Home » Archives for Desember 2012
PKS: Mesin Partai Itu Kader, Bukan Artis
Posted in
Berita
|
12/25/2012|
Abu Jundi
Jakarta - Saat banyak partai politik ramai-ramai meminang artis
untuk masuk di partai, tapi tidak demikian dengan Partai Keadilan
Sejahtera (PKS). Walau, keberadaan artis di parpol akan mendongkrak
suara partai.
Politisi PKS, Indra, mengatakan bahwa proses kaderisasi itu ada pada partai. Bukan ditentukan oleh seorang artis. Sehingga, PKS merasa tidak perlu mengandalkan artis untuk memperoleh suara tinggi.
"Kalau PKS enggak perlu merebut suara dengan artis, bukan haram, karena mesin partai itu kader, bukan artis," kata Indra dalam acara diskusi, di Jakarta, Senin, (24/12/2012).
Indra, yang juga duduk di Komisi III DPR ini mengakui bahwa saat ini PKS belum memiliki figur yang mumpuni untuk dikenal lebih jauh oleh masyarakat. Namun, PKS tetap optimis untuk meraih suara. Apalagi untuk menghantarkan anggotanya untuk duduk di legislatif.
"Tanpa figur tokoh politik yang kuat, PKS yakin masih akan memperoleh suara memadai untuk tetap duduk di kursi perwakilan rakyat. Saya yakin 2014 nanti kita akan mendapatkan kursi memadai," katanya.
Lebih lanjut, bagi Indra faktor penentu perolehan suara PKS di pemilu bukan hanya tokoh partai yang populer, tapi kader yang menggerakan mesin untuk menggenjot perolehan suara pemilu nanti.
"PKS akan melihat bagaimanapun dengan semakin terinternalisasinya masyarakat, saya yakin partai Islam akan mendapatkan tempat. Di lain hal itu benar PKS tidak punya tokoh yang kuat, tapi mesin penggeraknya itu dari kader, bukan ketokohan seseorang," ujar Indra.
Politisi PKS, Indra, mengatakan bahwa proses kaderisasi itu ada pada partai. Bukan ditentukan oleh seorang artis. Sehingga, PKS merasa tidak perlu mengandalkan artis untuk memperoleh suara tinggi.
"Kalau PKS enggak perlu merebut suara dengan artis, bukan haram, karena mesin partai itu kader, bukan artis," kata Indra dalam acara diskusi, di Jakarta, Senin, (24/12/2012).
Indra, yang juga duduk di Komisi III DPR ini mengakui bahwa saat ini PKS belum memiliki figur yang mumpuni untuk dikenal lebih jauh oleh masyarakat. Namun, PKS tetap optimis untuk meraih suara. Apalagi untuk menghantarkan anggotanya untuk duduk di legislatif.
"Tanpa figur tokoh politik yang kuat, PKS yakin masih akan memperoleh suara memadai untuk tetap duduk di kursi perwakilan rakyat. Saya yakin 2014 nanti kita akan mendapatkan kursi memadai," katanya.
Lebih lanjut, bagi Indra faktor penentu perolehan suara PKS di pemilu bukan hanya tokoh partai yang populer, tapi kader yang menggerakan mesin untuk menggenjot perolehan suara pemilu nanti.
"PKS akan melihat bagaimanapun dengan semakin terinternalisasinya masyarakat, saya yakin partai Islam akan mendapatkan tempat. Di lain hal itu benar PKS tidak punya tokoh yang kuat, tapi mesin penggeraknya itu dari kader, bukan ketokohan seseorang," ujar Indra.
Sumber : http://nasional.inilah.com/read/detail/1940569/pks-mesin-partai-itu-kader-bukan-artis
Lagi, Heryawan Raih Penghargaan ke-92
Posted in
Berita
|
12/22/2012|
Admin
Hadir di peringatan hari guru nasional dan HUT PGRI ke-67 tingkat
Provinsi Jawa Barat, Gubernur Jabar Amad Heryawan mendapat kejutan. Ia
menerima penghargaan Dwija Praja Nugraha (DPN) dari Pengurus Besar PGRI
Pusat.
"DPN adalah penghargaan tertinggi dalam dunia pendidikan," kata Ketua PB PGRI Sulistyo dalam sambutannya di gedung Sasana Budaya Ganesha Bandung, Kamis (20/12). Penghargaan yang tertuang dalam SK nomor 875/KEP/PB/20/2012 ini diberikan karena Heryawan dinilai berprestasi pada pengembangan pendidikan, pembinaan dan peningkatan kesejahteraan guru, serta perhatian yang besar pada organisasi guru.
Sebenarnya, menurut Sulistyo, banayak usulan yang masuk ke PB PGRI tentang kepala daerah yang layak dapat DPN. "Setelah kami seleksi dan verifikasi satu per satu, Ahmad Heryawan adalah figur yang tepat," jelasnya.
Seperti diketahui Heryawan memiliki perhatian yang besar terhadap dunia pendidikan. Sebanyak 20 ribu ruang kelas baru (RKB) sudah dibangun, penggratisan sekolah tinkat SD dan SLTP, beasiswa ke Perguruan Tinggi, dan beasiswa 100 dokter.
Sementar itu Heryawan merasa kaget ketika diumumkan mendapatkan penghargaan. "Ini surprise, saya kesini niatnya menghadiri undangan peringatan hari guru dan PGRI, gak nyangka kalau dapat penghargaan. Terimakasih PGRI," jelas Heryawan dalam sambutannya.
Bagi Heryawan perhatiannya pada dunia pendidikan adalah merupakan kewajiban dirinya sebagai gubernur. Karena tanpa pendidikan pembangunan sebuah bangsa akan mustahil.
"Tanpa guru, tidak ada kemajuan sebuah bangsa. Guru adalah pembangun hakiki, dan pembangun peradaban semua bangsa," tandasnya dengan suara berapi-api diikuti tepuk tangan sekira 5.500 guru.
DPN adalah penghargaan ke-92 yang diterima Heryawan selama menjabat menjadi Gubernur Jabar. “Sebenarnya kami bekerja bukan untuk penghargaan, kami bekerja agar Jabar sejahtera. Kalaupun akhirnya dapat banyak penghargaan, ini untuk rakyat Jabar yang sudah bersama-sama membangun Jabar,” papar gubernur yang akrab disapa Aher ini. (*)
Penghargaan yang diperoleh Pemprov Jabar selama dipimpin Ahmad Heryawan:
BERDASARKAN WAKTU
(1) Tahun 2008 = 4 Penghargaan
(2) Tahun 2009 = 10 Penghargaan
(3) Tahun 2010 = 13 Penghargaan
(4) Tahun 2011 = 31 Penghargaan
(5) Tahun 2012 = 34 Penghargaan
BERDASARKAN BIDANG
(1) Bidang Pembangunan Infrastruktur dan Lingkungan Hidup = 13 Penghargaan
(2) Bidang Pembangunan Sosial Budaya = 24 Penghargaan
(3) Bidang Pembangunan Perekonomian = 22 Penghargaan
(4) Bidang Pemerintahan = 33 Penghargaan
"DPN adalah penghargaan tertinggi dalam dunia pendidikan," kata Ketua PB PGRI Sulistyo dalam sambutannya di gedung Sasana Budaya Ganesha Bandung, Kamis (20/12). Penghargaan yang tertuang dalam SK nomor 875/KEP/PB/20/2012 ini diberikan karena Heryawan dinilai berprestasi pada pengembangan pendidikan, pembinaan dan peningkatan kesejahteraan guru, serta perhatian yang besar pada organisasi guru.
Sebenarnya, menurut Sulistyo, banayak usulan yang masuk ke PB PGRI tentang kepala daerah yang layak dapat DPN. "Setelah kami seleksi dan verifikasi satu per satu, Ahmad Heryawan adalah figur yang tepat," jelasnya.
Seperti diketahui Heryawan memiliki perhatian yang besar terhadap dunia pendidikan. Sebanyak 20 ribu ruang kelas baru (RKB) sudah dibangun, penggratisan sekolah tinkat SD dan SLTP, beasiswa ke Perguruan Tinggi, dan beasiswa 100 dokter.
Sementar itu Heryawan merasa kaget ketika diumumkan mendapatkan penghargaan. "Ini surprise, saya kesini niatnya menghadiri undangan peringatan hari guru dan PGRI, gak nyangka kalau dapat penghargaan. Terimakasih PGRI," jelas Heryawan dalam sambutannya.
Bagi Heryawan perhatiannya pada dunia pendidikan adalah merupakan kewajiban dirinya sebagai gubernur. Karena tanpa pendidikan pembangunan sebuah bangsa akan mustahil.
"Tanpa guru, tidak ada kemajuan sebuah bangsa. Guru adalah pembangun hakiki, dan pembangun peradaban semua bangsa," tandasnya dengan suara berapi-api diikuti tepuk tangan sekira 5.500 guru.
DPN adalah penghargaan ke-92 yang diterima Heryawan selama menjabat menjadi Gubernur Jabar. “Sebenarnya kami bekerja bukan untuk penghargaan, kami bekerja agar Jabar sejahtera. Kalaupun akhirnya dapat banyak penghargaan, ini untuk rakyat Jabar yang sudah bersama-sama membangun Jabar,” papar gubernur yang akrab disapa Aher ini. (*)
Penghargaan yang diperoleh Pemprov Jabar selama dipimpin Ahmad Heryawan:
BERDASARKAN WAKTU
(1) Tahun 2008 = 4 Penghargaan
(2) Tahun 2009 = 10 Penghargaan
(3) Tahun 2010 = 13 Penghargaan
(4) Tahun 2011 = 31 Penghargaan
(5) Tahun 2012 = 34 Penghargaan
BERDASARKAN BIDANG
(1) Bidang Pembangunan Infrastruktur dan Lingkungan Hidup = 13 Penghargaan
(2) Bidang Pembangunan Sosial Budaya = 24 Penghargaan
(3) Bidang Pembangunan Perekonomian = 22 Penghargaan
(4) Bidang Pemerintahan = 33 Penghargaan
Sumber : http://www.islamedia.web.id/2012/12/lagi-heryawan-raih-penghargaan-ke-92.html
Remaja, Masjid, dan Peradaban
Posted in
Artikel
|
12/20/2012|
Admin
نَّمَا يَعْمُرُ مَسَاجِدَ اللهِ مَنْ ءَامَنَ بِاللهِ وَالْيَوْمِ
اْلآخِرِ وَأَقَامَ الصَّلاَةَ وَءَاتَى الزَّكَاةَ وَلَمْ يَخْشَ إِلاَّ
اللهَ فَعَسَى أُولَئِكَ أَنْ يَكُونُوا مِنَ الْمُهْتَدِينَ.
“Hanya
yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman
kepada Allah dan hari Kemudian, serta tetap mendirikan shalat,
menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapa pun) selain kepada Allah,
Maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan
orang-orang yang mendapat petunjuk.” (Q.S. At-Taubah: 18)
Ketika
kondisi Mekah sudah sangat tidak kondusif, Jibril datang menemui
Rasulullah untuk menyampaikan pesan dari Allah agar Rasulullah melakukan
hijrah dari Mekah ke Madinah untuk menghindari tekanan demi tekanan
dari musuh. Rasulullah beserta para sahabatnya melakukan sebuah
perjalanan panjang menuju Madinah. Dengan membawa sanak famili dan
beberapa kebutuhan penunjang hidup. Pada saat berada di Madinah,
Rasulullah mendirikan Masjid Quba’, masjid yang dibangun atas dasar iman
dan takwa tersebut merupakan Masjid yang pertama kali didirikan
Rasulullah.
Setelah Rasulullah melakukan pembangunan Masjid Quba’,
Rasulullah kembali membangun Masjid Nabawi. Dari Masjid Nabawi tersebut
Rasulullah berhasil mempersaudarakan kaum Muhajirin dan kaum Anshar.
Hal tersebut harus menjadi perhatian penting buat kita, bahwa dari
Masjid kita bisa menyatukan perbedaan-perbedaan yang ada sehingga tidak
ada lagi perpecahan dan ukhuwah Islamiyah itu bisa terjalin.
Dari
sejarah singkat perjalanan hijrah Rasulullah tersebut kita bisa lihat
bagaimana Masjid memiliki peranan penting bagi Rasulullah sehingga hal
itulah yang pertama kali dipikirkan Rasulullah untuk mendukung misi
ke-Rasulannya. Dari Masjid tersebut Rasulullah melakukan proses
pembinaan terhadap pengikutnya sehingga terbentuklah manusia-manusia
yang kompeten untuk mendukung setiap langkah Rasulullah.
Salah
satu orang yang mendapat pembinaan dari Rasulullah langsung ketika itu
adalah Ibnu Abbas, sesosok remaja itu tak lain adalah keponakan
Rasulullah sendiri. Ibnu Abbas, yang memiliki nama asli Abdullah Bin
Abbas, merupakan sesosok remaja yang memiliki rasa ingin tahu yang
sangat tinggi. Berkat rasa keingintahuannya yang tinggi membuat ia
menjadi kebanggaan para sahabat dan bahkan Rasulullah. Berkat proses
pembinaan yang dilakukan oleh Rasulullah terhadap Ibnu Abbas di Masjid
yang baru dibangun, membuat ia menjadi seorang remaja yang memiliki ilmu
dan semangat juang yang sangat tinggi
Masjid mempunyai peranan
yang sangat penting bagi umat Islam, karena dari masjid kita bisa
mengembangkan berbagai aspek kehidupan. Hal itu juga yang dicontohkan
Rasulullah kepada kita bagaimana Rasulullah menjadikan Masjid sebagai
tempat untuk mengembangkan perekonomian, sosial, dan gaya hidup. Dari
masjid kita tidak hanya bisa melakukan ibadah yang bersifat ritual saja,
namun kita bisa membuat sesuatu yang besar dalam bermuamalah. Sedangkan
remaja memiliki 3 karakter yang khas, yaitu Agent of Change, Iron Stock, dan Moral Force.
Pada
surat At-Taubah: 18 Allah mengatakan bahwa orang-orang yang memakmurkan
Masjid merupakan orang yang beriman. Dalam hal ini Allah sangat
mengistimewakan orang-orang yang memakmurkan Masjid sehingga dikatakan
bahwa hanya orang-orang yang memakmurkan Masjid ialah orang-orang yang
beriman. Begitu spesialnya orang-orang yang memakmurkan masjid sehingga
Allah menaruh perhatian terhadapnya.
Dari proses sejarah yang
panjang tersebut, kita bisa menarik kesimpulan bahwasanya kebangkitan
umat Islam berawal dari Masjid dan jika dilakukan oleh remaja maka akan
sangat besar dampaknya bagi peradaban. Pembentukan peradaban yang
dilakukan Rasulullah dimulai dari Masjid. Karena dari masjid proses
pembinaan yang efektif dapat dilakukan, persatuan Islam dapat
ditegakkan, dan kebangkitan Islam dapat segera terwujud.
Allohua’lam bishowab.
Majalah Time: Mursi Orang Paling Berpengaruh ke-4 di Dunia
Posted in
Berita
|
|
Admin
Presiden Mesir, Dr Muhammad Mursi menempati urutan ke-4 orang yang paling berpengaruh di dunia versi Majalah Time.
Majalah Time mengungkapkan bahwa Mursi adalah presiden pertama dari
kalangan sipil yang dipilih langsung oleh rakyat secara demokratis di
Mesir. Beliau mengapresiasi keragaman dan prulalitas sehingga memasukkan
tokoh-tokoh non-muslim dalam jajaran pemerintahannya, sebagaimana juga
beliau menolak seruan untuk berlaku represif dan mengekang terhadap
kelompok liberal maupun sekuler.
Time juga menyebutkan keberanian Mursi dan keseriusan dirinya
berperan dalam menghentikan perang antara Israel dan Hamas (perang 8
hari Nop. 2012) dan seruan tegas Mursi agar presiden Suriah, Basyar
Al-Asad mengundurkan diri.
Majalah ini juga menyatakan bahwa Mursi tetap menjadi sosok yang
sangat berpengaruh di Timur Tengah meski tantangan dalam negeri
menghadangnya.
Sumber : http://al-ikhwan.net/kiprah-presiden/majalah-time-mursi-orang-paling-berpengaruh-ke-4-di-dunia
Berdusta Itu Melelahkan
Posted in
Taujihat
|
12/15/2012|
Admin
Setiap manusia, dalam interaksi dengan
di luar diri dan lingkungannya, senantiasa mempunyai harapan agar
keadaan sejati dirinya diterima dan dihargai orang lain secara layak.
Dalam batas yang proporsional, adanya harapan itu merupakan ciri manusia
normal. Pada umumnya, harapan yang bersifat intrinsik itu dapat
terpuaskan jika realitas dirinya selaras dengan kehendak dan harapan
orang lain.
Dalam kondisi keselarasan seperti itu,
interaksi dan komunikasi dengan orang lain di luar dirinya akan berjalan
harmonis, wajar, menyenangkan, dan tanpa beban. Sebagai akibatnya, ia
merasakan kepuasan dan kenyamanan. Ia tak menemui problem dengan dirinya
sendiri.
Masalahnya, tidak selamanya dalam
hubungan dengan sesama manusia realitas sejati diri seseorang selalu
selaras dengan harapan dan kehendak orang lain. Ada kalanya realitas
sejati dirinya justru bertentangan dengan harapan dan kehendak orang
lain yang menyebabkan sang diri mengalami disharmoni dalam interaksinya
dengan orang lain serta mengindikasikan adanya problem. Dalam kondisi
seperti ini seseorang akan merasa tidak nyaman, bukan hanya dengan orang
lain, namun juga dengan dirinya sendiri.
Apabila sang diri menghadapi kondisi
yang dirasa tidak ideal, ia akan berupaya mencari cara-cara yang dapat
menghilangkan atau meminimalisasi dampak yang tidak menyenangkan yang
ditimbulkannya. Boleh jadi dalam hal ini ia harus melakukan dua
kemungkinan tindakan ekstrem; menenggelamkan dirinya kepada harapan dan
kehendak orang lain meskipun harus bertentangan dengan realitas sejati
dan mengorbankan kepribadiannya, atau meneguhkan realitas sejatinya
dengan konsekuensi kehadiran realitas sejati dirinya tidak diterima di
tengah lingkungannya.
Seseorang yang cenderung ingin selalu
mendapat tempat dan memperoleh penghargaan dari orang lain di
lingkungannya, memersepsi nilai harga diri semata-mata berkaitan dengan
penerimaan dan penolakan orang lain terhadap keadaan dirinya. Oleh
karena itu, ia tidak segan-segan, bahkan cenderung mati-matian berupaya
menenggelamkan dirinya ke dalam harapan dan kehendak orang lain. Ia siap
untuk melakukan apa saja untuk merengkuh keinginannya itu, termasuk
melakukan kebohongan, sampai ke tingkat merenggut otensitas
keperibadiannya. Sesungguhnya, bagaimana pun situasi yang dihadapi,
seseorang tidak akan berbohong kalau hati nuraninya tidak bermasalah.
“Hatinya tidak mendustakan apa yang telah dilihatnya.” (QS An Najm [53]:
11).
Secara sunnatullah, begitu seseorang
melakukan kebohongan, pada saat itulah ia sesungguhnya mulai menanam dan
mengembangkan dusta di dalam dirinya. Dikatakan demikian, karena ia
dapat menampilkan ‘kebenaran’ di mata orang lain melalui
‘pembenaran-pembenaran’ yang terjadi secara individual. Ibnu al-Jauzi
dalam Ath Thibb Ar Ruhani menuturkan, bohong adalah sikap yang lahir dari dorongan nafsu demi kecintaannya pada posisi dan harga diri individunya.
Secara psikologis, dusta memerlukan
pengerahan energi jiwa yang lebih banyak dan lebih berat. Sebab dirinya
harus menghadapi dua tuntutan yang dalam waktu berbarengan harus
dipenuhi. Pertama, tuntutan penyelarasan dengan lingkungannya. Kedua,
tuntutan dari dalam diri yang senantiasa mencari kenyamanan dan
keharmonisan.
Jika pemenuhan kedua tuntutan itu tidak
berjalan harmonis, tak dapat dielakkan akan terjadi berbagai konflik
kejiwaan yang tak berkesudahan, atau pertentangan-pertentangan jiwa yang
melahirkan perasaan “exhaustive” (habis-habisan mencurahkan energi).
Malik bin Dinar mengatakaan, “Kejujuran dan kedustaan bertarung
habis-habisan di dalam diri seseorang hingga salah satunya bias
terpelanting.” Selanjutnya, kemenangan kedustaan atas kejujuran membuat
jiwa akan mengalami kelelahan yang amat sangat.
Oleh sebab itu pada hakikatnya dusta
merupakan bagian dari tindakan melampaui batas yang karenanya akan
sangat membebani jiwanya.”..Dan jika ia seorang pendusta, maka dialah
yang menanggung (beban dosa) dustanya itu; dan jika ia seorang yang
benar niscaya sebagian (bencana) yang diancamkannya kepadamu akan
menimpamu”. Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang-orang yang
melampaui batas lagi pendusta.” (QS, Ghafir [40]: 28).
Rasulullah Saw menegaskan bahwa
kebohongan akan menjadi beban yang melelahkan kepada pelakunya dalam
sabdanya, “Aku melihat dua orang yang mendatangiku dan mereka berkata,
“Orang yang melihat mulutnya dikoyak tadi adalah seorang pendusta. Ia
berbohong hingga kebohongannya itu dibebankan kepadanya sampai mencapai
ufuk. Ia diberi beban seperti itu sampai hari Kiamat.”HR, Bukari dan
Muslim).
Seseorang bisa saja mendustai atau
membohongi orang lain, tapi ia tak akan sanggup mendustai semua orang.
Sebab jiwanya tidak akan sanggup menyeret beban kebohongannya.
Kebohongan yang dilakukan oleh seseorang pada orang lain pada dasarnya
bagaikan menimpakan butiran batu sedikit demi sedikit pada diri sendiri.
Lama kelamaan butiran itu menjadi bongkahan yang menumpuk, menjadi
beban yang memberatkan dan semakin rumit untuk dipecahkan. Rasulullah
Saw mengingatkan, “Senantiasa seorang hamba berdusta dan membiasakannya
hingga dicatat di sisi Allah Swt sebagai seorang pendusta.” (HR,
Bukhari).Beban itu pada akhirnya akan memberatkan perjalanan
spiritualnya. Dia akan terus-menerus menyeret beban hingga akhirnya
terjerumus dalam neraka.
“Berhati-hatilah kalian dari
dusta,karena dusta itu akan membimbing kepada kejahatan, dan kejahatan
itu akan menyeretnya ke neraka.”(HR, Bukhari)
Oleh karena itu, menyimpan dan menumpuk
kedustaan adalah sauatu tindakan bodoh seseorang yang patut diratapi.
Semestinya tindakan itu dibuang jauh-jauh. Sebab kebohongan bagaikan
upaya menimbuni diri sendiri dengan dosa yang penuh kesia-siaan. Hidup
ini terlalu berharga untuk dilalui dan diakhiri dengan kesia-siaan.
Wallahu A’lam
Sumber : http://www.hasanalbanna.com/berdusta-itu-melelahkan/?utm_source=feedburner&utm_medium=feed&utm_campaign=Feed%3A+hasanalbanna+%28hasanalbanna.com%29
FPKS Berikan Pengawalan Untuk RUU Produk Halal Sampai Disahkan
Posted in
Berita
|
|
Admin
RUU Jaminan Produk Halal (JPH) tengah dibahas DPR. RUU itu menjadi
penting karena memberikan kepastian kehalalan bagi konsumsi masyarakat,
terutama umat muslim sebagai komponen terbesar di Indonesia. Untuk itu,
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) siap mengawal RUU tersebut hingga
disahkan.
"RUU ini adalah sebagai payung hukum bagi konsumen. Sehingga Fraksi PKS dan semua fraksi di DPR RI tentu akan mengawal RUU JPH sampai disahkan menjadi undang-undang," kata Ketua DPP PKS Bidang Pengembangan Ekonomi dan Kewirausahaan, Jazuli Juwaeni di Kantor DPP PKS, Jalan TB Simatupang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat (14/12/2012).
Jazuli juga mengatakan upaya mengawal ini harus dilakukan secara sinergi oleh semua fraksi di DPR. Jika RUU JPH sudah disahkan, tambah Jazuli, hak-hak konsumen lebih terjamin karena jelas setiap produk harus ada label halalnya.
"Karena bagi umat Islam, kehalalan sebuah produk sangat penting. Bagi umat Islam, sebuah produk tidak cukup hanya menyehatkan atau memiliki kandungan gizi yang banyak, tetapi kehalalan sebuah produk juga sangat penting karena itu merupakan perintah agama," terang Jazuli.
Selain itu, Jazuli juga mengatakan bahwa RUU JPH juga mengakomodasi para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk mendapatkan sertifikasi kehalalan produk mereka. Di dalam RUU itu UMKM tidak dibebankan biaya sama sekali dalam pengurusan sertifikasi kehalalan produk.
"Selain tidak dikenakan biaya pengurusan sertifikasi kehalalan, RUU JPH juga menjamin kemudahan para pelaku UMKM untuk mengurus sertifikasi tersebut, tidak berbelit-belit" jelas Jazuli.
"Kemudian, dalam aturan tersebut, pengurusan sertifikasi kehalalan produk juga relatif memakan waktu yang cukup singkat," tandas Jazuli.
"RUU ini adalah sebagai payung hukum bagi konsumen. Sehingga Fraksi PKS dan semua fraksi di DPR RI tentu akan mengawal RUU JPH sampai disahkan menjadi undang-undang," kata Ketua DPP PKS Bidang Pengembangan Ekonomi dan Kewirausahaan, Jazuli Juwaeni di Kantor DPP PKS, Jalan TB Simatupang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat (14/12/2012).
Jazuli juga mengatakan upaya mengawal ini harus dilakukan secara sinergi oleh semua fraksi di DPR. Jika RUU JPH sudah disahkan, tambah Jazuli, hak-hak konsumen lebih terjamin karena jelas setiap produk harus ada label halalnya.
"Karena bagi umat Islam, kehalalan sebuah produk sangat penting. Bagi umat Islam, sebuah produk tidak cukup hanya menyehatkan atau memiliki kandungan gizi yang banyak, tetapi kehalalan sebuah produk juga sangat penting karena itu merupakan perintah agama," terang Jazuli.
Selain itu, Jazuli juga mengatakan bahwa RUU JPH juga mengakomodasi para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk mendapatkan sertifikasi kehalalan produk mereka. Di dalam RUU itu UMKM tidak dibebankan biaya sama sekali dalam pengurusan sertifikasi kehalalan produk.
"Selain tidak dikenakan biaya pengurusan sertifikasi kehalalan, RUU JPH juga menjamin kemudahan para pelaku UMKM untuk mengurus sertifikasi tersebut, tidak berbelit-belit" jelas Jazuli.
"Kemudian, dalam aturan tersebut, pengurusan sertifikasi kehalalan produk juga relatif memakan waktu yang cukup singkat," tandas Jazuli.
Sumber : http://www.islamedia.web.id/2012/12/fpks-berikan-pengawalan-untuk-ruu.html
PKS Pantau Rhoma Irama
Posted in
Berita
|
12/05/2012|
Abu Jundi
JAKARTA - Wacana Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengusung Rhoma Irama, disikapi serius oleh partai politik (parpol) lain.
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengaku juga memantau Raja Dangdut, yang mendeklarasikan diri sebagai calon presiden 2014.
Sekretaris Fraksi PKS Abdul Hakim mengatakan, publik akan menguji apakah Rhoma layak atau tidak sebagai capres.
"Masih
panjang, PKS juga akan pantau hasil survei. Saya rasa, munculnya nama
Rhoma adalah pembelajaran politik yang bagus, dan hasil survei jadi satu
ukuran bagi PKS," kata Abdul Hakim di Gedung DPR, Jakarta, Selasa
(4/12/2012).
Ketika ditanyakan apakah PKS juga melirik Rhoma Irama, Abdul mengaku partainya belum memutuskan hal tersebut.
"Pokoknya, kami lirik semua anak bangsa," ucapnya.
Sebelumnya,
Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat PKB Helmy Faisal Zaini,
membenarkan adanya pertemuan Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar dengan
Rhoma Irama.
"Benar, tadi ketemuan jam satu siang," ujar Helmy saat dikonfirmasi wartawan di Jakarta, Minggu (2/12/2012) lalu.
Helmy adalah satu dari sekian pengurus DPP PKB yang ikut pertemuan di Restoran Al Jazirah, Menteng, Jakarta Pusat.
Dalam
pertemuan itu, PKB membenarkan kesiapannya mengusung Rhoma sebagai
calon presiden pada Pilpres 2014. Namun, PKB masih perlu melakukan
pembicaraan lanjutan terkait pencapresan Rhoma. (*)
Sumber : http://www.tribunnews.com/2012/12/05/pks-pantau-rhoma-irama
Lomba Cipta Logo SDIT Salman al-Farisi
Posted in
Taklimat
|
|
Abu Jundi
Kabar gembira bagi para kader tarbiyah yang suka utak-atik design, SDIT
Salman al-Farisi mengadakan lomba cipta logo SDIT Salman al-Farisi
dengan hadiah Rp. 1.000.000,- dan 10 hadiah hiburan. Ayo buruan siapa
tahu anda beruntung.
Tata Laksana Lomba:
- Peserta adalah kader tarbiyah aktif (dibuktikan dengan lampiran surat rekomendasi resmi dari murobbi masing-masing serta ketua DPC setempat).
- Peserta mengirimkan 1 (satu) karya terbaiknya berupa rancangan logo berwarna dalam bentuk print out di kertas A3. Logo dicetak dalam dua ukuran: 15 cm2 dan 3,5 cm2
- Peserta mengirimkan 1 (satu) karya terbaiknya berupa rancangan logo hitam putih (grayscale) dalam bentuk print out di kertas A3. Logo dicetak dalam dua ukuran: 15 cm2 dan 3,5 cm2
- Peserta mengirimkan file logo dalam format Corel X4 dan dibakar ke dalam CD yang diberi identitas peserta.
- Logo harus karya asli, belum pernah dipublikasikan, dan belum pernah digunakan sebagai logo oleh lembaga lain.
- CD dan kertas logo dimasukkan ke dalam amplop besar tertutup dan di pojok kiri atas diberi tulisan “Lomba Cipta Logo SDIT Salman al-Farisi”.
- Paling lambat logo harus diterima oleh panitia pada Hari Jum’at, tanggal 04 Januari 2013. Alamat kirim: SDIT Salman al-Farisi, Jl. Keadilan No. 5 Perum Taylon Sejahtera Tayu Pati.
- Penilaian berdasar atas: keunikan, eye catching, komposisi warna dan kejelasan huruf.
- Disediakan hadiah untuk 1 (satu) orang pemenang sebesar Rp. 1.000.000,- dan 10 hadiah hiburan.
- Pengumuman dan pemberian hadiah akan disampakan pada acara “Lomba Mewarnai tingkat TK se-Tayu dan sekitarnya” Hari Ahad tanggal 10 Maret 2013.
- Hal-hal yang belum jelas bisa ditanyakan lewat email: salman.aef@gmail.com
Masuk 5 Besar Capres 2014 Versi LSI, Ini Tanggapan Hidayat Nur Wahid
Posted in
Berita
|
12/03/2012|
Abu Jundi
Jakarta - Lembaga Survei Indonesia (LSI) merilis hasil
survei capres potensial untuk Pemilu 2014, yang di antaranya menempatkan
Hidayat Nur Wahid dalam posisi kelima. Apa tanggapan Hidayat?
"Ini mencerminkan dua hal. Ini adalah sebuah pembuktian, bahwa partai Islam masih dinilai positif. Tidak semua DPR adalah buruk, artinya DPR tidak serta merta terpuruk. Dan saya masuk lima besar," kata Ketua Fraksi PKS Hidayat Nur Wahid, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (29/11/2012).
Menurutnya, ia tetap menjadikan survei sebagai pertimbangan dalam menentukan calon presiden, terlebih narasumber itu adalah doktor dan opinian leader, mereka pasti tidak main-main.
"Survei ini memberikan sebuah wacana kepada warga bangsa, negeri masih mempunyai anak bangsa menjadi alternatif, mereka berada dari unsur parpol, birokrasi dan independen. Mereka ada di mana-mana. Jangan bayangkan 2014 kita tidak alternatif. Karena itu jangan pasang PT tinggi yang hanya menghadirkan calon itu-itu lagi," ungkapnya.
Saat ditanya apakah dengan hasil survei itu PKS akan mengusung Hidayat Nur Wahid? Menurutnya masih harus menunggu keputusan majelis syuro.
"Kami sudah terbiasa dengan sistem dan akan diputuskan oleh Majelis Syuro dan saya tidak tahu apakah diputuskan siapa yang dicalonkan," tuturnya.
"Terbuka dengan kemungkinan mencari kader lain. Jadi bahwa PKS akan mendukung dari dalam dan dari luar. Nanti akan diputuskan," lanjut mantan cagub DKI itu.
LSI merilis survei terkait tokoh potensial dan memiliki kualitas personal sebagai capres 2014 pada Rabu (28/11) kemarin. Jumlah responden yang disurvei sebanyak 223 opinion leader, 178 orang dipublikasikan namanya sebagai responden atau penilai. Setiap tokoh yang disurvei dinilai dengan sejumlah ukuran kualitas personal. Penilaian tiap item dengan skor antara 1-100.
5 Indikator kualitas personal yang dipertanyakan adalah penilaian bahwa tokoh bisa dipercaya; satu dalam kata dan perbuatan; tidak pernah melakukan atau diopinikan pernah melakukan KKN; tidak pernah melakukan atau diopinikan melakukan tindakan kriminal; diyakini mampu memimpin negara dan pemerintahan; dan dapat dipercaya mampu berdiri di atas semua kelompok atau golongan yang berbeda.
Berdasarkan kualitas personal tokoh-tokoh dengan nilai 60 atau lebih (lulus) menurut opinion leader adalah:
1. Mahfud MD 79
2. Jusuf Kalla 77
3. Dahlan Iskan 76
4. Sri Mulyani 72
5. Hidayat Nurwahid 71
6. Agus Martowardojo 68
7. Megawati Soekarnoputri 68
8. Djoko Suyanto 67
9. Gita Wirjawan 66
10. Chairul Tanjung 66
11. Endriartono Sutarto 66
12. Hatta Rajasa 66
13. Surya Paloh 64
14. Pramono Edhie Wibowo 64
15. Sukarwo 63
16. Prabowo Subianto 61
17. Puan Maharani 61
18. Ani Yudhoyono 60
"Ini mencerminkan dua hal. Ini adalah sebuah pembuktian, bahwa partai Islam masih dinilai positif. Tidak semua DPR adalah buruk, artinya DPR tidak serta merta terpuruk. Dan saya masuk lima besar," kata Ketua Fraksi PKS Hidayat Nur Wahid, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (29/11/2012).
Menurutnya, ia tetap menjadikan survei sebagai pertimbangan dalam menentukan calon presiden, terlebih narasumber itu adalah doktor dan opinian leader, mereka pasti tidak main-main.
"Survei ini memberikan sebuah wacana kepada warga bangsa, negeri masih mempunyai anak bangsa menjadi alternatif, mereka berada dari unsur parpol, birokrasi dan independen. Mereka ada di mana-mana. Jangan bayangkan 2014 kita tidak alternatif. Karena itu jangan pasang PT tinggi yang hanya menghadirkan calon itu-itu lagi," ungkapnya.
Saat ditanya apakah dengan hasil survei itu PKS akan mengusung Hidayat Nur Wahid? Menurutnya masih harus menunggu keputusan majelis syuro.
"Kami sudah terbiasa dengan sistem dan akan diputuskan oleh Majelis Syuro dan saya tidak tahu apakah diputuskan siapa yang dicalonkan," tuturnya.
"Terbuka dengan kemungkinan mencari kader lain. Jadi bahwa PKS akan mendukung dari dalam dan dari luar. Nanti akan diputuskan," lanjut mantan cagub DKI itu.
LSI merilis survei terkait tokoh potensial dan memiliki kualitas personal sebagai capres 2014 pada Rabu (28/11) kemarin. Jumlah responden yang disurvei sebanyak 223 opinion leader, 178 orang dipublikasikan namanya sebagai responden atau penilai. Setiap tokoh yang disurvei dinilai dengan sejumlah ukuran kualitas personal. Penilaian tiap item dengan skor antara 1-100.
5 Indikator kualitas personal yang dipertanyakan adalah penilaian bahwa tokoh bisa dipercaya; satu dalam kata dan perbuatan; tidak pernah melakukan atau diopinikan pernah melakukan KKN; tidak pernah melakukan atau diopinikan melakukan tindakan kriminal; diyakini mampu memimpin negara dan pemerintahan; dan dapat dipercaya mampu berdiri di atas semua kelompok atau golongan yang berbeda.
Berdasarkan kualitas personal tokoh-tokoh dengan nilai 60 atau lebih (lulus) menurut opinion leader adalah:
1. Mahfud MD 79
2. Jusuf Kalla 77
3. Dahlan Iskan 76
4. Sri Mulyani 72
5. Hidayat Nurwahid 71
6. Agus Martowardojo 68
7. Megawati Soekarnoputri 68
8. Djoko Suyanto 67
9. Gita Wirjawan 66
10. Chairul Tanjung 66
11. Endriartono Sutarto 66
12. Hatta Rajasa 66
13. Surya Paloh 64
14. Pramono Edhie Wibowo 64
15. Sukarwo 63
16. Prabowo Subianto 61
17. Puan Maharani 61
18. Ani Yudhoyono 60
Sumber : http://news.detik.com/read/2012/11/29/104929/2104739/10/masuk-5-besar-capres-2014-versi-lsi-ini-tanggapan-hidayat-nur-wahid
Pemimpin Masa Depan: Beda Antara Leader dan Dealer!
Posted in
Artikel
|
|
Abu Jundi
Kepemimpinan yang berkualitas (leader) adalah persoalan krusial (fundamental) di dalam membangun bangsa dan negara.
Dalam struktur yang dikenal di masyarakat hanya terdiri dari dua level. Kalangan atas (al-Qiyadah) dan kalangan bawah, grass root (al-Jundiyah).
Bapak sosiolog muslim, Ibnu Khaldun mengatakan: Taghyiru khuluqil ummati tabi’un litaghyiri khuluqil qiyadah (perubahan sebuah bangsa berbanding lurus dengan kesiapan berubah pada kalangan elitisnya).Ada ungkapan lain yang memiliki makna senada: Ar Ra’iyyatu ‘ala dini mulkihi (kualitas agama rakyat berbanding lurus dengan mutu keaga maan rajanya).
Jadi, sejak dahulu sampai sekarang masyarakat kita pada umumnya memiliki karakteristik paternalistik. Gampang untuk sendika dhawuh (sami’na wa ‘atha’na), patuh terhadap petuah pemimpin yang melayani mereka, memahami dan menampung aspirasi yang dipimpin.
Bahkan, kualitas seorang pemimpin tidak semata-mata ditentukan oleh ketrampilannya dalam berorasi dan berdiplomasi (katsratur riwayah), tetapi diukur dari kemampuannya dalam mendengar dan melayani (katsratur ri’ayah wal Istima’). Hal itu diperkuat dengan ungkapan Umar bin Khathab: Sayyidul Qaumi khadimuhum (penghulu sebuah komunitas adalah yang trampil melayani mereka dalam berbagai kebutuhannya, dan menampung aspirasi, keluhan mereka, bukan yang mengkhianati mereka (khadi’uhum).
Oleh karena itu, bila suatu bangsa memilih pemimpin yang memiliki komitmen dan kompetensi yang unggul, kreatif, visioner, prospektif, maka akan mengantarkan penduduknya dapat menikmati dan memaknai masa depannya. Sebuah bangsa akan bangkrut, merugi, secara moral dan material, tidak memiliki daya saing dengan bangsa lain, dan akan terjadi chaos di dalamnya apabila stok kepemimpinan yang dimilikinya tidak berkualitas.
Jika kita menoleh ke belakang, krisis multidimensional (moral dan material) yang pernah menggerogoti Negara kita salah satu diantara faktor penyebabnya berpangkal dari kepemimpinan nasional yang kandas membawa bahtera Indonesia untuk berlabuh menuju pulau harapan. Pemimpin saat itu gagal membawa Indonesia untuk bangkit dari kehinaan, kebodohan, keterjajahan pisik dan mental, serta melepaskan diri dari kualitas kehidupan yang rendah.
Secara obyektif kita mengakui bahwa pada tahun-tahun pertama rezim Orde Baru ada kreativitas dan komitmen (keterikatan yang kuat) untuk membangun bangsa yang sungguh-sungguh dengan visi jauh ke depan. Tetapi, dengan pergiliran dan perguliran waktu, harapan itu tidak berhasil diwujudkan secara kongkrit (realistis). Bahkan kepemimpinan nasional mengalami de-generasi dan demoralisasi.
Model kepemimpinan pada masa itu hanya difokuskan untuk mempertahankan status quo. Soeharto hanya bertindak sebagai penguasa bukan sebagai sosok negarawan.
Peristiwa malapetaka Januari 1974 merupakan bukti yang sangat valid fenomena pembusukan dari dalam kepemimpinan Orde Baru. Peristiwa Malari, di mana para mahasiswa dan tokoh kampus melakukan protes keras untuk menggugat rezim yang sedang berkuasa, karena tidak menunjukkan keberpihakannya kepada rakyat kecil (wong cilik), tetapi membela wong licik (pengkhianat bangsa).
Demikian pula pada era reformasi, sekalipun kebebasan berserikat dan berpendapat mendapat salurannya yang memadai, tetapi penyelenggaraan ketatanegaraan kurang lebih sama dengan pemerintahan sebelumnya. Penegakan hukum, pembrantasan KKN, keamanan, ekonomi, pendidikan, kebudayaan dan berbagai bidang kehidupan yang lain masih belum menunjukkan grafik kenaikan (baca : peningkatan) yang berarti. Perubahan mendasar dan signifikan belum kunjung dirasakan oleh masyarakat bawah yang selama ini menjadi tulang punggung Negara. Pemerintahan yang ada berkuasa secara formal konstitusional tetapi tidak legitimed.
Lima Indikator Pemimpin Ideal
Untuk menghadapi tantangan abad ke – 21, secara sederhana dapat dikemukakan masalah strategis yang sepatutnya dipenuhi oleh unsur-unsur kepemimpinan nasional mendatang sebagai berikut :
Pertama: Profesional. Kualitas tokoh-tokoh nasional yang akan datang memiliki kualitas intelektual, integritas moral yang memadai dan visioner serta profesional. Tentu sangat fatal akibatnya tokoh-tokoh yang bergabung dalam kepemimpinan nasional ke depan memiliki mutu yang sepadan dengan rata-rata anggota masyarakat. Ada suatu aksioma bahwa para pemimpin itu satu tingkat atau dua tingkat diatas kebanyakan rakyat yang dipimpin. Jika para pemimpin kurang bermoral, kurang cerdas, kurang terampil, akan mempengaruhi kualitas kehidupan masyarakat. Apalagi masyarakat kita masih paternalistik.
Nabi mereka mengatakan kepada mereka : Sesungguhnya Allah telah mengangkat Thalut menjadi rajamu. Mereka menjawab : Bagaimana Thalut memerintah kami, padahal kami lebih berhak mengendalikan pemerintahan daripadanya, sedang diapun tidak diberi kekayaan yang banyak? (Nabi mereka) berkata: Sesungguhnya Allah telah memilihnya menjadi rajamu dan menganugrahinya ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa. Allah memberikan pemerintahan kepadanya siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Luas pemberiannya lagi Maha Mengetahui (QS. Al Baqarah (2) : 247)
Kedua: Clean Government. Kepemimpinan yang bersih dan berwibawa ini dimulai dari kepemimpinan yang jujur dan bersih dari cacat moral yang fatal. Pepatah asing mengatakan bahwa honesty is the best policy. Kejujuran adalah kebijakan yang paling baik. Pemimpin itu harus jujur kepada dirinya, kepada masyarakatnya, dan yang terpenting adalah kejujuran kepada Tuhan Yang Maha Esa. Pemimpin yang tidak jujur akan mudah terjatuh pada perangkap korupsi, kolusi dan nepoteisme, dan kemunafikan. Pemimpin yang banyak bertopeng, KKN, yang merupakan simbol kerusakan moral negeri ini terbukti menghancurkan kepemimpinan kita dari Orla, Orba dan Orde Reformasi. Pangkal kerusakan yang terjadi di pentas sejarah perpolitikan dunia terbukti diawali dari distribusi wewenang yang tidak merata kemudian diikuti oleh ketidakadilan distribusi ekonomi.
Ketiga: Berdedikasi Tinggi. Pemimpin adalah orang yang bersedia melakukan pengorbanan atas kepentingan pribadinya untuk kepentingan yang lebih besar. Yaitu kepentingan bangsa dan Negara. Kalau pemimpin mengorbankan kepentingan bangsa untuk kepentingan pribadi, keluarga, kelompok, partai, dan familinya maka akan terjadi repetisi atau pengulangan kepemimpinan masa lampau. Pengamat luar negeri mengatakan H.M. Soeharto sukses menjadi a very good father of family, tetapi gagal menjadi Father of Indonesia. Pemimpin ke depan harus menyadari secara mendalam bahwa ia bukan sekedar menjadi anggota keluarganya, kelompok dan partainya, tetapi pemandu 250 juta lebih bangsa Indonesia dari Sabang sampai Meraoke dengan segala macam perbedaan, etnis, suku dan aspirasi yang harus direkonsiliasikan secara arif. Alangkah idealnya jika presiden terpilih mengundurkan diri dari partainya. Karena ia sudah menjadi milik seluruh rakyat Indonesia.
Dalam kacamata agama dapat dipahami bahwa penghulu kaum itu sesungguhnya adalah yang sukses melayani mereka. Bahwa dalam berbagai bidang kehidupan yang lain jiwa melayani, mengabdi, dedikasi, adalah merupakan tolak ukur keberhasilan dalam memikul tugas dan tanggungjawab. Pemimpin tidak identic dengan penguasa, tetapi negarawan.
Keempat: Berjiwa Besar (permadani). Gaya kepemimpinan yang dewasa (njawani, Bhs Jawa). Bisa menampung berbagai macam karakter. Seorang pemimpin yang reaktif, emosional, tentu akan menjadi pemimpin yang buruk. Tidak dapat memecahkan masalah-masalah dengan kepala dingin dan pikiran yang jernih, canggih, dan stamina jiwa yang prima. Seorang pemimpin yang grusa-grusu (gegabah) hanya akan mengikuti panggilan emosinya. Padahal pemimpin itu orang yang pandai memaafkan kesalahan orang lain, bahkan ia memohonkan ampun atas kesalahan rakyatnya kepada Tuhan.
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّهِ لِنتَ لَهُمْ وَلَوْ كُنتَ فَظّاً غَلِيظَ الْقَلْبِ لاَنفَضُّواْ مِنْ حَوْلِكَ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِي الأَمْرِ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّهِ إِنَّ اللّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ
“Maka disebabkan rahmat dari Allah lah kamu berlaku lemah lembut kepada mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekat, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.” (QS:Ali Imran (3) : 159).
Kelima: Menerapkan Kepemimpinan Kolektif. Pemimpin ke depan harus menyadari bahwa ia tidak tahu segala-galanya dan tidak menguasai segala-galanya. Kepemimpinan kolektif harus menjadi alternatif model kepemimpinan ke depan. Apalagi ciri yang menonjol masyarakat globalisasi adalah masyarakat jaringan. Kekuatannya terletak pada ketrampilannya dalam menjalin komunikasi lintas kelompok, partai, bahkan Negara (network). Komunitas dinosaurus punah dari muka bumi ini karena memandang setiap perkembangan lingkungan sosialnya dipersepsikan sebagai ancaman, rivalitas, bukan dipandang sebagai anugrah dan mitra berpikir dan bekerja.
Kita tidak perlu mengulangi model kepemimpinan yang bersifat one man show (menonjolkan kharisma individu pemimpin) sebagaimana yang terjadi selama kepemimpinan Orba. Sebab, pola kepemimpinan terakhir mengakibatkan tsunami nasional yang terbesar. Dengan kepemimpinan yang bersifat kolegal, diharapkan bangsa Indonesia memasuki masa depan dengan langkah yang pasti. Karena kemampuan pemimpin untuk mengelola dan mensinergikan berbagai potensi akan menjadi modal kekuatan bangsa. Hanya Rasulullah Shallallahu ‘alahi Wassalam yang ma’shum, yang di dalam dirinya berhasil melakukan fungsi eksekutif, yudikatif dan legislative sekaligus.
Dengan lima indicator di atas kiranya dapat membantu dalam memandu bangsa kita untuk memilih dan berpihak kepada pemimpin yang berkualitas. Siapa saja yang menang dalam berkompetisi pada pemilihan presiden setiap orde, semoga yang terpilih itu yang terbaik.
Karena itulah kepemimpinan yang berkualitas (leader), tidak sama dengan seorang dealer (calo, makelar, red).
Dengan selektif dalam memilih pemimpin, kita berharap tidak ingin keluar dari mulut macan dan singa, dan masuk ke mulut buaya. Dalam terma keagamaan, kita tidak boleh jatuh pada lubang kehancuran untuk kedua kalinya.
أَلَمْ تَرَ إِلَى الَّذِينَ بَدَّلُواْ نِعْمَةَ اللّهِ كُفْراً وَأَحَلُّواْ قَوْمَهُمْ دَارَ الْبَوَارِ
“Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang telah menukar nikmat Allah Subhanahu Wata’ala dengan kekafiran dan menjatuhkan kaumnya ke dalam lembah kebinasaan.” (QS: Ibrahim (14) : 28).*
Sumber : http://www.hidayatullah.com/read/25932/19/11/2012/pemimpin-masa-depan:-beda-antara-leader-dan-dealer!-.html
Jangan Berada dalam Perpecahan
Posted in
Taujihat
|
|
Abu Jundi
Bismillah, washalatu was salamu ‘ala Rasulillah.
Persatuan umat Islam harus terwujud
karena dengan persatuan itulah kita bisa menentukan agenda sendiri. Apa
yang kita kerjakan dan apa yang akan kita kerjakan di masa yang akan
datang.
Persatuan umat ini harus dibangun atas
dasar ukhuwah yang bersih terlepas dari kepentingan individu dan
kelompok. Kemudian, kita juga melaksanakan nasihat yang ikhlas.
Ketika kita memberikan nasihat, semuanya
harus berangkat dari niat yang ikhlas dan murni hanya untuk kebaikan.
Bukan untuk mengobral kesalahan saudara kita sendiri. Karena manusia
memang tidak bisa luput dari salah. Dan solusinya menegakkan nasihat
kepada mereka, termasuk terhadap kalangan ulama sendiri.
Ukhuwah harus kita tegakkan agar
persatuan itu bisa tercapai. Kita bisa melihat bagaimana Rasululalh saw.
membangun ukuhuwah. Ketika Rasulullah hijrah ke Madinah, yang dilakukan
pertama kali adalah membangun masjid dan mempersaudarakan Muhajirin dan
Anshar.
Masjid dibangun untuk menjadi wadah
semua aktivitas terkait dengan kehidupan. Di masjid itu, Rasululllah
mengajarkan ilmu kepada umatnya. Di masjid itu pula, Rasulullah mengatur
strategi perang. Di masjid itu, Rasulullah mengadakan konsultasi bagi
sahabat terkait semua persoalan yang mereka hadapi.
Ukhuwah diwujudkan dengan cara yang amat
unik dengan mempersaudarakan Muhijirin dan Anshar secara umum dan
bahkan mempersaudarakan antar dua orang secara khusus.
Ini metode yang perlu kita tiru sekarang
bahwa setiap kita harus mempunyai suadara seiman dua sampai lima orang
yang persaudaraannya melebihi dari yang lain. Agar terbangun soliditas
ukhuwah.
Kalau setiap umat melakukan itu, maka
akan terjalinlah ukhuwah secara luas dan umat ini akan menghirup udara
segar ukhuwah yang didasari ridha Allah, bukan duniawi.
Allah melarang kita berpecah belah. Firman Allah dalam Surah Al-Anfal.
“…dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya
dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi
gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta
orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Anfal: 46)
Artinya, kalau umat ini masih tetap
berpikir sendiri-sendiri dan tidak mau bersatu, maka tidak akan mungkin
terwujud kekuatan dalam diri mereka. Sedangkan saat ini, mereka berada
di titik nadir yang paling bawah: terjajah, miskin, dan tidak
berpendidikan.
Untuk bangkit dari persoalan tersebut
salah satu yang diperluan adalah persatuan umat. Bagaimana pun sulitnya
dan banyaknya rintangan yang kita hadapi dalam mewujudkan persatuan umat
ini, kita harus sabar sampai saat nanti Allah akan mentakdirkan umat
ini bersatu untuk membangun kembali kejayaan mereka yang telah lama
hilang dan membebaskan mereka dari penjajahan negeri asing dalam segala
bidang. Wallahu a’lam.
Sumber : http://www.hasanalbanna.com/jangan-berada-dalam-perpecahan/?utm_source=feedburner&utm_medium=feed&utm_campaign=Feed%3A+hasanalbanna+%28hasanalbanna.com%29
Popular Posts
-
UNDANGAN, Ikhwah fillah... Mari eratkan ukhuwah, raih keberkahan silaturrahim dan majelis ilmu, HADIRI Forum Pengajian Keluarga Sejahter...
-
MEMANG tidak sederhana menjadi seorang pemimpin yang legal secara formal dan legitimed (dicintai bawahannya). Sebelum seseorang diakui...
-
DCS DPRD II PKS Dapil IV (Banyudono,Ngemplak, Sawit,Sambi) Boyolali Daerah Pemilihan IV Banyudono, Ngemplak, Sawit, Sambi. 1. Nur Achmad...
-
Presiden Mesir, Dr Muhammad Mursi menempati urutan ke-4 orang yang paling berpengaruh di dunia versi Majalah Time. Majalah Time mengung...
-
Ikhwati wa akhwati fillah... Melihat berita ttg LHI terkait sapi impor , maka ana sebagai salah satu kader PKS yg mengenal LHI, sangat b...
-
Pada tahun kesepuluh kenabian, istri Nasbi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam, Khadijah binti Khuwailid, dan pamannya, Abu Thlaib, wafat. Ber...
-
TEMPO.CO , Jakarta - Fraksi Partai Keadilan Sejahtera melarang semua anggotanya yang duduk di Badan Anggaran untuk memakai ruangan yang ba...
-
Menteri Sosial Salim Segaf al Jufri sangat menikmati naik ojek dari pos pemantauan perbatasan desa Temajuk menuju dusun Camar Bulan. “Kalau...
Recent Stories
Connect with Facebook
Sponsors
Search
Archives
-
▼
2012
(104)
-
▼
Desember
(11)
- PKS: Mesin Partai Itu Kader, Bukan Artis
- Lagi, Heryawan Raih Penghargaan ke-92
- Remaja, Masjid, dan Peradaban
- Majalah Time: Mursi Orang Paling Berpengaruh ke-4 ...
- Berdusta Itu Melelahkan
- FPKS Berikan Pengawalan Untuk RUU Produk Halal Sam...
- PKS Pantau Rhoma Irama
- Lomba Cipta Logo SDIT Salman al-Farisi
- Masuk 5 Besar Capres 2014 Versi LSI, Ini Tanggapan...
- Pemimpin Masa Depan: Beda Antara Leader dan Dealer!
- Jangan Berada dalam Perpecahan
-
▼
Desember
(11)
Categories
Blog Archives
-
▼
2012
(104)
-
▼
Desember
(11)
- PKS: Mesin Partai Itu Kader, Bukan Artis
- Lagi, Heryawan Raih Penghargaan ke-92
- Remaja, Masjid, dan Peradaban
- Majalah Time: Mursi Orang Paling Berpengaruh ke-4 ...
- Berdusta Itu Melelahkan
- FPKS Berikan Pengawalan Untuk RUU Produk Halal Sam...
- PKS Pantau Rhoma Irama
- Lomba Cipta Logo SDIT Salman al-Farisi
- Masuk 5 Besar Capres 2014 Versi LSI, Ini Tanggapan...
- Pemimpin Masa Depan: Beda Antara Leader dan Dealer!
- Jangan Berada dalam Perpecahan
-
▼
Desember
(11)
Recent Comments