Milyar lebih dana nasabah digelapkan sebuah koperasi yang berada di Semarang pula.
Ungkapan sinis kadang sering kita dengar, alih-alih koperasi digunakan mensejahterakan anggota bahkan yang ada saat ini KU PERASI anggota. Dari, oleh dan untuk anggota sekarang sudah diganti dari, oleh dan untuk pengurus. Betapa banyak koperasi yang dalam prakteknya sudah tidak pernah melibatkan anggotanya dalam penentuan suku bunga, bagi hasil dari praktek yang mereka jalankan.
Berbagai masalah ini seolah memaksa pemerintah untuk bertindak, terbukti tahun 2012 ini Pemerintah Pusat memasukkan dalam program legislatif nasional (Prolegnas) perubahan Undang-undang 25 tahun 1992 tentang Koperasi. Harapanya tahun ini pula revisi undang-undang yang digunakan untuk tegaknya soko guru ekonomi kerakyatan dapat diselesaikan sampai keakar-akarnya.
Selangkah lebih awal Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah pada tanggal 29 Desember 2011 yang lalu baru saja menetapkan Peraturan Daerah tentang Pengelolaan koperasi. Perda tersebut mencoba menegaskan kembali asas, prinsip dan ruang lingkup koperasi.
Semangat untuk mensejahterakan anggota menjadi kunci dari semua pasal yang ada didalamnya. Upaya untuk membina, mendampingi dan menumbuhkan koperasi menjadi kewajiban yang diamanahkan kepada pemerintah daerah. Tuntutan untuk penyelenggarakan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) dan Perusahaan Penjamin Kredit Daerah (PPKD) untuk akses permodalan koperasi merupakan iktikat baik untuk memajukan koperasi. Dengan ketegasan payung hukum ini, semoga koperasi untuk kemakmuran rakyat bisa segera tercapai. Bukan seperti kekhawatiran kita gerakan ini menjadi gerakan Ku Perasi untuk kepentingan kelompok saja.
Penulis : Anggota Komisi B DPRD Provinsi Jawa Tengah sekaligus mantan anggota pansus Raperda Pengelolaan Koperasi Jawa Tengah
Berbagai masalah ini seolah memaksa pemerintah untuk bertindak, terbukti tahun 2012 ini Pemerintah Pusat memasukkan dalam program legislatif nasional (Prolegnas) perubahan Undang-undang 25 tahun 1992 tentang Koperasi. Harapanya tahun ini pula revisi undang-undang yang digunakan untuk tegaknya soko guru ekonomi kerakyatan dapat diselesaikan sampai keakar-akarnya.
Selangkah lebih awal Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah pada tanggal 29 Desember 2011 yang lalu baru saja menetapkan Peraturan Daerah tentang Pengelolaan koperasi. Perda tersebut mencoba menegaskan kembali asas, prinsip dan ruang lingkup koperasi.
Semangat untuk mensejahterakan anggota menjadi kunci dari semua pasal yang ada didalamnya. Upaya untuk membina, mendampingi dan menumbuhkan koperasi menjadi kewajiban yang diamanahkan kepada pemerintah daerah. Tuntutan untuk penyelenggarakan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) dan Perusahaan Penjamin Kredit Daerah (PPKD) untuk akses permodalan koperasi merupakan iktikat baik untuk memajukan koperasi. Dengan ketegasan payung hukum ini, semoga koperasi untuk kemakmuran rakyat bisa segera tercapai. Bukan seperti kekhawatiran kita gerakan ini menjadi gerakan Ku Perasi untuk kepentingan kelompok saja.
Penulis : Anggota Komisi B DPRD Provinsi Jawa Tengah sekaligus mantan anggota pansus Raperda Pengelolaan Koperasi Jawa Tengah
Tokoh Kristiani : Saya Menaruh Simpatik ke HNW dan PKS
Posted in
Berita
|
|
Admin
Sebagai partai politik yang berideologi Islam, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bukan hanya memberikan manfaat kepada umat Islam semata, terhadap pemeluk agama lainpun PKS memberikan manfaatnya. Tidak sedikit para tokoh pemeluk agama lain menaruh simpati kepada PKS, salah satu bukti penerimaan terhadap PKS dilihatkan dari dukungan yang luar biasa di Indonesia bagian timur yang notabene mayoritas beragama kristen.
Beberapa tokoh PKS sangat mengayomi semua pemeluk agama di Indonesia, salah satunya adalah Hidayat Nurwahid (HNW). Sebagai sosok politisi dan seorang Ulama, Hidayat Nurwahid telah memberikan teladan kepada seluruh anak bangsa agar selalu terjalin keharmonisan dan toleransi meski berbeda keyakinan.
Adalah Theophilus Bela yang merupakan Ketua Umum Forum Komunikasi Kristiani Jakarta (FKKJ) memaparkan rasa simpatiknya terhadap Pa Hidayat, "Hidayat Nur Wahid itu seorang kawan baik saya dan rumah pribadinya di Pondok Gede juga tak jauh dari rumah saya, bahkan tidak jarang saya diundang makan malam bersama Pa Hidayat Nurwahid".
Theophilus memaparkan apresiasinya kepada Hidayat Nurwahid dan PKS tentunya yang telah mengayomi seluruh lapisan masyarakat Indonesia tanpa memandang latar belakang agama. Interaksi dengan sosok Hidayat Nurwahid juga telah mengajarkan akan arti toleransi dan menghargai pihak yang berbeda dalam hubungan sosial.
Apa yang diutarakan oleh tokoh kristiani ini mengingatkan kita dengan apa kejadian yang terjadi di Mesir belum lama ini. Mayoritas pemeluk kristen Koptik menyatakan dukungan politiknya terhadap PKK yang berideologi Islam dengan dasar pertimbanganya karena PKK menawarkan keadilan dan kebebasan kepada seluruh warga Mesir.
Toleransi yang tinggi oleh umat Islam memang sudah di contohkan oleh Nabi Muhammad SAW yang selalu memberikan rasa aman tehadap umat agama lain. Tradisi positif inipun telah dilanjutkan oleh generasi-generasi selanjutnya sebagaimana yang telah dilakukan oleh Sholahudin Al Ayubi saat pembebasan Kota Al Quds Palestina. Saat itu hampir mayoritas pemeluk nasrani mengaku lebih aman dan damai dibawah pemerintahan Islam.
Sumber : Islamedia
Ketika Pak Menteri Sosial Naik Ojek
Posted in
Berita
|
1/18/2012|
Abu Jundi
Menteri Sosial Salim Segaf al Jufri sangat menikmati naik ojek dari pos pemantauan perbatasan desa Temajuk menuju dusun Camar Bulan. “Kalau tak ada yang nyopir tadi, saya sopiri sendiri motornya,” ujar Mensos kapada para wartawan yang meliput kunjungan Mensos bersama Menko Kesra, Menteri Pekerjaan Umum dan Sekretaris Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) ke daerah perbatasan Sambas-Serawak ditemani Gubernur Kalimantan Barat dan Bupati Sambas (7/1).
Rombongan wartawan dan Gubernur Kalbar memang harus menempuh perjalanan darat Pontianak-Sambas selama empat jam, dilanjutkan Sambas-Temajuk selama minimal enam jam. Sementara rombongan menteri naik helikopter. “Kami harus menembus hutan, alhamdulillah jalannya bagus. Tapi saat menyeberangi sungai harus menunggu saat yang pas agar tidak hanyut atau tergelincir. Minimal 12 jam perjalanan dari Pontianak ke perbatasan,” ungkap Ria, reporter RRI.
Saat ditantang, Mensos menyatakan siap jalan bersama wartawan suatu hari untuk meninjau daerah terpencil. “Tahun lalu saya pernah mengunjungi lokasi KAT (komunitas adat terpencil) di dusun Sisere, di kaki gunung Toposo, kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah. Kami naik motor trail dan jalan kaki ke lokasi,” jelas Mensos. Pada tahun 2012-2014 program Kementerian Sosial diprioritaskn untuk 50 kabupaten tertinggal, sebagian di antaranya daerah perbatasan dan terpencil.
Pada kunjungan ini, Menko Kesra meluncurkan Program Terpadu Pembangunan Kampung dengan dukungan kementerian teknis. Sedangkan Kemensos merealisasikn Program Terpadu Penanggulangan Kemiskinan (Pronangkis) sesuai amanat Undang-undang Nomor 13 Tahun 2011 tentang Penanganan Fakir Miskin, dimana Kemensos menjadi leading sector. Program inisiasi di Camar Bulan antara lain: pembangunan infrastruktur jalan perbatasan sepanjang 14 kilometer oleh Kementerian Pekerjaan Umum (46 kilometer jalan sedang dalam proses pembangunan), perbaikan pasar desa, rehabilitasi 100 unit rumah tidak layak huni (senilai Rp 1 miliar), pemberian modal hibah untuk 100 kelompok usaha bersama (senilai Rp 2 miliar), pelatihan tenaga kerja terampil, dan lain-lain.
“Pembangunan jalan perbatasan akan dilanjutkan BNPP dan Pemerintah Daerah. Sementara pembangunan perumahan nantinya didukung Kementerian Perumahan Rakyat. Pemerintah serius membangun daerah perbatasan dan menyejahterakan warganya,” papar Menko Kesra Agung Laksono kepada wartawan. Setelah menandatangani prasasti, Menko Kesra bersama Mensos dan Menteri PU memeriksa rehabilitasi rumah dan menyapa Pak Nasir, salah seorang warga yang diperbaiki rumahnya. Saat ini tercatat warga desa Temajuk sebanyak 480 KK (1890 jiwa). Kondisi rumah mereka masih sangat sederhana, apalagi jika dibandingkan dengan rumah warga di negeri jiran
Bupati Sambas, Dra. Juliarti Djuhardi Alwi, menerangkn mata pencaharian warga sebagian adalah nelayan dan pekebun karet. Potensi alam yang belum tergali sangat banyak, antara lain tanaman lada yang dapat digarap secara massal. “Jika dilatih dan diberi peluang, maka warga kami siap membangun kampung halaman sendiri. Kami cinta negeri ini,” kata bupati perempuan itu dengan penuh semangat.
Sementara Gubernur Kalbar Cornelis menegaskan agenda pembangunan daerah perbatasan bukan bersifat politis. Tapi demi menjaga keutuhan NKRI dan mewujudkan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia di manapun berada. “Jangan ragukan nasionalisme kami,” seru Gubernur berapi-api.
Ada momen yang berkesan ketika mengakhiri sambutan resmi, Mensos membalas pantun yang disampaikan bupati dan gubernur. “Kalau tidak dengan tinta, tak kan kutulis syair ini. Kalau tidak karena cinta, tak kan kami hadir di sini,” ucap Mensos yang disambut tepukan riuh warga Camar Bulan yang berkumpul di lapangan desa.
KUNJUNGI PANTI ANAK DI PONTIANAK
Sebelum berangkat ke Camar Bulan, Mensos Salim Segaf mengunjungi panti anak Al Amien di pinggiran kota Pontianak ditemani Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Makmur Sunusi, Direktur Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan Teguh Haryono, Sekretaris Daerah Provinsi Kalbar M. Zeet Hamdy, dan Kepala Dinas Sosial Provinsi Kalbar Junaidi (6/1).
Sebelum berangkat ke Camar Bulan, Mensos Salim Segaf mengunjungi panti anak Al Amien di pinggiran kota Pontianak ditemani Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Makmur Sunusi, Direktur Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan Teguh Haryono, Sekretaris Daerah Provinsi Kalbar M. Zeet Hamdy, dan Kepala Dinas Sosial Provinsi Kalbar Junaidi (6/1).
Dalam arahannya, Mensos menegaskan Pemda perlu meningkatkan porsi anggaran kesejahteraan sosial dalam APBD. “Karena masalah sosial sangat kompleks, tak bisa ditangani hanya oleh pemerintah pusat sendiri. Anggaran Kemensos 2012 senilai Rp 4,57 triliun, sebagian besar dikirim ke daerah untuk Program Keluarga Harapan, dana dekonstrasi dan tugas perbantuan. Jika masalah sosial dibiarkan, maka akan mengganggu perkembangn ekonomi, dan sebaliknya bila masalah sosial tertangani akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan stabilitas keamanan,” papar Mensos. Warga panti menyambut Mensos dengan pantun rebana dan silat Tarung Derajat.
Mensos menyampaikan bantuan Rp 30 juta kepada warga panti. “Panti ini didirikan secara swadaya sejak 2002. Saat ini alumni kami ada yang mandiri dan bekerja di perusahaan swasta,” ungkap Kepala Panti Mahlan Yani, sambil menangis terharu karena tidak menyangka akan diziarahi rombongan Mensos. Sekda Provinsi Kalbar menerangkan: “APBD Kalbar sekitar Rp 2 triliun, dianggarkan Rp 12 miliar untuk program kesejahteraan sosial. Memang masih minim. Dari 179 panti sosial yang ada, hanya tiga panti yang dikelola Pemda, pantai lain adalah inisiatif masyarakat.” Pemda Kalbar mendapat bantuan Kemsos senilai Rp 3,4 miliar untuk subsidi 137 panti (3.111 kelayan), masih ada 42 panti (1.260 kelayan) yang belum terbantu dan harus ditangani daerah. [depsos.go.id]
Menyegarkan Kembali Semangat Tafaqquh Fiddin
Posted in
Artikel
|
|
Abu Jundi
“Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.” (QS. At-Taubah, 9: 122)
Ibnu Katsir rahimahullah meriwayatkan dari Ikrimah, ia berkata, “Bahwa ketika turun ayat ‘Jika kamu tidak berangkat untuk berperang, niscaya Allah menyiksa kamu dengan siksa yang pedih’ (QS At Taubah, 9: 39), orang-orang munafik berkomentar, ‘Sungguh binasa orang-orang kampung yang tidak turut dan berangkat perang bersama Muhammad’. Hal ini ditujukan kepada beberapa orang sahabat Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam yang tetap tinggal di kampung halamannya mengajari kaumnya tentang urusan agama, lalu Allah ‘Azza wa Jalla menurunkan ayat 122 dari surat At Taubah di atas.” (Tafsir Ibnu Katsir III/65).
Versi riwayat lain menyebutkan, Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhu berkata, “Di saat Allah mengancam dengan keras orang-orang yang tidak berangkat untuk berperang, mereka kemudian bertekad sambil berkata, “Tidak akan ada seorang pun dari kami yang akan tinggal dan tidak ikut berangkat dalam suatu misi militer selama-lamanya”. Dan mereka benar-benar membuktikan ucapannya sehingga semuanya berangkat dan membiarkan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam tinggal sendirian, maka turunlah ayat tersebut (At Tafsir Al Munir, DR Wahbah Az Zuhaili XI/77).
Kandungan Lafazh Tafaqquh Fiddin
Akar kata yang terdiri dari fa-qa-ha menunjukkan arti mengetahui dan memahami sesuatu. Seorang yang alim dan cerdas disebut faqih. Pada mulanya istilah tafaqquh fiddin adalah untuk pekerjaan mengerti, memahami, dan mendalami seluk-beluk ajaran agama Islam. Namun pada periode berikutnya, istilah fiqih digunakan untuk ilmu-ilmu syariat sebagai lawan dari ilmu tauhid yang berkaitan dengan aqidah.
Dalam Al-Qur’an, istilah tafaqquh fiddin disebut hanya sekali. Arti dari liyatafaqqahu fiddin ialah “agar mereka memahami tentang agama”. Kata ad-din dalam rangkaian istilah tersebut berarti “agama” dalam arti yang luas, bukan “agama’ dalam arti sempit, seperti mempelajari seluk-beluk wudu dan masalah-masalah shalat, atau hanya menyangkut masalah fiqih. Agama yang oleh ungkapan tersebut didorong untuk didalami dari Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam, pada saat beliau berada di tempat/Madinah karena tidak berangkat memimpin perang, meliputi berbagai informasi yang terkandung dalam ayat-ayat Al-Qur’an yang telah diterima Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam pada periode Mekah selama 13 tahun, dan juga masalah-masalah agama yang mungkin dapat disampaikan Nabi pada saat para sahabat yang berminat melakukan tafaqquh fiddin.[1]
Dalam kajian Ibnu ‘Asyur, lafazah ‘tafaqquh’ (dalam kalimat: liyatafaqqahuu fiddiin) mengikuti wazan tafa’ul yang menyiratkan makna takalluf (bersungguh-sungguh dan mengerahkan semua potensi) guna memperoleh pemahaman yang benar dalam urusan agama. Sebab, memahami agama secara baik dan benar bukan sesuatu yang dapat diraih dengan mudah, melainkan ia memerlukan usaha yang keras, biaya yang tidak murah dan waktu yang lama (Lihat: Tafsir Ibnu ‘Asyur X/229).
Tafaqquh Fiddin, Penting!
Ayat ini merupakan bayan dari Allah Ta’ala tentang pentingnya ‘tafaqquh fiddin’ sebagai upaya untuk memahami agama; menegaskan urgensi mencari ilmu dan ‘tazawwud bil fahmi wal ilmi wa ats-tsaqafah’ (berbekal ilmu, pemahaman dan pengetahuan) tentang agama yang hanif, agama yang fithrah dan agama yang menjadi ‘manhajjatan baidho’ (pedoman hidup yang putih dan bersih).[2]
Yang menarik, menurut Ustadz Ahmad Kusyairi Suhail, bahwa ayat tafaqquh fiddin ini berada di tengah-tengah pembahasan tentang jihad bil qital (perang) yang menjadi tema sentral dari surat At-Taubah. Sebelum ayat tersebut, Allah Ta’ala menyinggung tentang perang Tabuk yang terjadi pada tahun 9 H dan suasana yang menyelimuti kaum muslimin pada saat perang maupun pasca perang, lalu pada ayat sesudahnya (QS At Taubah: 123), kembali Allah Ta’ala menyinggung masalah perang. Hal ini, lanjut Ustadz Suhail, memberikan pemahaman kepada kita, bahwa seorang mukmin tidak boleh terlalu asyik masyuk dengan satu bentuk ibadah, lalu melupakan ibadah yang lain. Melainkan, ia harus senantiasa tawazun (seimbang) dan syamil (menyeluruh dan utuh), dan tidak terperangkap dengan hal yang juz’i (parsial). Karenanya, semangat mencari ilmu harus selalu dikobarkan dan tidak boleh padam dalam suasana segenting apa pun.
Ustadz Suhail menegaskan, “Jika di tengah kobaran semangat jihad yang menyala-nyala, Allah SWT mengingatkan pentingnya tafaqquh fiddin dan tidak boleh dilalaikan, apatah lagi dalam berbagai aktivitas lainnya, tentu lebih tidak diperbolehkan lagi untuk meninggalkan mencari ilmu. Kesibukan kita dalam jihad siyasi (politik) tidak boleh melunturkan semangat tafaqquh fiddin. Kesibukan kaum ibu dalam jihad ‘aili (berjuang dalam mengurus rumah tangga) tidak boleh dijadikan alasan untuk tidak memperdalam pengetahuan mereka tentang agama. Kesibukan mencari nafkah juga tidak boleh membuat seorang mukmin tidak pernah mengalokasikan waktu guna mencari ilmu. Walhasil, tafaqquh fiddin tidak dibatasi oleh usia, waktu, tempat, situasi dan kondisi.” [3]
Setiap muslim dan khususnya para aktivis dakwah hendaknya menyadari bahwa salah satu kunci sukses generasi terbaik binaan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam; para sahabat radhiyallahu ‘anhum, sehingga mereka mampu melakukan perubahan dalam peradaban dunia dan mendatangkan banyak kemenangan, kemajuan dan kejayaan di semua aspek kehidupan, termasuk keberhasilan dalam memenej rumah tangga mereka, adalah berawal dari semangat membara mereka dalam mencari ilmu dan tafaqquh fiddin.
Mencari Ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim dan muslimah. Ia merupakan kegiatan sepanjang hidup manusia dari kecil sampai dewasa. Bahkan, begitu amat pentingnya ilmu, sampai-sampai lafazh ‘ilmu dan kata jadiannya disebut dalam Al Qur’an sekitar 427 kali, mengalahkan penyebutan lafazh ‘shalat’, ‘zakat’ dan lainnya.
Ilmu itu kehidupan dan cahaya, sementara al-jahl (kebodohan) itu kematian dan kegelapan. Adalah hal yang aksiomatis, bahwa semua keburukan itu penyebabnya adalah tidak adanya kehidupan dan cahaya, sedang semua kebaikan penyebabnya adalah cahaya dan kehidupan. Perhatikan firman Allah Ta’ala:
“Dan apakah orang yang sudah mati kemudian dia Kami hidupkan dan Kami berikan kepadanya cahaya yang terang, yang dengan cahaya itu dia dapat berjalan di tengah-tengah masyarakat manusia, serupa dengan orang yang keadaannya berada dalam gelap gulita yang sekali-kali tidak dapat ke luar dari padanya?” (QS Al An’aam, 6: 122).
Oleh karena itu, setiap muslim hendaknya menyediakan waktu untuk menuntut ilmu, terutama ilmu-ilmu syar’i untuk memahami Al-Qur’an dan As-Sunnah An-Nabawiyyah sebagai ‘al-marji’iyyah al-‘ulyaa’ (referensi utama) bagi setiap muslim; dan sebagai ‘al-mi’yar al-asasi’ (standar utama) untuk melihat ilmu-ilmu yang lainnya dan mengarahkan serta melandasinya.
Ustadz Abdussalam Masykur menyebutkan bahwa selain menyebutkan tentang pentingnya menuntut ilmu ayat tersebut di atas juga menunjukkan pentingnya proses ‘ta’lim muta’allim’ (belajar mengajar) dan pentingnya tujuan atau target dan sasaran, karena selain ber-‘tafaqquh fiddin’ juga harus ada ‘wa liyundziruu qaumahum’ (memberi peringatan kepada kaumnya), kemudian ‘la’allahum yahdzarun’ (agar mereka menjaga dirinya). Ini sebuah proses yang teratur dan luar biasa. Ini adalah manhaj rabbani dalam mencari ilmu dan memahami agama.
Ilmu dan Tegaknya Keimanan
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” (QS. Al-Alaq, 96: 1 – 5)
Sejak awal kemunculannya di jazirah Arab, ajaran Islam yang dibawa Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam telah mengumandangkan penghargaannya yang tinggi terhadap qalam (alat tulis). Islam memancangkan ajaran pertama yang dijadikan dasar pokok dalam membina manusia adalah dengan baca tulis dan menuntut ilmu.
Muhammad Al-Ghazali mengatakan bahwa watak ajaran Islam mewajibkan pemeluknya menjadi ummat yang terpelajar, dimana jumlah orang yang berpendidikan semakin meningkat, sedangkan jumlah orang yang tidak berpendidikan terus berkurang dan akhirnya lenyap. Hal itu menurutnya disebabkan oleh kenyataan, bahwa hakekat ajaran Islam, baik dasar-dasar pokok maupun cabang-cabangnya, bukanlah upacara-upacara kebaktian pusaka nenek moyang dan bukan pula mantera-mantera yang disebarluaskan atas dasar angan-angan dan khayal. Dasar-dasar ajaran Islam diambil dari kitab suci yang penuh hikmah dan dari sunnah Rasul Allah yang penuh dengan tuntunan. Di dalamnya terkandung pengertian-pengertian intelektual, metode-metode yang tinggi dan tata kehidupan yang luhur.
Di samping itu, tafakkur alam semesta sebagaimana banyak diketengahkan dalam Al-Qur’an, dipandang oleh Islam sebagai dasar pokok untuk menegakkan iman yang mantap dan kokoh.
Tidak hanya itu saja, di dalam ajaran Islam terdapat juga seruan kepada segenap ummat manusia supaya mengikuti kebenaran dan terus menerus mencarinya walaupun rumit dan tersembunyi. Islam menolak hipotesa-hipotesa berdasarkan pemikiran yang mengambang, dan melarang pemeluknya terjerumus mengikutinya. Islam meletakkan sistim pengawasan yang ketat terhadap pendengaran, penglihatan, dan hati. Itu saja sudah cukup untuk mewujudkan suatu masyarakat yang jauh dari ketakhayulan dan angan-angan kosong, bukan masyarakat yang tenggelam di dalam kepercayaan kepada jimat-jimat, dongeng-dongeng kosong dan segala macam kebatilan, atau masyarakat yang dikuasai oleh tradisi dan adat istiadat tidak karuan yang sama sekali bukan berasal dari ajaran Ilahi.
Agama Islam tidak akan memperoleh tempat yang mantap kecuali di kalangan manusia yang berilmu pengetahuan matang dan manusia berakal cerdas. Bila Anda memperhatikan masalah shalat, tentu Anda akan menemukan kenyataan bahwa baik shalatnya itu sendiri maupun adzan sebelumnya, dua-duanya merupakan amal perbuatan yang rasional. Adzan adalah kalimat-kalimat yang mengetuk pikiran serta membangkitkan hati dan perasaan, yaitu mengagungkan Allah (takbir), pernyataan kesaksian atas keesaan Allah (tauhid), dan ajakan untuk meraih keberuntungan. Dalam Islam aba-aba dimulainya shalat bukan dengan membunyikan lonceng yang dentangan suaranya memenuhi angkasa dan hanya mengetuk perasaan tanpa kata-kata yang jelas. Dalam shalat dibaca ayat-ayat yang diambil dari kitab suci yang mengandung ajaran-ajaran kebajikan dan petunjuk-petunjuk yang dapat dicerna oleh akal pikiran.
Muhammad Al-Ghazali menegaskan, memang benar bahwa kemantapan seseorang dalam menghayati agama Islam banyak tergantung pada tingkat kecerdasan pikirannya, kebersihan hatinya dan kelurusan fitrahnya. Tidak mungkin orang pandir atau orang yang tidak sehat jiwanya akan mudah begitu saja memeluk Islam.[4]
Menyegarkan Kembali Semangat Tafaqquh Fiddin
Mari kita segarkan kembali semangat tafaqquh fiddin. Mulai dari diri sendiri! Mari kita tanamkan kebiasaan, sikap dan nilai yang baik berkaitan dengan thalabul ilmi.
Menuntut Ilmu
Tidak ada manusia yang lahir dalam keadaan pintar, mahir, dan ahli. Semua manusia lahir dalam keadaan tidak mengetahui suatu apa pun. Hal ini dijelaskan Allah SWT dengan firman-Nya,
“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.” (An-Nahl, 16: 78).
Manusia akan menjadi berilmu manakala mampu memanfaatkan pendengaran, penglihatan, dan hatinya dengan baik. Ia harus mencari ilmu dan terus mencari. Sadarilah, ilmu tidak akan pernah datang menghampiri.
Marilah kita teladani para salafu shalih. Jabir bin Abdullah radhiyallahu ‘anhu pergi ke Syam menempuh perjalanan selama satu bulan hanya untuk mendengarkan satu hadits saja dari Abdullah bin Unais radhiyallahu ‘anhu. Hadits tersebut ialah bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya manusia itu nanti akan dibangkitkan di hari kiamat dalam keadaan tidak memakai alas kaki, tidak memakai pakaian dan tidak dikhitan”.[5]
Sedangkan Abu Ayyub Al-Anshori pergi dari Madinah ke Mesir menemui ‘Uqbah bin Amir hanya untuk mendengarkan satu hadits saja yaitu sabda Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam: “Barangsiapa menutup aib saudara muslimnya di dunia, maka Allah akan menutup aibnya di hari kiamat”.[6]
Abul ‘Aliyah berkata: “Kalau kami mendengar sebuah hadits itu datang dari seorang sahabat, maka kami tidak puas kecuali kami pergi menemui sahabat yang memiliki hadits tersebut”.[7]
Membiasakan Menghafal
Kita tidak akan mampu membawa ilmu kalau ilmu tersebut hanya ada dalam catatan. Maka membiasakan menghafal adalah satu sikap yang harus dipegang teguh.
Abu Zur’ah berkata, “Adalah Imam Ahmad bin Hambal hafal satu juta hadits”. Berkata Sulaiman bin Syu’bah: “Sesungguhnya murid-murid Abu Dawud menyalin hadits dari Abu Dawud sebanyak 40.000 hadits. Sedangkan Abu Dawud tidak memiliki buku”. Sementara itu Abu Zur’ah Arrazi berkata: “Aku hafal 200.000 hadits seperti bagaimana orang lain menghafal surat Al-Ikhlash”. [8]
Membiasakan Menulis
Karena membuat karya tulis akan memperkuat kapasitas keilmuan. Inilah budaya yang harus dikembangkan di tengah-tengah ummat, khususnya di kalangan aktivis dakwah.
Ibnul ‘Arabi menulis dalam bidang tafsir sebanyak 80 juz (di luar karyanya yang lain dalam bidang Ushul, Hadits, dan juga Tarikh). Ibnu Abi Dunya menulis 1.000 karya tulis. Imam Hakim menulis lebih dari 1.000 macam. Ibnu Asakir menulis dalam bidang Tarikh sebanyak 80 jilid. [9]
Menjaga semangat Menuntut Ilmu
Menuntut ilmu dan mengembangkannya memerlukan semangat yang besar. Semangat musiman tidak akan mungkin dapat diandalkan untuk membangun kapasitas ilmu.
Ibnul ‘Aqil Al-Hambali berkata: “Sesungguhnya semangatku untuk menuntut ilmu di usiaku yang 80 tahun sama dengan semangatku ketika usiaku baru 20 tahun”.
Semangat itu sangat diperlukan sebagai modal awal menuntut ilmu. Suatu hari Ibnu Jarir Atthabari menawarkan kepada murid-murid dan teman-temannya: “Maukah kalian belajat tafsir?” Mereka menjawab: “Berapa banyaknya?” Atthabari menjawab: “30.000 lembar”. Murid-muridnya itu pun berkata: “Sungguh itu adalah jumlah yang sangat banyak yang mungkin usia kita akan habis sementara ia belum selesai.” Maka diringkaslah oleh Atthabari menjadi 3.000 lembar. Kemudian ketika mereka ditanya tentang apakah mereka mau belajar sejarah manusia semenjak masa Adam hingga masanya, mereka pun menjawab dengan hal yang sama. Mendengar hal itu berkatalah Atthabari: “Sungguh telah mati semangat dan kemauan kalian!” Kemudian ia meringkas sejarah itu menjadi sekitar 3.000 lembar pula.
Imam Syafi’i pernah ditanya, “Bagaimanakah semangat Anda menuntut ilmu?” Beliau menjawab, “Saya mendengarkan huruf demi huruf seakan-akan huruf-huruf itu belum pernah saya temukan selama ini. Karena itu saya kerahkan seluruh anggota tubuh saya untuk menyimaknya.”
Beliau ditanya lagi, “Bagaimana minat Anda terhadap ilmu?” Imam Syafi’i menjawab, “Minat saya laksana orang mengumpulkan makanan dan berambisi menikmati kelezatannya secara sempurna.”
“Lalu bagaimana Anda mencarinya?” lanjut si penanya, “Saya mencarinya laksana seorang wanita yang kehilangan anak satu-satunya yang di dunia ini ia tidak memiliki apa pun selain dia.” Jawab Imam Syafi’i.[10]
Ibnu Mas’ud berkata, “Ketahuilah bahwa tidak ada satupun diantara kalian yang dilahirkan dalam keadaan berilmu. Sesungguhnya ilmu itu diperoleh dengan jalan belajar. Maka jadikanlah dirimu sebagai orang yang ahli ilmu, atau orang yang menuntutnya, atau orang yangmendengarkannya. Belajarlah kalian, karena sesungguhnya kalian tidak tahu kapan ilmu kalian itu akan dibutuhkan”. [11]
Merenung, Berbuat, dan Berfikir dalam Ilmu
Aktivitas peningkatan dan pencarian ilmu perlu dilakukan setiap saat. Sehingga kita hendaknya merenung dalam ilmu, berbuat dalam ilmu, dan berfikir dalam ilmu.
Ibnu ‘Aqil Al-Hambali berkata, “Sesungguhnya tidak benar bagiku jika menyia-nyiakan waktu walau sesaat dari usiaku. Kalaupun lisanku berhenti dari menghafal, atau mataku berhenti dari membaca, maka aku menyibukkan fikiranku pada saat istirahatku itu hingga ketika aku bangun pasti telah kumiliki dalam diriku apa yang akan aku tulis kemudian”.
Imam Bukhari apabila terjaga dari tidurnya, maka ia menyalakan lenteranya kemudian menulis apa-apa yang terbetik dalam dirinya dari berbagai ilmu. Kemudian ia tidur dan begitu seterusnya sampai kadang-kadang dalam satu malam ia melakukan hal itu sebanyak 20 kali.
Imam Juwaini berkata, “Biasanya aku tidak pernah tidur dan makan. Tetapi aku tidur karena tertidur dan makan karena aku memang membutuhkannya. Sehingga aku tidur dan makan kapan saja. Karena kenikmatanku ada pada menuntut ilmu.”
Menuntut Ilmu Sepanjang Hayat
Generasi terdahulu telah memberikan teladan yang baik. Mereka mengajarkan kepada kita bahwa selama manusia masih bisa mencari ilmu, maka ia harus terus melakukannya.
Muhammad bin Ishaq telah mengambil ilmu dari 1700 orang guru. Ia pergi menuntut ilmu dalam usia 20 tahun dan pulang dalam usia 40 tahun. Sedangkan Imam Bukhari mengambil ilmu lebih dari 1000 orang Syaikh.
Ada sebuah kisah mengharukan tentang semangat menuntut ilmu. Menjelang wafatnya Ibnu Jarir Atthabari mendengar do’a yang diriwayatkan oleh Ja’far bin Muhammad. Ia kemudia meminta orang yang ada di sekitarnya untuk mengambilkan pena dan kertas. Orang-orang pun berkata kepadanya, “Kondisimu sudah seperti ini, tidak usahlah melakukannya.” Atthabari kemudian menjawab, “Tidak semestinya seseorang meninggalkan datangnya ilmu meskipun sampai mati”. Beberapa saat kemudian beliau pun wafat.
Menjadi bangsa yang besar dengan Ilmu
Hari ini kita mungkin dalam keadaan terhina dan terpuruk. Tetapi jangan pesimis, karena tidak lama lagi kita akan segera bangkit dan memimpin dunia, menjadi ustadziyatul alam (guru dunia).
Di kedua tangan kita ada Al-Qur’an dan Sunnah sebagai sumber petunjuk yang memberkahi ilmu yang kita miliki. Tugas kita saat ini adalah belajar dan terus belajar.
Al-Hasan bin Ali berkata, “Belajarlah kalian, tuntutlah ilmu, sesungguhnya jika kini kalian adalah orang-orang yang kecil dan tidak diperhitungkan manusia, maka kelak kalian akan menjadi orang-orang besar yang diperlukan manusia.” [12]
Tanamkanlah semangat di dalam dadamu wahai muslimin! Mari kita rem nafsu menghambur-hamburkan waktu dengan hal-hal yang tidak perlu. Sungguh, fajar kemenangan bukanlah impian, jika kita mau belajar, menuntut ilmu, dan ber-tafaqquh fiddin….
Maraji’
Pentingnya Tafaqquh fiddin, Abdussalam Masykur
Semangat Tafaqquh Fiddin, H. Ahmad Kusyairi Suhail, MA.
Al-Qur’an Wa Tafsiruhu Jilid IV, Kementrian Agama RI
Akhlak Seorang Muslim, Muhammad Al-Ghazali
Waqfah Tarbawiyah, Edisi 07, Volume I, 1996
[1] Al-Qur’an wa tafsiruhu, hal. 231 – 232.
[2] Pentingnya Tafaqquh fiddin, Abdussalam Masykur
[3] Semangat Tafaqquh Fiddin, H. Ahmad Kusyairi Suhail, MA.
[4] Akhlak seorang Muslim, Muhammad Al-Ghazali, hal. 407 – 410
[5] Riwayat Muslim dari Aisyah (2589)
[6] Riwayat Bukhari (2310), Muslim (2580)
[7] Thabaqah Ibnu Sa’ad, VII/122
[8] Sifatusshofwah, II/337, IV/88
[9] Al-Ilmu Dhorurah Syar’iyyah, Dr. Nashir Al-Umar hal. 22 – 25.
[10] Tarikh Baghdad
[11] Al-Adab Assyar’iyyah, Ibnul Muflih II/34
[12] Jami’u bayanil ‘ilmi, Ibnu Abdul Barr I/82
Sumber : http://al-intima.com/harakatuna/menyegarkan-kembali-semangat-tafaqquh-fiddin
Popular Posts
-
UNDANGAN, Ikhwah fillah... Mari eratkan ukhuwah, raih keberkahan silaturrahim dan majelis ilmu, HADIRI Forum Pengajian Keluarga Sejahter...
-
DCS DPRD II PKS Dapil IV (Banyudono,Ngemplak, Sawit,Sambi) Boyolali Daerah Pemilihan IV Banyudono, Ngemplak, Sawit, Sambi. 1. Nur Achmad...
-
MEMANG tidak sederhana menjadi seorang pemimpin yang legal secara formal dan legitimed (dicintai bawahannya). Sebelum seseorang diakui...
-
Presiden Mesir, Dr Muhammad Mursi menempati urutan ke-4 orang yang paling berpengaruh di dunia versi Majalah Time. Majalah Time mengung...
-
Ikhwati wa akhwati fillah... Melihat berita ttg LHI terkait sapi impor , maka ana sebagai salah satu kader PKS yg mengenal LHI, sangat b...
-
Pada tahun kesepuluh kenabian, istri Nasbi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam, Khadijah binti Khuwailid, dan pamannya, Abu Thlaib, wafat. Ber...
-
TEMPO.CO , Jakarta - Fraksi Partai Keadilan Sejahtera melarang semua anggotanya yang duduk di Badan Anggaran untuk memakai ruangan yang ba...
-
Menteri Sosial Salim Segaf al Jufri sangat menikmati naik ojek dari pos pemantauan perbatasan desa Temajuk menuju dusun Camar Bulan. “Kalau...
Recent Stories
Connect with Facebook
Sponsors
Search
Archives
-
▼
2012
(104)
-
▼
Januari
(17)
- Soliditas Jama’ah
- PKS Bantah Ganti Strategi
- PKS Tolak Kenaikan Harga BBM
- Doa Seperti Akses Internet
- Kiat Politikus PKS Habib Nabil al-Musawwa Agar Tid...
- PKS Larang Anggotanya Gunakan Ruang Banggar
- Kendalikan Nafsu, Itu Jalan Ke Surga
- Download Khutbah Jum’at 2012 M / 1433 H
- Anis Matta: Parpol sumber rekrutmen kepemimpinan n...
- KOPERASI RAKYAT ATAU KU PERASI RAKYAT ?
- Tokoh Kristiani : Saya Menaruh Simpatik ke HNW dan...
- Ketika Pak Menteri Sosial Naik Ojek
- Menyegarkan Kembali Semangat Tafaqquh Fiddin
- Menumbuhkan Kemampuan Menguasai Masyarakat
- PKS Beri Beasiswa kepada Perakit Kiat Esemka
- Rumah Aspirasi Hidayat Nur Wahid Diresmikan
- Allah Ada di Dekatku
-
▼
Januari
(17)
Categories
Blog Archives
-
▼
2012
(104)
-
▼
Januari
(17)
- Soliditas Jama’ah
- PKS Bantah Ganti Strategi
- PKS Tolak Kenaikan Harga BBM
- Doa Seperti Akses Internet
- Kiat Politikus PKS Habib Nabil al-Musawwa Agar Tid...
- PKS Larang Anggotanya Gunakan Ruang Banggar
- Kendalikan Nafsu, Itu Jalan Ke Surga
- Download Khutbah Jum’at 2012 M / 1433 H
- Anis Matta: Parpol sumber rekrutmen kepemimpinan n...
- KOPERASI RAKYAT ATAU KU PERASI RAKYAT ?
- Tokoh Kristiani : Saya Menaruh Simpatik ke HNW dan...
- Ketika Pak Menteri Sosial Naik Ojek
- Menyegarkan Kembali Semangat Tafaqquh Fiddin
- Menumbuhkan Kemampuan Menguasai Masyarakat
- PKS Beri Beasiswa kepada Perakit Kiat Esemka
- Rumah Aspirasi Hidayat Nur Wahid Diresmikan
- Allah Ada di Dekatku
-
▼
Januari
(17)
Recent Comments