Home » Archives for Agustus 2012
Risalah Mursyid Teruntuk Ikhwan dan Akhawat
Posted in
Taujihat
|
8/30/2012|
Admin
Kairo, Saudara-saudariku yang mulia,
Salam perdamaian, kasih sayang dan keberkahan dari Allah teruntuk kalian semua
Wa ba’d.
Apa yang telah kita persembahkan bersama rakyat Mesir yang agung, apa yang sudah dan yang sedang kita persembahkan mendapat sambutan hangat dan decak kagum setiap pihak yang memantau perjuangan rakyat Mesir.
Lebih dari itu semua adalah, penerimaan Allah Azza wa Jalla atas mujahadah kalian, semoga Allah Azza wa Jalla menjadikannya sebagai kebaikan yang memberatkan amal timbangan kalian semua, dan semoga Allah Azza wa Jalla memberkahi hasilnya sampai Allah Azza wa Jalla mewujudkan bagi kita dan bagi bangsa Mesir ini semua yang kita cita-citakan; berupa tercapainya tuntutan revolusi yang penuh berkah ini, kebangkitan yang dijanjikan dengan ijin, kekuasaan dan Kebesaran Allah Azza wa Jalla.
Sambil tetap mengharap sepenuh harapan agar berlanjut setiap perjuangan dan kesungguhan yang berlipat sampai ajal menjelang dengan tetap memompa cita dan harapan rakyat Mesir, mereka semua adalah pahlawan yang dicatat dengan tinta emas dalam sejarah manusia, dunia telah melihat dan memantau dengan takjub dan bangga. Dan Allah sebaik-baik pemantau.
Ikhwani, akhawati wa ahbaabii,
Kita adalah umat sepuluh hari akhir bulan Rajab, kita adalah umat isra’ dan mi’raj pada hari peritiwa isra’ mi’raj. Kita adalah umat yang menaman benih di akhir jenak-jenak dunia dalam rangka mewujudkan hal positif yang menyeluruh dan kemauan diri yang kuat serta dalam rangka mencari keridhaan-Nya. Allah swt mengetahui setiap niat perbuatan kita. Dia Dzat yang Maha Memaksa atas kehendak hamba-Nya, kepada-Nya semua urusan dikembalikan, maka sembahlah Dia dan bertawakkallah kepada-Nya.
Sebagaimana juga kita tetap mengharap… agar kalian tidak terpengaruh dengan fitnah, black campagne dari pihak-pihak yang suka menyebarkan kebohongan sampai Allah mencatat mereka sebagai tukang pembohong. Jangan kalian mau dialihkan garis perjuangan kalian, hendaklah kalian menjadi teladan dalam sikap tsabat dan karena itu kalian menjadi panutan. Kalian pemilik kesabaran dan keteguhan, saya tidak mentasbihkan kalian dalam hal ini. Kalian telah belajar dari Rasul kalian, pendidik umat manusia saw., bahwa beliau tidak hanya memerintahkan tsabat terhadap orang-orang beriman saja, tapi beliau juga memerintahkan gunung Uhud untuk tsabat tatkala Uhud bergoyang, sedangkan di atasnya ada beliau dan para sahabatnya yang mulia.
Rasulullah bersabda:
أثبت أحد فإنما عليك نبى وصديق وشهيدان.
“Tenanglah wahai Uhud! Di atas kamu ada Nabi, As-Shiddiq dan dua orang syahid.”
Kita adalah umat:
إِذْ تَسْتَغِيثُونَ رَبَّكُمْ فَاسْتَجَابَ لَكُمْ (٩)
“(ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu, lalu diperkenankan-Nya bagimu.” QS. Al-Anfal:9
Kita adalah umat:
حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ (١٧٣)فَانْقَلَبُوا بِنِعْمَةٍ مِنَ اللَّهِ وَفَضْلٍ لَمْ يَمْسَسْهُمْ سُوءٌ وَاتَّبَعُوا رِضْوَانَ اللَّهِ وَاللَّهُ ذُو فَضْلٍ عَظِيمٍ (١٧٤)إِنَّمَا ذَلِكُمُ الشَّيْطَانُ يُخَوِّفُ أَوْلِيَاءَهُ فَلا تَخَافُوهُمْ وَخَافُونِ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ (١٧٥)
“Cukuplah Allah menjadi penolong Kami dan Allah adalah Sebaik-baik Pelindung”.
Maka mereka kembali dengan nikmat dan karunia (yang besar) dari Allah, mereka tidak mendapat bencana apa-apa, mereka mengikuti keridhaan Allah. dan Allah mempunyai karunia yang besar.
Sesungguhnya mereka itu tidak lain hanyalah syaitan yang menakut-nakuti (kamu) dengan kawan-kawannya (orang-orang musyrik Quraisy), karena itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepadaKu, jika kamu benar-benar orang yang beriman.” QS. Ali Imran:173-175
Adapun kalian wahai akhawati muslimat…, maka secara khusus saya ucapkan penghormatan kepada kalian. Kalian sudah membutikan kesungguhan perjuangan kalian, tidak hanya pada waktu kemarin, tapi pada setiap kondisi. Kalian membuktikan sikap tsabat, sabar dan kelembutan Islam yang kuat sepanjang sejarah dakwah, jamaah dan kepartaian. Itu semua yang saya saksikan. Olehk karena itu, saya memohon kepada Allah swt. agar melipat-gandakan keberkahan-Nya kepada kalian; teruntuk ayah-ayah kalian, bunda-bunda, suami, anak laki-laki dan anak-anak perempuan kalian. Itu semua sebagai kontribusi positif bagi Islam, umat Islam dan bagi bangsa Mesir, kejayaan dan kemuliannya.
Tarbiyah telah menggembleng kita semua “berhimpun ketika dalam kondisi genting dan didistribusikan ketika surplus”… inilah Mesir sekarang ini memanggil kita, untuk menyelamatkannya, menjaga revolusinya, merumuskan jalan kebangkitannya dengan melibatkan semua komponen rakyat Mesir yang agung dalam upaya itu semua, tanpa ada yang ketinggalan.
Yaqzhah yaqzhah… ishrar ishrar… tsabat tsabat… sabar sabar… doa doa… yakin yakin terhadap janji dan pertolongan Allah swt.
“Allah memenangkan urusan-Nya sendiri, akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. Allahu Akbar wa Lillahil Hamd”
Prof. Dr. Muhamamd Badi’
Mursyid Am Ikhwanul Muslimin
Kairo, 27 Rajab 1433 H / 17 Juni 2012
Sumber : http://al-ikhwan.net/risalah-mursyid/risalah-mursyid-teruntuk-ikhwan-dan-akhawat
Maafkan Kami (PKS) Yang Tak Sempurna
Posted in
Artikel
|
|
Admin
(*Sungguh saya bahagia jika ada Partai (jangankan lebih baik), sama seperti PKS aja saya sudah bahagia)
Ketika PKS mendeklarasikan dukungan kepada Foke, sontak media heboh dan terkejut. Karena bagi mereka idealnya PKS yang (tinggal satu2nya?) harapan ummat, selayaknya mendukung Jokowi yang lebih merakyat dan sejalan dengan PKS.
Namun tidak ada yg bertanya sebaliknya, kenapa nggak Jokowi saja yang berada didalam PKS bukan di PDIP, karena ia lebih sejalan dengan PKS. Ia tdk melambangkan kader2 PDIP ataupun Gerindra secara nasional.
Begitu banyak yang menyanggah keputusan PKS. Namun saat dicoba dijelaskan satu persatu secara rasional dan data2 indeks pembangunan, ekonomi, pendidikan nasional, PAD dibanding Jakarta (bahkan dengan Pekanbaru saja, Solo masih banyak dibawah) barulah simpatisan Jokowi-AHok mundur teratur satu persatu.
Dan saya mendapatkan sebuah komen yang menarik, kira2 begini: Dukungan seseorang belum tentu karena data2 keberhasilan indeks prestasi pembangunan daerah tsb. lalu atas dasar apa masyarakat mendukung?? entahlah.
Jawaban ini tentu mementahkan opini media dan pendukung Jokowi yang selama ini menggadang2 prestasi Jokowi di Solo. Namun saya setuju, bahwa Pilihan di Pilkada ini memang secara umum tidak rasional. Bukan yang terbaik, tersholih, terbersih, terprofesional dsb yang akan keluar sebagai pemenang. Namun, sebagaimana iklan: Yang penting rasanya bung!
Kemudian keadaan mulai menyerang PKS, PKS tidak seperti dahulu lagi, PKS sudah berubah, PKS sama saja dengan partai lain bahkan PKS lebih buruk dari partai lain karena menjual diri dengan balutan agama. Saya tidak akan mendebat mereka, namun ada satu komen yang menarik: Betulkah PKS sama (bahkan lebih buruk dari partai lain?)
Sungguh, Demi Allah saya sangat bahagia jika memang partai lain sama atau bahkan lebih baik dari PKS. Bayangkan: Kader2 tsb akan asyik masyuk dgn Al Qur-an, i'tikaf saat ini mesjid2 akan semakin ramai, sholat berjama'ah akan bertambah penuh, para wanita muslimah menutup auratnya dengan rapi, laki2 dan perempuan semakin menjaga interaksi mereka, tutur bicara mereka sopan, (sekalipun resikonya) pabrik rokok bakalan merugi dsb dsb.
Namun harapan tersebut seperti menanti ujung yang tak berakhir, semakin saya lihat mesjid semakin sedih hati ini tak terlihat kader2 selain PKS yg i'tikaf, belum lagi para wanita muslimah yang membuka auratnya dengan bangga, Bahasa mereka yg kurang terjaga, belum lagi kasus korupsi dan asusila yg menimpa mereka dsb.
Sungguh saya bahagia jika memang ada Partai yang lebih baik dari PKS, atau setidaknya sama dengan PKS atau 50% saja kader2nya seperti PKS, sehingga saya bisa menyetujui tuduhan mereka tsb.
Wallahua'lam
Muhammad Fadri A R
Sumber : http://www.islamedia.web.id/2012/08/maafkan-kami-pks-yang-tak-sempurna.html
“PKS Mendingan Bubar Aja Deh…”
Posted in
Artikel
|
8/26/2012|
Admin
Bismillahirrahmanirrahim…
Kita berbicara tentang sebuah partai politik di Indonesia kali ini, bukan Partai Demokrat sang pemenang pemilu 2009 atau pun Golkar pemenang pemilu 2004 atau PDIP pemenang pemilu tahun 1999, partai ini belum pernah menjadi pemenang pemilu, prestasi terbaiknya “hanya” menduduki peringkat ke-4 di Pemilu 2009 dan belum berhasil mencapai target suara yang telah dicanangkan, yaitu 20 juta suara di Pemilu 2009.
Partai itu adalah Partai Keadilan Sejahtera atau PKS. Partai yang didirikan di Jakarta pada hari Sabtu, tanggal 9 Jumadil ‘Ula 1423 bertepatan dengan 20 April 2002. PKS adalah kelanjutan dari Partai Keadilan yang didirikan pada hari Senin, tanggal 26 Rabi’ul Awwal 1419 bertepatan dengan 20 Juli 1998.
Partai yang sudah melahirkan banyak tokoh dalam blantika politik Indonesia, seperti Nurmahmudi Ismail (mantan menteri Kehutanan dan sekarang Walikota Depok), Hidayat Nur Wahid (mantan ketua MPR) Tifatul Sembiring (Menkominfo), Gatot Pudjo Nugroho (Plt. Gubernur Sumatera Utara), Ahmad Heryawan (Gubernur Jawa Barat), Irwan Prayitno (Gubernur Sumatera Barat), Sa’aduddin (Bupati Bekasi) dan tokoh lainnya. Partai ini pun banyak menghasilkan politisi muda yang cerdas, seperti Anis Matta, Fahri Hamzah, Andi Rahmat, Mahfudz Sidiq, Nasir Djamil, Mustafa Kamal dan politisi muda lainnya. Barisan wanitanya pun tak kalah hebat terlahir dari Partai ini, seperti Yoyoh Yusroh, Nursanita Naustion, Ledya Hanifa serta lainnya. Bukan di bidang politik saja, Partai ini pun banyak menelurkan para sastrawan hebat seperti Helvy Tiana Rosa, Asma Nadia, M. Yulius dan lain-lain.
Tapi bukan kehebatannya yang akan kita bicarakan saat ini. Ini masalah nasib PKS saat ini yang terasa “memprihatinkan”. Lihat saja beberapa bulan lalu mereka dikejutkan dengan manuver dari mantan pendiri mereka, sang Presiden PKS dikatakan sebagai mantan mujahidin Afghanistan yang membuat para pemilih PKS yang tidak terlalu “ekstrem” dalam masalah jihad memikirkan ulang untuk memilih PKS karena takutnya PKS punya “hidden agenda” untuk Indonesia. Lalu sang Presiden dilaporkan ke BK DPR-RI karena menerima uang dari Jusuf Kalla yang sudah dibantah sendiri oleh JK. Sang pelapor tidak membawa bukti apa-apa, selain “katanya”. Sekjennya pun dilaporkan ke KPK terkait dugaan penggelapan dana yang sudah di-clearkan juga karena jumlahnya berbeda dengan yang diaudit KPUD DKI kala itu. Belum lagi masalah 3 petingginya yang poligami, lalu laporan ke polisi tentang presidennya dan polisi menolak laporan tersebut. Semua ini jelas terlihat bahwa memang PKS saat ini sedang memprihatinkan.
Lihat saja, mana ada liputan tentang pekerjaan para kadernya di tingkat grassroot, adakah liputan tentang Forsitma (Forum Silaturahmi Majelis Ta’lim) atau liputan bahwa kader-kader partainya selalu mengadakan bakti sosial di tiap 2 bulan?? Tidak ada, yang ada paling hanya cibiran bahwa mendekati majelis ta’lim karena ingin suara, “mengadakan baksos kok pake cerita-cerita, itu riya namanya”. Apalagi yang dibutuhkan masyarakat sekarang bukan ikan tapi pancing, baksos cuma buat masyarakat jadi manja tidak mau bekerja, semua ini PKS-lah penyebabnya!!!
Ketika RATUSAN RIBU kadernya turun ke jalan untuk menyuarakan keadilan untuk sesama di belahan bumi lainnya, media pun melakukan korupsi berita, paling hanya ditulis ratusan atau ribuan, dan komentar yang akan muncul hanya “PKS selalu membuat sulit warga Jakarta dengan demonya, buat macet aja!!!” semua ini PKS-lah penyebabnya!!!
Tak pernah ada juga liputan tentang kader-kadernya yang berjasa, mereka lupa perda larangan merokok lahir dari para anggota DPRD dari PKS, kenaikan gaji PNS dan Tunjangan Kinerja Daerah untuk PNS DKI pun lahir dari tangan-tangan mereka, yang ada hanya “larangan merokok melanggar hak manusia dan menaikkan tunjangan PNS hanya membuat sembako tambah melambung” semua ini PKS-lah penyebabnya!!
Bukan hanya dari kalangan external, dari kalangan umat Islam pun PKS seperti “pesakitan” mereka dianggap berdakwah dengan cara yang haram, demokrasi itu haram!!! Karena mayoritas ulama mengatakan itu (yang ketika ditanyakan siapa saja ulamanya, tidak pernah dijawab) padahal ini hanya masalah khilafiyah saja. PKS juga dianggap telah keluar dari ciri khas dakwah mereka, semuanya sekarang berjas dan naik mobil mewah, “biasanya tuh PKS jalan kaki, masak sekarang naik mobil, gak militan!!” Sudah keluar dari khithahnya, karena para petinggi nya sudah hubbuddunya (cinta dunia) maka para umat Islam hari ini pun semakin banyak yang mengejar dunia, semakin banyak membuat usaha biar dapat penghasilan yang banyak… semua ini PKS-lah penyebabnya!!!
Mereka pun sekarang serba salah, seperti cerita tentang poligami misalnya, ketika ada yang mengatakan bahwa poligami beberapa petinggi PKS bermasalah, maka semua mencaci…”astaghfirullah ustadz kok begitu, pada zina semua” tapi ketika ditegaskan tidak ada yang bermasalah, karena PKS tidak melarang poligami, semua mencaci juga ,“ustadz gatel, doyannya kawin doang”
Ketika berita keburukan mereka ada di suatu media, lihatlah link-link lainnya tentang berita itu, banyak sekali, jika kita buka satu persatu, inti pemberitaannya sama, cuma judulnya saja. Media sedang menggiring pembaca mau baca berita yang mana saja, media sedang menghidangkan para pembaca judul yang berbeda, terserah mau baca yang mana intinya PKS buruk citranya.
Kalian pasti pernah dengan berita bahwa anggota dewan PKS tertanggap main judi kan?? Pasti, karena berita itu dimuat di semua media. Tapi tahukah kalian bahwa anggota dewannya sudah dipecat?? Tahukah Anda bahwa anggota dewan tersebut berasal dari eksternal PKS? Yang dirangkul untuk memastikan bawah PKS memang partai terbuka?? Hhmm sepertinya itu bukan berita yang bagus buat media, kecuali beberapa saja. Karena “bad news tentang PKS” adalah “good news” untuk media.
Sekarang posisi mereka serba salah, ketika era tanzhimi dulu, kader PKS dikatakan eksklusif, tidak membaur dan ini tidak akan memuluskan dakwahnya, karena Islam itu rahmatan lil alamin, tidak tersekat, semua harus bisa menerima manfaat dari Islam, karena Islam bukan hanya untuk kader saja tapi untuk seluruh lapisan masyarakat. Tapi ketika PKS memproklamasikan bahwa mereka adalah partai terbuka, siapa saja boleh jadi anggotanya (bukan hanya kader) mereka pun dicaci, menghalalkan segala cara untuk dapat suara, berteman dengan kafir bahkan ada yang mengatakan semuanya akan masuk neraka (kayak neraka punya dia aja).
PKS, oh PKS, kasihan sekali nasib kalian, apapun yang kalian lakukan akan ada penentangnya, mending mundur sajalah, bubarkan partainya, kan enak tidak perlu mendengar cibiran banyak orang? Jangan nekad deh PKS. Ada bom buku di Utan Kayu aja, kalian kena getahnya. Jangan-jangan ketika misalkan kader kalian menjadi presiden suatu saat nanti, akan ada kudeta berdarah dari masyarakat, karena kalian tidak pernah disuka.
Tapi, ya kalau kalian tetap nekad, tetap kuat dengan cibiran semua pihak, tetap kokoh strukturnya, tetap membaca Qur’an walau buat acara di hotel, tetap membina ribuan halaqah yang di dalamnya membicarakan kebaikan, tetap banyak mendirikan sekolah islam terpadu dan pesantren-pesantren tahfizh, tetap kuat bekerja di grassroots, membina majelis ta’lim, membina pengajian kantoran, pengajian karang taruna, membina banyak majelis ta’lim membina rohis-rohis sekolah dan LDK kampus, ya sudah, saya tidak bisa banyak berkata, kau teruskan saja apa yang selama ini sudah kau lakukan, wahai PKS.
Dan izinkan aku ada di dalam barisan kalian, seraya meneriakkan takbir dan berkata “bekerja untuk Indonesia adalah ibadah”.
'Early Warning' buat Parpol Islam
Posted in
Berita
|
8/11/2012|
Admin
JAKARTA — Hasil jajak pendapat Centre for Strategic and International Studies (CSIS) dinilai menjadi peringatan bagi partai politik berideologi Islam. Hasil survei itu menyebut parpol berideologi Islam belum dapat lolos electoral threshold atau ambang batas perolehan kursi di parlemen sebesar 3,5 persen.
"Ini adalah early warning buat partai Islam. Ini merupakan pertanda zaman yang meminta kita untuk selalu berbenah," kata politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aboe Bakar Al Habsy di Gedung Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (9/8/2012).
Sebelumnya, hasil survei CSIS menunjukkan elektabilitas empat parpol Islam belum melampaui ambang batas parlemen 3,5 persen. Empat parpol itu, yakni Partai Persatuan Pembangunan (3 persen), Partai Kebangkitan Bangsa (2,8 persen), Partai Keadilan Sejahtera (2,2 persen), dan Partai Amanat Nasional (2 persen).
Aboe Bakar mengatakan, jika mengacu pada pemilu yang pernah ada, perolehan suara parpol Islam secara kolektif relatif naik turun. Pada pemilu pertama tahun 1955, kata dia, parpol Islam meraup 45,13 persen suara. Pada Pemilu 1971 atau di pemilu pertama di Orde Baru, perolehan suara parpol Islam 27,11 persen.
Lalu pada tahun 1999 atau di pemilu pertama di masa reformasi, perolehan suara parpol Islam mencapai 37 persen. Dukungan kemudian naik di Pemilu 2004 menjadi 38,1 persen. Setelah itu turun drastis di Pemilu 2009 dengan angka 23,1 persen.
"Naik turunnya suara partai dalam kancah pemilu adalah hal yang lumrah. Setiap partai pasti memiliki zaman keemasan sendiri. Suatu saat memang akan mengalami puncak dan di saat lain akan turun," kata anggota Komisi III DPR itu.
Aboe Bakar menambahkan, untuk mengatasi masalah itu, pihaknya tengah meningkatkan ketokohan para kadernya agar bisa meraup suara. Menurut dia, tidak terlalu rumit untuk menarik suara asalkan para politisi selalu menjaga integritas, moralitas, dan profesionalisme.
"Soal koalisi parpol Islam sangat mungkin terjadi. Kita ini dipersatukan dengan ukhuwah islamiah. PKS sangat terbuka bila memang ada parpol yang hendak bergabung," pungkas Aboe Bakar.
"Ini adalah early warning buat partai Islam. Ini merupakan pertanda zaman yang meminta kita untuk selalu berbenah," kata politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aboe Bakar Al Habsy di Gedung Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (9/8/2012).
Sebelumnya, hasil survei CSIS menunjukkan elektabilitas empat parpol Islam belum melampaui ambang batas parlemen 3,5 persen. Empat parpol itu, yakni Partai Persatuan Pembangunan (3 persen), Partai Kebangkitan Bangsa (2,8 persen), Partai Keadilan Sejahtera (2,2 persen), dan Partai Amanat Nasional (2 persen).
Aboe Bakar mengatakan, jika mengacu pada pemilu yang pernah ada, perolehan suara parpol Islam secara kolektif relatif naik turun. Pada pemilu pertama tahun 1955, kata dia, parpol Islam meraup 45,13 persen suara. Pada Pemilu 1971 atau di pemilu pertama di Orde Baru, perolehan suara parpol Islam 27,11 persen.
Lalu pada tahun 1999 atau di pemilu pertama di masa reformasi, perolehan suara parpol Islam mencapai 37 persen. Dukungan kemudian naik di Pemilu 2004 menjadi 38,1 persen. Setelah itu turun drastis di Pemilu 2009 dengan angka 23,1 persen.
"Naik turunnya suara partai dalam kancah pemilu adalah hal yang lumrah. Setiap partai pasti memiliki zaman keemasan sendiri. Suatu saat memang akan mengalami puncak dan di saat lain akan turun," kata anggota Komisi III DPR itu.
Aboe Bakar menambahkan, untuk mengatasi masalah itu, pihaknya tengah meningkatkan ketokohan para kadernya agar bisa meraup suara. Menurut dia, tidak terlalu rumit untuk menarik suara asalkan para politisi selalu menjaga integritas, moralitas, dan profesionalisme.
"Soal koalisi parpol Islam sangat mungkin terjadi. Kita ini dipersatukan dengan ukhuwah islamiah. PKS sangat terbuka bila memang ada parpol yang hendak bergabung," pungkas Aboe Bakar.
Sumber :http://nasional.kompas.com/read/2012/08/09/21013793/.Early.Warning.buat.Parpol.Islam
PKS: Indonesia harus Tolak Impor Buah dari Israel
Posted in
Berita
|
|
Admin
Jakarta: Wakil Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera di DPR RI, Almuzzammil Yusuf, mengecam keras impor buah kurma dan jeruk shantang dari Israel. Menurutnya, mensukseskan pertanian Israel sama halnya dengan memberi anggaran Israel untuk menjajah Palestina.
“Kami jelas menolak berbagai hubungan kerja sama dalam bidang apapun dengan Israel yang telah menjajah Palestina sampai saat ini,” kata Almuzzammil Yusuf melalui pernyataan tertulis, Kamis (9/8).
Menurut Almuzzamil, semakin laris hasil pertanian Israel maka negara itu akan semakin agresif merampas tanah pertanian milik rakyat Palestina.
Yang lebih bahaya lagi, Israel terbiasa melakukan makar busuk terahadap kemanusiaan dengan menghalalkan berbagai cara.
“Termasuk sangat mungkin melalui rekayasa organik tanaman yang membahayakan bagi kita,” kata anggota Komisi I DPR ini.
Almuzzammil mempertanyakan mengapa Indonesia harus impor dari Israel. Padahal, untuk kedua produk tersebut Indonesia bisa berdagang dengan negara-negara yang memiliki hubungan diplomatik dengan Indonesia.
“Kenapa harus impor dari Israel? Kan banyak negara seperti Turki, Mesir, Saudi, Tunisia, dan negara lainnya penghasil kurma," tanya dia.
Pemerintah harus lebih peka menjaga perasaan dan umat Islam, terutama rakyat Palestina, yang sudah lama diblokade kebutuhan pangannya oleh Israel. “Kita harus tunjukan solidaritas kita secara penuh kepada mereka”. kata Almuzzamil. (Andhini)
“Kami jelas menolak berbagai hubungan kerja sama dalam bidang apapun dengan Israel yang telah menjajah Palestina sampai saat ini,” kata Almuzzammil Yusuf melalui pernyataan tertulis, Kamis (9/8).
Menurut Almuzzamil, semakin laris hasil pertanian Israel maka negara itu akan semakin agresif merampas tanah pertanian milik rakyat Palestina.
Yang lebih bahaya lagi, Israel terbiasa melakukan makar busuk terahadap kemanusiaan dengan menghalalkan berbagai cara.
“Termasuk sangat mungkin melalui rekayasa organik tanaman yang membahayakan bagi kita,” kata anggota Komisi I DPR ini.
Almuzzammil mempertanyakan mengapa Indonesia harus impor dari Israel. Padahal, untuk kedua produk tersebut Indonesia bisa berdagang dengan negara-negara yang memiliki hubungan diplomatik dengan Indonesia.
“Kenapa harus impor dari Israel? Kan banyak negara seperti Turki, Mesir, Saudi, Tunisia, dan negara lainnya penghasil kurma," tanya dia.
Pemerintah harus lebih peka menjaga perasaan dan umat Islam, terutama rakyat Palestina, yang sudah lama diblokade kebutuhan pangannya oleh Israel. “Kita harus tunjukan solidaritas kita secara penuh kepada mereka”. kata Almuzzamil. (Andhini)
Sumber : http://www.metrotvnews.com/metromain/news/2012/08/09/101568/PKS-Indonesia-harus-Tolak-Impor-Buah-dari-Israel
Maju Putaran 2, Timses Jokowi Ahok Tebar Fitnah ke PKS
Posted in
Berita
|
|
Admin
Mantan calon gubernur DKI dari Partai Keadilan Sejahtera, Hidayat Nurwahid mengatakan, dukungan pada putaran kedua Pilkada DKI 2012 sama sekali tidak terkait dengan uang atau yang biasa disebut mahar.
“PKS akan memberikan dukungan kepada calon yang berani merealisasikankontrak politik yang disodorkan oleh PKS. Bukan mengenai uang,” ujar Hidayat Nurwahid di Jakarta, Rabu (8/8).
Pernyataan Hidayat itu sekaligus membantah pernyataan Koordinator Rekrutmen, Pelatihan, Monitoring dan Pengamanan Suara Jokowi-Ahok, Denny Iskandar, yang mengatakan PKS akan mendukung pasangan Fauzi Bowo (Foke)-Nachrowi Ramli (Nara) karena ada tawaran uang dari Foke. “Itu kabar yang tendesius dan tidak berdasarkan pada fakta yang ada,” kata Hidayat.
Mantan Presiden PKS itu juga meminta agar Jokowi dan tim suksesnya tidak membuat berita-berita yang memberikan sinyal negatif. “Itu fitnah dan harus segera dikoreksi oleh tim Jokowi,” katanya.
Menurut dia, dengan adanya berita itu membuat citra Jokowi beserta timnya menjadi rusak di mata PKS, karena dinilai telah merendahkan PKS karena memposisikan diri PKS bisa dibeli dengan uang. Dia menjelaskan, partainya akan memilih pasangan yang berani menjalankan kontrak politik yang
disodorkan partainya.
“Jadi faktanya, PKS didatangi oleh Foke dan Jokowi karena memang sewajarnya, mengingat suara PKS yang tinggi,” kata dia. Apalagi, kata dia, di DPRD DKI Jakarta, PKS memperoleh 18 kursi. Jadi
siapapun yang terpilih menjadi Gubernur DKI akan menjalin komunikasi dengan PKS agar program-programnya terlaksana.
Beberapa kontrak politik yang disodorkan PKS ke pasangan Foke-Nara adalah mengubah cara komunikasi yang lebih prorakyat, reformasi birokrasi dan mencegah korupsi dan berani melakukan perubahan sesuai dengan program yang disuarakan pasangan Hidayat-Didik.
Sedangkan kontrak politik untuk Jokowi-Ahok adalah berkomitmen menjalankan amanah hingga 2017, kebijakan yang berkeadilan dan tidak merugikan kepentingan umat Islam di Jakarta dan merealisasikan program-program yang disuarakan pasangan Hidayat-Didik.
PKS belum menentukan kemana akan memberikan suara pada Pilkada DKI Jakarta putaran kedua. Sejumlah pengurus PKS mengatakan akan mengumumkannya sebelum lebaran.
Pilkada DKI Jakarta putaran kedua akan diselenggarakan 20 September dan diikuti dua pasang calon, yakni Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli dan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama.
Mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nurwahid mengatakan partainya akan mendukung pasangan Fauzi Bowo (Foke)-Nachrowi Ramli (Nara) di Pilkada DKI Jakarta putaran kedua jika pasangan itu minta maaf.
“Selama kampanye pilkada putaran pertama, Foke menghembuskan isu SARA dengan mengatakan kalau PKS itu Wahabi dan anti Maulid. Jika Foke menginginkan dukungan dari PKS, berani tidak dia meminta maaf karena PKS bukan Wahadi dan anti Maulid,” ujar Hidayat Nurwahid di Jakarta, Rabu
(8/8).
Hidayat yang juga mantan calon gubernur DKI Jakarta itu menambahkan jika hal itu tertuang dalam kontrak politik PKS. Kemudian yang kedua adalah Foke harus mengubah cara berkomunikasi dengan rakyat. “Selanjutnya melakukan reformasi birokrasi dan pemberantasan korupsi dan melakukan perubahan seperti yang disampaikan pasangan Hidayat-Didik,” kata dia.
Sedangkan untuk Jokowi, lanjut dia, juga mempunyai beberapa persyaratan seperti berkomitmen menjalankan amanah hingga 2017, kebijakan yang berkeadilan dan tidak merugikan kepentingan umat Islam di Jakarta dan merealisasikan program-program yang disuarakan pasangan Hidayat-Didik.
“Berani tidak Jokowi berkomitmen tidak meninggalkan jabatannya hingga akhir masa jabatan. Tidak seperti Solo yang ditinggalkannya untuk bertarung di Jakarta,” kata dia.
PKS belum menentukan kemana akan memberikan suara pada Pilkada DKI Jakarta putaran kedua. Sejumlah pengurus PKS mengatakan akan mengumumkannya sebelum lebaran. Pilkada DKI Jakarta putaran kedua akan diselenggarakan 20 September dan diikuti dua pasang calon yakni Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli dan Joko Widodo-Basuki Tjahaja.(antara)
“PKS akan memberikan dukungan kepada calon yang berani merealisasikankontrak politik yang disodorkan oleh PKS. Bukan mengenai uang,” ujar Hidayat Nurwahid di Jakarta, Rabu (8/8).
Pernyataan Hidayat itu sekaligus membantah pernyataan Koordinator Rekrutmen, Pelatihan, Monitoring dan Pengamanan Suara Jokowi-Ahok, Denny Iskandar, yang mengatakan PKS akan mendukung pasangan Fauzi Bowo (Foke)-Nachrowi Ramli (Nara) karena ada tawaran uang dari Foke. “Itu kabar yang tendesius dan tidak berdasarkan pada fakta yang ada,” kata Hidayat.
Mantan Presiden PKS itu juga meminta agar Jokowi dan tim suksesnya tidak membuat berita-berita yang memberikan sinyal negatif. “Itu fitnah dan harus segera dikoreksi oleh tim Jokowi,” katanya.
Menurut dia, dengan adanya berita itu membuat citra Jokowi beserta timnya menjadi rusak di mata PKS, karena dinilai telah merendahkan PKS karena memposisikan diri PKS bisa dibeli dengan uang. Dia menjelaskan, partainya akan memilih pasangan yang berani menjalankan kontrak politik yang
disodorkan partainya.
“Jadi faktanya, PKS didatangi oleh Foke dan Jokowi karena memang sewajarnya, mengingat suara PKS yang tinggi,” kata dia. Apalagi, kata dia, di DPRD DKI Jakarta, PKS memperoleh 18 kursi. Jadi
siapapun yang terpilih menjadi Gubernur DKI akan menjalin komunikasi dengan PKS agar program-programnya terlaksana.
Beberapa kontrak politik yang disodorkan PKS ke pasangan Foke-Nara adalah mengubah cara komunikasi yang lebih prorakyat, reformasi birokrasi dan mencegah korupsi dan berani melakukan perubahan sesuai dengan program yang disuarakan pasangan Hidayat-Didik.
Sedangkan kontrak politik untuk Jokowi-Ahok adalah berkomitmen menjalankan amanah hingga 2017, kebijakan yang berkeadilan dan tidak merugikan kepentingan umat Islam di Jakarta dan merealisasikan program-program yang disuarakan pasangan Hidayat-Didik.
PKS belum menentukan kemana akan memberikan suara pada Pilkada DKI Jakarta putaran kedua. Sejumlah pengurus PKS mengatakan akan mengumumkannya sebelum lebaran.
Pilkada DKI Jakarta putaran kedua akan diselenggarakan 20 September dan diikuti dua pasang calon, yakni Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli dan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama.
Mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nurwahid mengatakan partainya akan mendukung pasangan Fauzi Bowo (Foke)-Nachrowi Ramli (Nara) di Pilkada DKI Jakarta putaran kedua jika pasangan itu minta maaf.
“Selama kampanye pilkada putaran pertama, Foke menghembuskan isu SARA dengan mengatakan kalau PKS itu Wahabi dan anti Maulid. Jika Foke menginginkan dukungan dari PKS, berani tidak dia meminta maaf karena PKS bukan Wahadi dan anti Maulid,” ujar Hidayat Nurwahid di Jakarta, Rabu
(8/8).
Hidayat yang juga mantan calon gubernur DKI Jakarta itu menambahkan jika hal itu tertuang dalam kontrak politik PKS. Kemudian yang kedua adalah Foke harus mengubah cara berkomunikasi dengan rakyat. “Selanjutnya melakukan reformasi birokrasi dan pemberantasan korupsi dan melakukan perubahan seperti yang disampaikan pasangan Hidayat-Didik,” kata dia.
Sedangkan untuk Jokowi, lanjut dia, juga mempunyai beberapa persyaratan seperti berkomitmen menjalankan amanah hingga 2017, kebijakan yang berkeadilan dan tidak merugikan kepentingan umat Islam di Jakarta dan merealisasikan program-program yang disuarakan pasangan Hidayat-Didik.
“Berani tidak Jokowi berkomitmen tidak meninggalkan jabatannya hingga akhir masa jabatan. Tidak seperti Solo yang ditinggalkannya untuk bertarung di Jakarta,” kata dia.
PKS belum menentukan kemana akan memberikan suara pada Pilkada DKI Jakarta putaran kedua. Sejumlah pengurus PKS mengatakan akan mengumumkannya sebelum lebaran. Pilkada DKI Jakarta putaran kedua akan diselenggarakan 20 September dan diikuti dua pasang calon yakni Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli dan Joko Widodo-Basuki Tjahaja.(antara)
Sumber : http://www.islamedia.web.id/2012/08/maju-putaran-2-timses-jokowi-ahok-tebar.html
Moursi Memang Beda
Posted in
Artikel
|
|
Admin
Tulisan ini bukan maksud ingin memuji-muji Presiden mesir terpilih yang baru Mohammad Moursi.
Tapi sekedar ingin sedikitnya mengambil teladan dari Mohammadmoursi.
Moursi memang beda.
Moursi memang beda.
Hari-hari pertamanya setelah diumumkan kemenangannya secara resmi sebagai Presiden, Beliau tidak melupakan tetangga-tetangganya dan membuka lebar pintu rumahnya untuk bersapa ramah tamah bertahniah mengucapkan selamat. Bahkan setelah diketahui kemenangannya melalui penghitungan cepat timsesnya Beliau langsung turun ke maidan tahrir.
Moursi memang beda.
Di mata rakyat kini, bagi seorang Presiden, istana kepresidenan menjadi sebuah istana yang keramat dan sakral serta istimewa untuk seorang Presiden. Istana yang pintu-pintunya seakan tertutup untuk rakyat. Yang jendela-jendelanya tak mampu ditembus oleh rintihan payahnya hidup rakyat. Bahkan ketika satu saja pintunya terbuka, rakyat pun masih tetap diberikan syarat dan ketentuan berlaku dan terbuka hanya di open house tahunan.
Moursi memang beda.
Bukan tidak disediakan istana kepresidenan untuknya. Tapi Beliau lebih senang memilih untuk tidak tinggal di istana kepresidenan dan tetap tinggal di rumah kontrakannya semasa menjabat sebagai ketua partai hurriyah wal ‘adalah, yang pintunya tidak jauh dari tetangganya dan rakyatnya. Beliau senang rakyatnya dengan mudah mengetuk pintunya meski hanya sekedar ingin curhat tentang anak dan istri mereka. Dan sampai saat ini belum ada kabar apakah Beliau tetap akan tinggal di rumah kontrakannya atau akan tinggal di istana kepresidenan.
Moursi memang beda.
Moursi memang beda.
Bukan ingin menyusahkan pengawalnya untuk selalu terjaga sepanjang jalan menuju masjid di setiap waktu sholatnya. Tapi hanya sekedar ingin taat menjalani ibadah sebagai hamba Allah swt.
Setelah resmi menjadi seorang Presiden pun, Beliau tetep ngotot ingin melaksanakan sholat berjamaah di masjid. Bahkan dalam sebuah surat kabar mesir dikabarkan Beliau selalu didapati sebagai imam ketika sholat di masjid. Bukan karena Beliau Presiden lalu orang segan lantas Beliau diminta menjadi imam.
Setelah resmi menjadi seorang Presiden pun, Beliau tetep ngotot ingin melaksanakan sholat berjamaah di masjid. Bahkan dalam sebuah surat kabar mesir dikabarkan Beliau selalu didapati sebagai imam ketika sholat di masjid. Bukan karena Beliau Presiden lalu orang segan lantas Beliau diminta menjadi imam.
Tapi bahkan memang Beliau telah hafal al-qur'an. Mungkin ini salah satunya sebab Beliau masih tetap tinggal di rumah kontrakannya; ingin tetap bertatap muka dengan rakyatnya dan bersama-sama taat sebagai seorang hamba. Akhirnya, penjagaan dari pengawalnya pun Beliau minta untuk tidak terlalu ketat.
Moursi memang beda.
Moursi memang beda.
Bukan karena tidak senang ada pengawal pribadi sebagai seorang Presiden. Tapi karena keyakinan yang kuat bahwa Allah swt lah sebaik-baiknya penjaga.
Pengawal kepresidenan yang menurutnya berlebih dan mengganggu kebebasan rakyatnya pun diminta untuk dikurangi personelnya. Seperti pada saat Beliau hendak melangsungkan sholat jum'at di masjid al-azhar.
Dengan paswalpres yang tidak terlalu banyak personelnya hampir dan bahkan tidak mengganggu lalu lintas yang menyebabkan kemacetan hanya sebab iring-iringan Presiden pada umumnya.
Lintasan jalan pada lokasi kunjungan yang sangat dekat dan satu arah dengan pasar tidak di tutup sama sekali. Bus dan angkutan umum masih tetap berlalu lalang di sekitar lokasi kunjungan Presiden. Bahkan pasar yang sangat dekat dan satu arah dengan lintasan lokasi kunjungan masih tetap aktif.
Persis sama sekali seperti tidak ada kunjungan Presiden yang biasanya jalanan mendadak sepi karena ditutup. Kejadian seperti itu pun di ulangi ketika Mohammad Moursi hendak mengikrarkan sumpah di Mahkamah Konstitusi Agung.
Moursi memang beda.
Moursi memang beda.
Keyakinannya bahwa Allah swt lah sebaik-baik penjaganya, dibuktikan lagi dengan aksinya di panggung maidan tahrir saat menyampaikan pidato dan sumpah Presiden di hadapan rakyatnya secara langsung. Sumpah dan teriakan lantang untuk rakyatnya bahwa ia tidak takut kecuali kepada Allah swt membuat seluruh rakyat tak mampu lagi membendung air mata mereka. Maidan tahrir pun bukan hanya dipenuhi ratusan juta rakyatnya tapi juga dibanjiri dengan air mata haru dan bangga dari rakyatnya.
Moursi memang beda.
Moursi memang beda.
Bukan hanya sesosok Beliau saja yang bisa diteladani. Anggota keluarganya pun ia berikan teladan yang sangat baik.
Ibunda najlaa, istri Mohammad Moursi yang begitu anggun dan bersahaja dengan jilbab lebarnya yang teramat sederhana, enggan untuk diberikan gelar Ibu Negara. Ia lebih suka dipanggil ummu ahmad. Panggilan yang disandarkan kepada putra pertamanya ahmad Mohammad Moursi. Ia berpendapat bahwa tidak ada yang namanya ibu negara yang ada adalah pelayan negara.
Ahmad mouhammad moursi, putra pertama Mohammadmoursi. Baginya, kemenangan orang tuanya sebagai Presiden adalah hal yang wajar dan merupakan karunia Allah swt yang diberikan kepada orang tuanya.
Ibunda najlaa, istri Mohammad Moursi yang begitu anggun dan bersahaja dengan jilbab lebarnya yang teramat sederhana, enggan untuk diberikan gelar Ibu Negara. Ia lebih suka dipanggil ummu ahmad. Panggilan yang disandarkan kepada putra pertamanya ahmad Mohammad Moursi. Ia berpendapat bahwa tidak ada yang namanya ibu negara yang ada adalah pelayan negara.
Ahmad mouhammad moursi, putra pertama Mohammadmoursi. Baginya, kemenangan orang tuanya sebagai Presiden adalah hal yang wajar dan merupakan karunia Allah swt yang diberikan kepada orang tuanya.
Dan itu tidak akan mengubah pola kehidupan atau profesinya yang kini sebagai seorang dokter. Ia akan tetap menjalani hidupnya dan berusaha belajar hidup lebih baik dan mandiri tanpa terpengaruh oleh jabatan ayahnya.
Dan bahkan salah satu putra Mohammad Moursi yang lain melayangkan surat kepadanya untuk menyampaikan bahwa dirinya akan menaati ayahnya sebagai seorang Presiden jika ayahnya menaati Allah swt dan memperhatikan hak-hak rakyatnya dan akan menentang ayahnya sebagai seorang Presiden jika menentang Allah swt dan tidak memenuhi hak-hak rakyatnya.
Semoga kita bisa mengambil teladan dari Presiden Mohammad Moursi;
Bahwa ketaqwaan kepada Allah adalah segalanya dalam hidup.
Bahwa tidak ada yang harus ditakuti kecuali Allah semata.
Bahwa kesederhanaan keharusan bagi seorang pemimpin.
Bahwa bukan aib bila seorang pemimpin hidup sehari-hari berbaur dengan rakyat atau bawahannya.
Bahwa semestinya tidak ada sekat antara pemimpin dan rakyatnya.
Dan banyak dari teladan yang bisa diambil dari sepak terjang Mohammad Moursi.
Semoga kita bisa mengambil teladan dari Presiden Mohammad Moursi;
Bahwa ketaqwaan kepada Allah adalah segalanya dalam hidup.
Bahwa tidak ada yang harus ditakuti kecuali Allah semata.
Bahwa kesederhanaan keharusan bagi seorang pemimpin.
Bahwa bukan aib bila seorang pemimpin hidup sehari-hari berbaur dengan rakyat atau bawahannya.
Bahwa semestinya tidak ada sekat antara pemimpin dan rakyatnya.
Dan banyak dari teladan yang bisa diambil dari sepak terjang Mohammad Moursi.
Allah a’lam
Sumber : http://www.islamedia.web.id/2012/07/moursi-memang-beda.html
Renungan Ramadhan
Posted in
Taujihat
|
|
Admin
"Musuh-musuh ummat mestinya belajar untuk mengerti bahwa bayi yang dilahirkan ditengah badai tak akan gentar menghadapi deru angin. Yang biasa menggenggam api jangan diancam dengan percikan air. Mereka ummat yang biasa menantang dinginnya air di akhir malam, lapar dan haus di terik siang."
Tak pernah air melawan qudrat yang ALLAH ciptakan untuknya, mencari dataran rendah dan semakin kuat ketika dibendung dan menjadi nyawa kehidupan. Lidah api selalu menjulang dan udara selalu mencari daerah minimum dari kawasan maksimum, angin pun berhembus.
Edaran yang pasti dari keluarga galaksi, membuat manusia dapat membuat mesin pengukur waktu, kronometer, menulis sejarah, catatan musim dan penanggalan. Semua bergerak dalam harmoni yang menakjubkan. Ruh pun –dengan karakternya sebagai ciptaan ALLAH– menerobos kesulitan mengaktualisasikan dirinya yang klasik saat tarikan grativasi “bumi jasad” memberatkan penjelajahannya menembus hambatan dan badai cakrawala.
Kini dibulan ini (Ramadhan), ia begitu ringan, menjelajah langit ruhani. Carilah bulan diluar Ramadlan saat orang dapat mengkhatamkan tilawah satu, dua, tiga sampai empat kali dalam sebulan. Carilah momentum saat orang berdiri lama dimalam hari, saat orang menyelesaikan sebelas atau dua puluh tiga rakaat. Carilah musim kebajikan saat orang begitu santainya melepaskan “ular harta” yang membelitnya.
Inilah momen yang membuka seluas-luasnya kesempatan ruh mengeksiskan dirinya dan mendekap erat-erat fitrah dan karakternya.
Marhaban ya syahra ramadlan Marhaban ya syahra’ as-shiyami
Marhaban ya syahra ramadlan Marhaban ya syahra’ al-qiyami.
Keqariban ditengah keghariban (pendekatan diri ditengah keterasingan)
Ahli zaman kini mungkin leluasa menertawakan muslim badui yang bersahaja, saat ia bertanya : “Ya Rasul ALLAH, dekatkah tuhan kita? Sehingga saya cukup berbisik saja atau jauhkah Ia sehingga saya harus berseru kepada-NYA?”
Sebagian kita telah begitu ‘canggih’ memperkatakan Tuhan. Yang lain merasa bebas ketika beban-beban orang bertuhan telah mereka persetankan.
Bagaimana rupa hati yang Ia tiada bertahta disana? Betapa miskinnya anak-anak zaman, saat mereka saling benci dan bantai. Betapa sengsaranya mereka saat menikmati kebebasan semu; makan, minum, seks, riba, suap, syahwat dan seterusnya, padahal mereka masih berpijak dibumi-NYA.
Betapa menyedihkan orang yang grogi menghadapi kehidupan dan persoalan, padahal Ia yang memberinya titah untuk menuturkan pesan suci-NYA. Betapa bodohnya masinis yang telah mendapatkan peta perjalanan, kisah kawasan rawan, mesin kereta yang luar biasa tangguh dan rambu-rambu yang sempurna, lalu masih membawa keluar lokonya dari rel, untuk kemudian menangis-nangis lagi di stasiun berikutnya, meratapi kekeliruannya. Begitulah berulang seterusnya.
Semua ayat dari 183 – 187 surah Al Baqarah bicara secara tekstual tentang puasa. Hanya satu ayat yang tidak menyentuhnya secara tekstual, namun sulit mengeluarkannya dari inti hikmah puasa. “Dan apabila hamba-hambaku bertanya tentang Aku, maka katakanlah : sesungguhnya Aku ini dekat…( Al Baqarah : 185).
Apa yang terjadi pada manusia dengan dada hampa kekariban (kedekatan) ini? Mereka jadi pandai tampil dengan wajah tanpa dosa didepan publik, padahal beberapa menit sebelum atau sesudah tampilan ini mereka menjadi drakula dan vampir yang haus darah, bukan lagi menjadi nyamuk yang zuhud. Mereka menjadi lalat yang terjun langsung kebangkai-bangkai, menjadi babi rakus yang tak bermalu, atau kera, tukangtiru yang rakus.
Bagaimana mereka menyelesaikan masalah antar mereka? Bakar rumah, tebang pohon bermil-mil, hancurkan hutan demi kepentingan pribadi dan keluarga, tawuran antar warga atau anggota lembaga tinggi Negara, bisniskan hukum, atau jual bangsa kepada bangsa asing dan rentenir dunia. Berjuta pil pembunuh mengisi kekosongan hati ini. Berapa lagi bayi lahir tanpa berstatus bapak yang syar’i? Berapa lagi rakyat yang menjadi keledai tunggangan para politisi bandit? Berapa banyak lagi ayat-ayat dan pesan dibacakan sementara hati tetap membatu? Berapa banyak lagi kurban berjatuhan sementara sesama saudara saling tidak peduli?
Al Qur’an dulu baru yang lain
Bacalah Al-Qur’an, ruh yang menghidupkan, sinari pemahaman dengan sunnah dan perkaya wawasan dengan sirah, niscahya Islam itu terasa nikmat, harmoni, mudah, lapang dan serasi. Al-Qur’an membentuk frame berfikir. Al-Qur’an mainstream perjuangan. Nilai-nilainya menjadi tolak ukur keadilan, kewajaran, dan kesesuaian dengan karakter, fitrah dan watak manusia. Penguasaan outline-nya menghindarkan pandangan parsial juz’i. penda’wahannya dengan kelengkapan sunnah yang sederhana, menyentuh, aksiomatis, akan memudahkan orang memahami Islam, menjauhkan perselisihan dan menghemat energi umat.
Betapa da’wah Al-Qur’an dengan madrasah tahsin, tahfiz dan tafhimnya telah membangkitkan kembali semangat keislaman, bahkan dijantung tempat kelahirannya sendiri. Ahlinya selalu menjadi pelopor jihad digaris depan, jauh sejak awal sejarah ini bermula. Bila Rasullah meminta orang menurunkan jenazah dimintanya yang paling banyak penguasaan Qur’annya. Bila menyusun komposisi pasukan, diletakannya pasukan yang lebih banyak hafalannya. Bahkan dimasa awal sekali ‘unjuk rasa’ pertama digelar dengan pertanyaan “Siapa yang berani membacakan surat Arrahman di ka’bah?” Dan Ibnu Mas’ud tampil dengan berani dan tak menyesal atau jera walaupun pingsan dipukul musyrikin kota Makkah.
Nuzul Qur’an di Hira, Nuzul Qur’an di hati
Ketika pertama kali Al-Qur’an diturunkan, ia telah menjadi petunjuk untuk seluruh manusia. Ia menjadi petunjuk sesungguhnya bagi mereka yang menjalankan perintah-Nya dan meninggalkan larangan-Nya. Ia benar-benar berguna bagi kaum beriman dan menjadi kerugian bagi kaum yang zalim. Kelak saatnya orang menyalakan rambu-rambu, padahal tanpa rambu-rambu kehidupan jadi kacau. Ada juga orang berfikir malam qodar itu selesai sudah karena ALLAH menyatakan dengan anzalnahu ( kami telah menurunkannya) tanpa melihat tajam-tajam pada kata tanazzalu’l Malaikatu wa’l Ruhu (pada malam itu turun menurunlah para malaikat dan ruh), dengan kata kerja permanen.
Bila malam adalah malam, saat matahari terbenam, siapa warga negeri yang tak menemukan malam; kafirnya dan mukminnya, fasiqnya dan shalihnya, munafiqnya dan shiddiqnya. Yahudi dan nasraninya? Jadi apakah malam itu malam fisika yang meliput semua orang dikawasan?
Jadi ketika Ramadhan di gua Hira itu malamnya disebut malam qadar, saat turun sebuah pedoman hidup yang terbaca dan terjaga, maka betapa bahaginya setiap mukmin yang sadar dengan Nuzulnya Al-Qur’an dihati pada malam qadarnya masing-masing, saat jiwa menemukan jati dirinya yang selalu merindu dan mencari sang Pencipta. Yang tetap terbelenggu selama hayat dikandung badan, seperti badanpun tak dapat melampiaskan kesenangannya, karena selalu ada keterbatasan dalam setiap kesenangan. Batas makanan dan minuman yang lezat adalah keterbatasan perut dan segala yang lahir dari proses tersebut. Batas kesenangan libido ialah menghilangnya kegembiraan dipuncak kesenangan. Batas nikmatnya dunia ketika ajal tiba-tiba menemukan rambu-rambu: Stop!
Puasa: Da’wah, Tarbiyah, Jihad dan Disiplin
Orang yang tertempa makan (sahur) disaat enaknya orang tertidur lelap atau berdiri lama malam hari dalam shalat qiyam Ramadlan, setelah siangnya berlapar haus atau menahan semua pembantal lahir bathin, sudah sepantasnya mampu mengatasi masalah-masalah da’wah dan kehidupannya tanpa keluhan, keputusasaan atau kepanikan.
Musuh-musuh ummat mestinya belajar untuk mengerti bahwa bayi yang dilahirkan ditengah badai tak akan gentar menghadapi deru angin. Yang biasa menggenggam api jangan diancam dengan percikan air. Mereka ummat yang biasa menantang dinginnya air diakhir malam, lapar dan haus diterik siang.
Mereka biasa berburu dan menunggu target perjuangan, jauh sampai keakhirat negeri keabadian, dengan kekuatan yakin yang melebihi kepastian fajar menyingsing. Namun bagaimana mungkin bisa mengajar orang lain, orang yang tak mampu memahami ajarannya sendiri? “Fadiqu’s Syai’la Yu’thihi’ (yang tak punya apa-apa tak kan mampu memberi apa-apa).
Wahyu pertama turun dibulan Ramadlan, pertempuran dan mubadarah (inisiatif) awal di Badar juga di bulan Ramadlan dan Futuh (kemenangan) juga di bulan Ramadlan. Ini menjadi inspirasi betapa madrasah Ramadlan telah memproduk begitu banyak alumni unggulan yang izzah-nya membentang dari masyriq ke maghrib zaman.
Bila mulutmu bergetar dengan ayat-ayat suci dan hadits-hadits, mulut mereka juga menggetarkan kalimat yang sama. Adapun hati dan bukti, itu soal besar yang menunggu jawaban serius.
KH. Rahmat Abdullah
Sumber :Islamedia
Musuh-musuh ummat mestinya belajar untuk mengerti bahwa bayi yang dilahirkan ditengah badai tak akan gentar menghadapi deru angin. Yang biasa menggenggam api jangan diancam dengan percikan air. Mereka ummat yang biasa menantang dinginnya air diakhir malam, lapar dan haus diterik siang.
Mereka biasa berburu dan menunggu target perjuangan, jauh sampai keakhirat negeri keabadian, dengan kekuatan yakin yang melebihi kepastian fajar menyingsing. Namun bagaimana mungkin bisa mengajar orang lain, orang yang tak mampu memahami ajarannya sendiri? “Fadiqu’s Syai’la Yu’thihi’ (yang tak punya apa-apa tak kan mampu memberi apa-apa).
Wahyu pertama turun dibulan Ramadlan, pertempuran dan mubadarah (inisiatif) awal di Badar juga di bulan Ramadlan dan Futuh (kemenangan) juga di bulan Ramadlan. Ini menjadi inspirasi betapa madrasah Ramadlan telah memproduk begitu banyak alumni unggulan yang izzah-nya membentang dari masyriq ke maghrib zaman.
Bila mulutmu bergetar dengan ayat-ayat suci dan hadits-hadits, mulut mereka juga menggetarkan kalimat yang sama. Adapun hati dan bukti, itu soal besar yang menunggu jawaban serius.
KH. Rahmat Abdullah
Sumber :Islamedia
Pidato Hasan Al Banna Ketika Ramadhan
Posted in
Taujihat
|
8/04/2012|
Admin
Ramadhan adalah bulan yang di nantikan seluruh umat. Seorang mujahid yang mampu membangkitkan gelora dunia Syaikh Hasan Al Banna pernah mengatakan dalam sebuah pidato panjanganya. Kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah swt. Kita ucapkan shalawat dan salam untuk junjungan kita Nabi Muhammad, juga untuk segenap keluarga dan sahabatnya, serta siapa saja yang menyerukan dakwahnya hingga hari kiamat. Wahai Ikhwan yang mulia. Saya sampaikan salam penghormatan Islam, salam penghormatan dari sisi Allah yang diberkati dan baik: Assalamu ‘alaikum warahmatullah wa barakatuh.
Pada malam ini, yang merupakan akhir bulan Sya’ban, kita menutup serial kajian kita tentang Al-Qur’anul Karim, tentang kitab Allah swt. Insya Allah, pada sepuluh malam yang pertama bulan Syawal, kita kembali kepada tema tersebut. Setelah itu kita akan membuka serial baru dari ceramah-ceramah Ikhwan, yang temanya
insya Allah: Kajian-Kajian tentang Sirah Nabi dan Tarikh Islam.
Ramadhan adalah bulan perasaan dan ruhani, serta saat untuk menghadapkan din kepada Allah. Sejauh yang saya ingat, ketika bulan Ramadhan menjelang, sebagian Salafush Shalih mengucapkan selamat tinggal kepada sebagian lain sampai mereka berjumpa lagi dalam shalat ‘Id. Yang mereka rasakan adalah ini bulan ibadah, bulan untuk melaksanakan shiyam (puasa) dan qiyam (shalat malam) dan kami ingin menyendiri hanya dengan Tuhan kami.
Ikhwan sekalian, sebenarnya saya berupaya untuk mencari kesempatan untuk mengadakan kajian Selasa pada bulan Ramadhan, tetapi saya tidak mendapatkan waktu yang sesuai. Jika sebagian besar waktu selama setahun telah digunakan untuk mengadakan kajian-kajian tentang Al-Qur’an, maka saya ingin agar waktu yang ada di
bulan Ramadhan ini kita gunakan untuk melaksanakan hasil dari kajian-kajian tersebut. Apalagi, banyak di antara ikhwan yang melaksanakan shalat tarawih dan memanjangkannya, sampai mengkhatamkan Al-Qur’an satu kali di bulan Ramadhan. Ini merupakan cara mengkhatamkan yang indah. Jibril biasa membacakan dan mendengarkan bacaan Al-Qur’an dari Nabi saw. Sekali dalam setahun. Nabi saw. mempunyai sifat dermawan, dan sifat dermawan beliau ini paling menonjol terlihat pada bulan Ramadhan ketika Jibril membacakan dan mendengarkan bacaan Al-Qur’an beliau.
bulan Ramadhan ini kita gunakan untuk melaksanakan hasil dari kajian-kajian tersebut. Apalagi, banyak di antara ikhwan yang melaksanakan shalat tarawih dan memanjangkannya, sampai mengkhatamkan Al-Qur’an satu kali di bulan Ramadhan. Ini merupakan cara mengkhatamkan yang indah. Jibril biasa membacakan dan mendengarkan bacaan Al-Qur’an dari Nabi saw. Sekali dalam setahun. Nabi saw. mempunyai sifat dermawan, dan sifat dermawan beliau ini paling menonjol terlihat pada bulan Ramadhan ketika Jibril membacakan dan mendengarkan bacaan Al-Qur’an beliau.
Beliau lebih dermawan dan pemurah dibandingkan dengan angin yang ditiupkan. Kebiasaan membacakan dan mendengarkan bacaan Al-Qur’an ini terus berlangsung sampai pada tahun ketika Rasulullah saw. diberi pilihan untuk menghadap kepada Ar-Rafiq Al-A’la (Allah swt. — pen.), maka ketika itu Jibril membacakan dan mendengarkan bacaan Al-Qur’an beliau dua kali. Ini merupakan isyarat bagi Nabi saw. bahwa tahun ini merupakan tahun terakhir beliau hidup di dunia.
Ikhwan sekalian, Ramadhan adalah bulan Al-Qur’an. Rasulullah saw. pernah bersabda mengenainya, “Puasa dan Al-Qur’an itu akan memberikan syafaat kepada hamba di hari kiamat. Puasa akan berkata, *Ya Rabbi, aku telah menghalangi-nya dari makan dan syahwat, maka perkenankanlah aku memberikan syafa ‘at untuknya. ‘ ‘Sedangkan Al-Qur’an akan berkata, ‘Ya Rabbi, aku telah mengbalanginya dan tidur di malam hari, maka perkenankan aku memberikan syafaat untuknya. ‘Maka Allah memperkenankan ke-duanya memberikan syafaat. ” (HR. Imam Ahmad dan Ath Thabrani)
Wahai Ikhwan, dalam diri saya terbetik satu pemikiran yang ingin saya bicarakan. Karena kita berada di pintu masuk bulan Puasa, maka hendaklah pembicaraan dan renungan kita berkaitan dengan tema bulan Ramadhan.
Ikhwan sekalian, kita telah berbicara panjang lebar tentang sentuhan perasaan cinta dan persaudaraan yang dengannya Allah telah menyatukan hati kita, yang salah satu dampaknya yang paling terasa adalah terwujudnya pertemuan ini karena Allah. Bila kita tidak akan berjumpa dalam masa empat pekan atau lebih, maka bukan berarti bara perasaan ini harus padam atau hilang. Kita tidak mesti melupakan prinsip-prinsip luhur
tentang kemuliaan dan persaudaraan karena Allah, yang telah dibangun oleh hati dan perasaan kita dalam majelis yang baik ini. Sebaliknya, saya yakin bahwa la akan tetap menyala dalam jiwa sampai kita bisa berjumpa kembali setelah masa liburan ini, insya Allah. Jika ada salah seorang dari Anda melaksanakan shalat pada malam Rabu, maka saya berharap agar ia mendoakan kebaikan untuk ikhwannya. Jangan Anda lupakan ini! Kemudian saya ingin Anda selalu ingat bahwa jika hati kita merasa dahaga akan perjumpaan ini selama pekan-pekan tersebut, maka saya ingin Anda semua tahu bahwa dahaganya itu akan dipuaskan oleh mata air yang lebih utama, lebih lengkap, dan lebih tinggi, yaitu hubungan dengan Allah swt., yang merupakan cita-cita terbaik seorang mukmin bagi dirinya, di dunia maupun akhirat.
tentang kemuliaan dan persaudaraan karena Allah, yang telah dibangun oleh hati dan perasaan kita dalam majelis yang baik ini. Sebaliknya, saya yakin bahwa la akan tetap menyala dalam jiwa sampai kita bisa berjumpa kembali setelah masa liburan ini, insya Allah. Jika ada salah seorang dari Anda melaksanakan shalat pada malam Rabu, maka saya berharap agar ia mendoakan kebaikan untuk ikhwannya. Jangan Anda lupakan ini! Kemudian saya ingin Anda selalu ingat bahwa jika hati kita merasa dahaga akan perjumpaan ini selama pekan-pekan tersebut, maka saya ingin Anda semua tahu bahwa dahaganya itu akan dipuaskan oleh mata air yang lebih utama, lebih lengkap, dan lebih tinggi, yaitu hubungan dengan Allah swt., yang merupakan cita-cita terbaik seorang mukmin bagi dirinya, di dunia maupun akhirat.
Karena itu, Ikhwan sekalian, hendaklah Anda semua berusaha agar hati Anda menyatu dengan Allah swt. Pada malam-malam bulan mulia ini. Sesungguhnya puasa adalah ibadah yang dikhususkan oleh Allah swt. bagi diri-Nya sendiri. “Semua amalan anak Adam adalah untuknya, kecuali puasa. la untuk-Ku dan Aku akan memberikan balasannya.”
Ini, wahai Akhi, mengisyaratkan bahwa setiap amal yang dilaksanakan oleh manusia mengandung manfaat lahiriah yang bisa dilihat, dan di dalamnya terkandung semacam bagian untuk diri kita. Kadang-kadang jiwa seseorang terbiasa dengan shalat, sehingga ia ingin melaksanakan banyak shalat sebagai bagian bagi dirinya. Kadang-kadang ia terbiasa dengan dzikir, sehingga ia ingin banyak berdzikir kepada Allah sebagai bagian bagi dirinya. Kadang-kadang ia terbiasa dengan menangis karena takut kepada Allah, maka ia ingin banyak rnenangis karena Allah sebagai bagian bagi dirinya. Adapun puasa, wahai Akhi, di dalamnya tidak terkandung apa pun selain larangan. Ia harus melepaskan diri dari bermacam keinginan terhadap apa yang menjadi bagian dirinya. Bila kita terhalang untuk berjumpa satu sama lain, maka kita akan banyak berbahagia karena bermunajat kepada Allah swt. Dan berdiri di hadapan-Nya, khusus-nya ketika melaksanakan shalat tarawih.
Ikhwan sekalian, hendaklah senantiasa ingat bahwa Anda semua berpuasa karena melaksanakan perintah Allah swt. Maka berusahalah sungguh-sungguh untuk beserta dengan Tuhan Anda dengan hati Anda pada bulan mulia ini.
Ikhwan sekalian, Ramadhan adalah bulan keutamaan. ia mempunyai kedudukan yang agung di sisi Allah swt. Hal ini telah dinyatakan dalam kitab-Nya, “(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang haq dan yang batil).” (Al-Baqarah:185)
Ikhwan sekalian, Ramadhan adalah bulan keutamaan. ia mempunyai kedudukan yang agung di sisi Allah swt. Hal ini telah dinyatakan dalam kitab-Nya, “(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang haq dan yang batil).” (Al-Baqarah:185)
Wahai Akhi, pada akhir ayat ini Anda mendapati: “Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu.” (Al-Baqarah: 185) Puasa adalah kemanfaatan yang tidak mengandung bahaya. Dengan penyempurnaan puasa ini, Allah swt. akan memberikan hidayah kepada hamba-Nya. Jika Allah memberikan taufiq kepada Anda untuk menyempurnakan ibadah puasa ini dalam rangka menaati Allah, maka ia adalah hidayah dan hadiah yang patut disyukuri dan selayaknya Allah dimahabesarkan atas karunia hidayah tersebut. “Dan hendaklah kalian mencukupkan bilangannya dan hendaklah kalian mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang
diberikan kepada kalian, supaya kalian bersyukur. (Al-Baqarah: 185) Kemudian, lihatlah wahai Akhi, dampak dari semua ini. “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah) bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang mendoa apabila ia berdoa kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)-Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (Al-Baqarah; 186)
diberikan kepada kalian, supaya kalian bersyukur. (Al-Baqarah: 185) Kemudian, lihatlah wahai Akhi, dampak dari semua ini. “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah) bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang mendoa apabila ia berdoa kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)-Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (Al-Baqarah; 186)
Wahai Akhi, di sini Anda melihat bahwa Allah Yang Maha Benar meletakkan ayat ini di tempat ini untuk menunjukkan bahwa Dia swt. paling dekat kepada hamba-Nya adalah pada bulan mulia ini. Allah swt. telah mengistimewakan bulan Ramadhan. Mengenai hal ini terdapat beberapa ayat dan hadits.Nabi saw. bersabda, “]ika bulan Ramadhan datang, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, setan-setan dibelenggu, kemudian datang seorang penyeru dari sisi Allah Yang Mahabenar swt “Wahai pencari kejahatan, berhentilah!Dan wahai pencari kebaikan, kemarilah!’”
Wahai Akhi, pintu-pintu surga dibuka, karena manusia berbondong-bondong melaksanakan ketaatan, ibadah, dan taubat, sehingga jumlah pelakunya banyak. Setan-setan dibelenggu, karena manusia akan beralih kepada kebaikan, sehingga setan tidak mampu berbuat apa-apa. Hari-hari dan malam-malam Ramadhan, merupakan masa-masa kemuliaan yang diberikan oleh Al-Haq swt., agar orang-orang yang berbuat baik menambah kebaikannya dan orang-orang yang berbuat jahat mencari karunia Allah swt. sehingga Allah mengampuni mereka dan menjadikan mereka hamba-hamba yang dicintai dan didekatkan kepada Allah.
Keutamaan dan keistimewaan paling besar bulan ini adalah bahwa Allah swt. telah memilihnya menjadi waktu turunnya Al-Qur’an. Inilah keistimewaan yang dimiliki oleh bulan Ramadhan. Karena itu, Allah swt. mengistimewakan dengan menyebutkannya dalamkitab-Nya.” (Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan(permulaan) Al-Qur’an.” (Al-Baqarah: 185)
Ada ikatan hakikat dan fisik antara turunnya Al-Qur’an dengan bulan Ramadhan. Ikatan ini adalah selain bahwa Allah telah menurunkan Al-Qur’an di bulan Ramadhan, maka di bulan ini pula Dia mewajibkan puasa. Karena puasa artinya menahan diri dari hawa nafsu dan syahwat. Ini merupakan kemenangan hakikat spiritual atas hakikat materi dalam diri manusia. Ini berarti, wahai Akhi, bahwa jiwa, ruh, dan pemikiran manusia pada bulan Ramadhan akan menghindari tuntutan-tuntutan jasmani. Dalam kondisi seperti ini, ruh manusia berada di puncak kejernihannya, karena ia tidak disibukkan oleh syahwat dan hawa nafsu. Ketika itu ia dalam keadaan paling siap untuk memahami dan menerima ilmu dari Allah swt. Karena itu, bagi Allah, membaca Al-Qur’an merupakan Ibadah paling utama pada bulan Ramadhan yang mulia.
Pada kesempatan ini, Ikhwan sekalian, saya akan meringkaskan untuk Anda semua pandangan-pandangan saya tentang kitab Allah swt., dalam kalimat-kalimat ringkas. Wahai Ikhwan yang mulia, tujuan-tujuan asasi dalam kitab Allah swt. dan prinsip-prinsip utama yang menjadi landasan bagi petunjuk Al-Qur’an ada empat:
1. Perbaikan Aqidah
Anda mendapati bahwa Al-Qur’anul Karim banyak menjelaskan masalah aqidah dan menarik perhatian kepada apa yang seharusnya tertanam sungguh-sungguh di dalam jiwa seorang mukmin, agar ia bisa mengambil manfaatnya di dunia dan di akhirat. Keyakinan bahwa Allah swt. adalah Yang Maha Esa, Yang Mahakuasa, Yang
menyandang seluruh sifat kesempurnaan dan bersih dari seluruh kekurangan. Kemudian keyakinan kepada hari akhir, agar setiap jiwa dihisab tentang apa saja yang telah dlkerjakan dan ditinggal kannya. Wahai Akhi,jika Anda mengumpulkan ayat-ayat mengenai aqidah dalam Al-Qur’an, niscaya Anda mendapati bahwa keseluruhannya mencapai lebih dari sepertiga Al-Qur’an. Allah swt. berfirman dalam surat Al-Baqarah, “Hai manusia, beribadahlah kepada Rabb kalian Yang telah menciptakan kalian dan orang-orang yang sebelum kalian, agar kalian bertaqwa. Dialah Yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagi kalian dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezeki untuk kalian; karena itu janganlah kalian mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah padahal kalian mengetahui.” (Al-Baqarah: 21-22)
Anda mendapati bahwa Al-Qur’anul Karim banyak menjelaskan masalah aqidah dan menarik perhatian kepada apa yang seharusnya tertanam sungguh-sungguh di dalam jiwa seorang mukmin, agar ia bisa mengambil manfaatnya di dunia dan di akhirat. Keyakinan bahwa Allah swt. adalah Yang Maha Esa, Yang Mahakuasa, Yang
menyandang seluruh sifat kesempurnaan dan bersih dari seluruh kekurangan. Kemudian keyakinan kepada hari akhir, agar setiap jiwa dihisab tentang apa saja yang telah dlkerjakan dan ditinggal kannya. Wahai Akhi,jika Anda mengumpulkan ayat-ayat mengenai aqidah dalam Al-Qur’an, niscaya Anda mendapati bahwa keseluruhannya mencapai lebih dari sepertiga Al-Qur’an. Allah swt. berfirman dalam surat Al-Baqarah, “Hai manusia, beribadahlah kepada Rabb kalian Yang telah menciptakan kalian dan orang-orang yang sebelum kalian, agar kalian bertaqwa. Dialah Yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagi kalian dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezeki untuk kalian; karena itu janganlah kalian mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah padahal kalian mengetahui.” (Al-Baqarah: 21-22)
Wahai Akhi, setiap kali membaca surat ini, Anda mendapati kandungannya ini melintang di hadapan Anda. Allah swt. juga ber-firman dalam surat Al-Mukminun “Katakanlah, ‘Kepunyaan siapa-kah bumi ini, dan semua yang ada padanya, jika kalian mengetahui?’ Mereka akan menjawab, ‘Kepunyaan Allah.’ Katakanlah, ‘Maka apakah kalian tidak ingat?’ Katakanlah, ‘Siapakah Yang Empunya langit yang tujuh dan Yang Empunya ‘Arsy yang besar?’ Mereka akan menjawab, ‘Kepunyaan Allah.’ Katakanlah, ‘Maka apakah kalian tidak bertaqwa?’ Katakanlah, ‘Siapakah yang di tangan-Nya berada kekuasaan atas segala sesuatu sedang Dia melindungi, tetapi tidak ada yang dapat dilindungi dari (adzab)-Nya, jika kalian mengetahui?’ Mereka akan menjawab, ‘Kepunyaan Allah.’ Katakanlah, ‘(Kalau demikian), maka dari jalan manakah kalian ditipu?’ Sebenar-nya Kami telah membawa kebenaran kepada mereka, dan sesungguhnya mereka benar-benar orang yang berdusta.” (Al-Mukminun: 84-90)
Allah swt. juga berfirman di surat yang sama, “Apabila sangkakala ditiup maka tidaklah ada lagi pertalian nasab di antara mereka pada hari itu dan tidak pula mereka saling bertanya. Barangsiapa yang berat timbangan (kebaikannya) maka mereka itulah orang-orang yang dapat keberuntungan. Dan barangsiapa yang ringan timbangan (kebaikannya), maka mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, mereka kekal di dalam neraka Jahanam.” (Al-Mukminun: 101-103)
Allah swt. juga berfirman, “Apabila bumi diguncangkan dengan guncangan yang dahsyat. Dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya. Dan manusia bertanya, ‘Mengapa bumi (jadi begini)?’ Pada hari itu bumi menceritakan beritanya. Karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang demikian itu) kepadanya. Pada hari itu manusia keluar dari kuburnya dalam keadaan yang bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka. Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrab pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrab pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.” (Az-Zalzalah: 1-8)
Allah swt. berfirman, “Hari Kiamat. Apakah hari Kiamat itu? Tahukah kalian apakah hari Kiamat itu?” (Al-Qari’ah: 1-3) Dalam surat lain Allah berfirman, “Bermegah-megahan telah melalaikan kalian. Sampai
kalian masuk ke dalam kubur. Janganlah begitu, kelak kalian akan mengetahui (akibat perbuatan kalian itu). Dan janganlah begitu, kelak kalian akan mengetahui.” (At-Takatsur: 1-4).
kalian masuk ke dalam kubur. Janganlah begitu, kelak kalian akan mengetahui (akibat perbuatan kalian itu). Dan janganlah begitu, kelak kalian akan mengetahui.” (At-Takatsur: 1-4).
Wahai Akhi, ayat-ayat mi menjelaskan hari akhirat dengan pen-jelasan gamblang yang bisa melunakkan hati yang keras.
2. Pengaturan Ibadah
Anda juga membaca firman Allah swt. mengenai ibadah. “Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat.” (Al-Baqarah: 43) “…diwajib-kan atas kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian.” (Al-Baqarab: 183) “…mengerjakan haji adalah kewa-jiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah.” (All Imran: 97) “Maka aku katakan kepada mereka, ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun.’” (Nub: 10) Dan banyak lagi ayat-ayat lain mengenai ibadah.
Anda juga membaca firman Allah swt. mengenai ibadah. “Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat.” (Al-Baqarah: 43) “…diwajib-kan atas kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian.” (Al-Baqarab: 183) “…mengerjakan haji adalah kewa-jiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah.” (All Imran: 97) “Maka aku katakan kepada mereka, ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun.’” (Nub: 10) Dan banyak lagi ayat-ayat lain mengenai ibadah.
3. Pengaturan Akhlak
Mengenai pengaturan akhlak, wahai Akhi, Anda bisa membaca firman Allah swt. “Dan demi jiwa serta penyempurnaan (ciptaan)-nya. Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketaqwaannya.” (Asy-Syams: 7-8) “…Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum, sehingga mereka mengubah keadaan yang ada dalam diri mereka sendiri.” (Ar-Ra’d:11)
“Adakah orang yang mengetahui bahwasanya apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu itu benar sama dengan orang yang buta? Hanyalah orang-orang yang berakal saja yang dapat mengambil pelajaran. (Yaitu) orang-orang yang memenuhi janji Allah dan tidak merusak perjanjian. Dan orang-orang yang sabar karena mencari ridha Tuhannya, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang-orang itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik). (Yaitu) surga ‘Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang shalih dari bapak-bapaknya, istri-istrinya dan anak cucunya, sedang malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu. (Sambil mengucapkan), ‘Salamun ‘alaikum bima shabartum (keselamatan atasmu berkat kesabaranmu),’ maka alangkah baiknya tempat kesudahanitu.” (Ar-Ra’d: 19-24) Wahai Akhi, Anda mendapati bahwa akhlak-akhlak mulia bertebaran dalam kitab Allah swt. dan bahwa ancaman bagi akhlak-akhlak tercela sangatlah keras. “Dan orang-orang yang memutuskan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan dan mengadakan kerusakan di bumi, orang-orang itulah yang memperoleh kutukan dan bagi mereka tempat kediaman yang buruk (Jahanam).” (Ar-Ra’d: 25)
Mengenai pengaturan akhlak, wahai Akhi, Anda bisa membaca firman Allah swt. “Dan demi jiwa serta penyempurnaan (ciptaan)-nya. Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketaqwaannya.” (Asy-Syams: 7-8) “…Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum, sehingga mereka mengubah keadaan yang ada dalam diri mereka sendiri.” (Ar-Ra’d:11)
“Adakah orang yang mengetahui bahwasanya apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu itu benar sama dengan orang yang buta? Hanyalah orang-orang yang berakal saja yang dapat mengambil pelajaran. (Yaitu) orang-orang yang memenuhi janji Allah dan tidak merusak perjanjian. Dan orang-orang yang sabar karena mencari ridha Tuhannya, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang-orang itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik). (Yaitu) surga ‘Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang shalih dari bapak-bapaknya, istri-istrinya dan anak cucunya, sedang malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu. (Sambil mengucapkan), ‘Salamun ‘alaikum bima shabartum (keselamatan atasmu berkat kesabaranmu),’ maka alangkah baiknya tempat kesudahanitu.” (Ar-Ra’d: 19-24) Wahai Akhi, Anda mendapati bahwa akhlak-akhlak mulia bertebaran dalam kitab Allah swt. dan bahwa ancaman bagi akhlak-akhlak tercela sangatlah keras. “Dan orang-orang yang memutuskan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan dan mengadakan kerusakan di bumi, orang-orang itulah yang memperoleh kutukan dan bagi mereka tempat kediaman yang buruk (Jahanam).” (Ar-Ra’d: 25)
Inilah peraturan-peraturan tersebut, Ikhwan sekalian, sebenarnya, peraturan-peraturan itu lebih tinggi daripada yang dikenal oleh manusia, karena di dalamnya terkandung semua yang dikehendaki manusia untuk mengatur urusan masyarakat. Ketika mengupas sekelompok ayat, maka Anda mendapati makna-makna ini jelas dan gamblang. “Seperempat Juz Khamr” yang diawali dengan “Mereka bertanya kepadamu tentang khamr dan judi” (Al-Baqarah: 219), mengandung lebih dari dua puluh lima hukum praktis: tentang khamr, judi, anak-anak yatim, pernikahan laki-laki dan wanita-wanita musyrik, haid, sumpah, ila’, talak, rujuk, khuluk, nafkah, dan hukum-hukum lainnya yang banyak sekali Anda dapatkan dalam seperempat juz saja. Hal ini karena surat Al-Baqarah datang untuk mengatur masyarakat Islam di Madinah.
Ikhwan tercinta, hendaklah Anda semua menjalin hubungan dengan kitab Allah. Bermunajatlah kepada Tuhan dengan kitab Allah. Hendaklah masing-masing dari kita memperhatikan prinsip-prinsip dasar yang telah saya sebutkan ini, karena itu akan memberikan manfaat yang banyak kepada Anda, wahai Akhi. Insya Allah Anda akan mendapatkan manfaat darinya.
Semoga shalawat dan salam dilimpahkan kepada Sayidina Muhammad dan kepada segenap keluarga dan sahabatnya.
Sumber : http://www.al-intima.com/tarikh/pidato-hasan-al-banna-ketika-ramadhan
Popular Posts
-
UNDANGAN, Ikhwah fillah... Mari eratkan ukhuwah, raih keberkahan silaturrahim dan majelis ilmu, HADIRI Forum Pengajian Keluarga Sejahter...
-
MEMANG tidak sederhana menjadi seorang pemimpin yang legal secara formal dan legitimed (dicintai bawahannya). Sebelum seseorang diakui...
-
Ikhwati wa akhwati fillah... Melihat berita ttg LHI terkait sapi impor , maka ana sebagai salah satu kader PKS yg mengenal LHI, sangat b...
-
Pada tahun kesepuluh kenabian, istri Nasbi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam, Khadijah binti Khuwailid, dan pamannya, Abu Thlaib, wafat. Ber...
-
Presiden Mesir, Dr Muhammad Mursi menempati urutan ke-4 orang yang paling berpengaruh di dunia versi Majalah Time. Majalah Time mengung...
-
DCS DPRD II PKS Dapil IV (Banyudono,Ngemplak, Sawit,Sambi) Boyolali Daerah Pemilihan IV Banyudono, Ngemplak, Sawit, Sambi. 1. Nur Achmad...
-
TEMPO.CO , Jakarta - Fraksi Partai Keadilan Sejahtera melarang semua anggotanya yang duduk di Badan Anggaran untuk memakai ruangan yang ba...
-
Menteri Sosial Salim Segaf al Jufri sangat menikmati naik ojek dari pos pemantauan perbatasan desa Temajuk menuju dusun Camar Bulan. “Kalau...
Recent Stories
Connect with Facebook
Sponsors
Search
Archives
-
▼
2012
(104)
-
▼
Agustus
(9)
- Risalah Mursyid Teruntuk Ikhwan dan Akhawat
- Maafkan Kami (PKS) Yang Tak Sempurna
- “PKS Mendingan Bubar Aja Deh…”
- 'Early Warning' buat Parpol Islam
- PKS: Indonesia harus Tolak Impor Buah dari Israel
- Maju Putaran 2, Timses Jokowi Ahok Tebar Fitnah ke...
- Moursi Memang Beda
- Renungan Ramadhan
- Pidato Hasan Al Banna Ketika Ramadhan
-
▼
Agustus
(9)
Categories
Blog Archives
-
▼
2012
(104)
-
▼
Agustus
(9)
- Risalah Mursyid Teruntuk Ikhwan dan Akhawat
- Maafkan Kami (PKS) Yang Tak Sempurna
- “PKS Mendingan Bubar Aja Deh…”
- 'Early Warning' buat Parpol Islam
- PKS: Indonesia harus Tolak Impor Buah dari Israel
- Maju Putaran 2, Timses Jokowi Ahok Tebar Fitnah ke...
- Moursi Memang Beda
- Renungan Ramadhan
- Pidato Hasan Al Banna Ketika Ramadhan
-
▼
Agustus
(9)
Recent Comments