Home » Archives for Oktober 2011
Suharna Surapranata, Teladan di Semua Mihwar Dakwah
Posted in
Artikel
|
10/22/2011|
Abu Jundi
Gonjang-ganjing reshuffle kabinet banyak mendapatkan sorotan media akhir-akhir ini. Banyak media menilai PKS emosional mensikapi reshuffle ini lantaran seorang menterinya terkena dampak, harus meninggalkan kursi kementrian untuk diganti personal lain. Benarkah ada sikap emosional menghadapi reshuffle tersebut, dan bagaimana sikap Menteri yang terkena reshuffle ?
Menteri dari PKS yang terkena reshuffle itu adalah Suharna Surapranata. Apakah ia emosional menghadapi peristiwa ini ? Ah, berlebihan pertanyaan itu. Kang Harna, panggilan akrab sang menteri, ternyata biasa saja. Bersikap sangat arif dan tenang, sama sekali tidak ada kesan emosional.
Belum Pengumuman, Sudah Berpamitan
Bagi banyak kalangan, jabatan menteri dianggap sebagai sebuah posisi yang prestis dan terhormat, maka banyak orang berebut mendapatkannya. Oleh karena itu, bagi sebagian menteri, reshuffle sungguh merupakan tamparan dan menjadi momok yang sangat menakutkan. Namun tidak demikian dengan Kang Harna. Mantan Ketua Majelis Pertimbangan Pusat (MPP) PKS ini menganggap posisi menteri adalah amanah dakwah. Maka sebagai bagian utuh dari proses dakwah, ia siap ditempatkan dimanapun pos-pos yang bisa menjadi lahan baginya untuk berkontribusi secara optimal.
Begitu isu reshuffle sudah kian menghangat, dan sudah ada isyarat dari Istana Negara bahwa dirinya akan diganti, ia langsung menyiapkan segala sesuatu. Selasa pagi, 18 Oktober 2011, Kang Harna memimpin Rapim Menristek yang dihadiri para pejabat di lingkungan Kementrian. Pada Rapim tersebut, Kang Harna menyampaikan bahwa dirinya akan segera diganti oleh personal lain yang akan ditunjuk oleh Presiden SBY. Oleh karena itu Kang Harna menyampaikan kalimat pamitan dan beberapa pesan.
Tentu saja pernyataan tersebut sangat mengejutkan para pejabat di lingkungan kementrian Ristek, karena belum ada pengumuman resmi dari Presiden SBY terkait reshuffle. Banyak kalangan pejabat di kementrian yang merasa tidak percaya atas informasi tersebut. Selama ini hubungan sang menteri maupun kementrian Ristek dengan Presiden SBY baik-baik saja, tidak ada masalah atau kasus apapun yang layak dipersoalkan. Bahkan ada banyak kemajuan serta prestasi di Kementrian Ristek selama dipimpin Kang Harna.
Apalagi jika dibandingkan dengan beberapa kementrian lainnya yang tengah ada kasus, atau mendapatkan “raport merah” dari UKP4, atau ada masalah dengan laporan keuangan kementrian. Justru Kementrian Ristek posisinya aman-aman saja, bahkan mendapatkan nilai bagus, maka pernyataan pamit Kang Harna sangat mengejutkan para pejabat dan staf di lingkungan Kementrian Ristek.
Bukan hanya pamitan di forum resmi tersebut, namun Kang Harna juga mengunjungi seluruh lantai dan memasuki ruangan-ruangan untuk menyapa sekaligus berpamitan dengan para pegawai di lingkungan kementrian Ristek. Benar-benar kejutan, karena tidak menyangka Kang Harna menyapa mereka dan berdialog dengan para staf, sekaligus berpamitan. Kang Harna sudah pamit padahal reshuffle belum diumumkan SBY, sehingga belum ada kepastian apakah Menristek diganti atau tidak.
Para pegawai di lingkungan Kementrian Ristek memanfaatkan momentum itu untuk bersalaman dan berpotret bersama sang Menteri. Ya, Menteri Ristek di hari terakhir pengabdiannya. Sebagian pegawai bahkan terharu dan meneteskan air mata karena tidak menyangka Kang Harna akan segera meninggalkan mereka.
Usai mengungkapkan pamit, Kang Harna menyampaikan beberapa pesan kepada para pejabat dan staf di lingkungan Kementrian Ristek, bahwa jabatan itu hanya amanah yang setiap saat bisa selesai. Beliau mengatakan reshuffle Menristek itu hanya pindah nakhoda, karena semuanya sudah tersedia, seperti undang-undang, visi, misi kementrian dan perangkat lainnya. Untuk itulah Kang Harna meminta semua pejabat dan staf bekerja semakin profesional bersama menteri baru nantinya.
Telah Selesai Berkemas
Sesungguhnya, semenjak isu reshuffle bergulir, Kang Harna sudah memerintahkan kepada para staf khusus beliau untuk segera berkemas. Demikianlah Kang Harna menyikapi setiap ada isu reshuffle. Seakan sudah memastikan bahwa dirinya yang akan terkena. Hal sama beliau lakukan saat ada isu reshuffle setahun yang lalu, beliau sudah memerintahkan staf untuk berkemas. Namun ternyata waktu itu tidak jadi ada reshuffle.
Para staf segera melakukan perapihan di kantor Kementrian Ristek, dengan memilah barang-barang. Kang Harna berpesan agar cermat dalam melakukan packing. Jangan ada barang kementrian yang terbawa, dan jangan ada barang pribadi yang tertinggal. Hingga hari Senin 17 Oktober 2011, packing sudah selesai dilakukan oleh para staf. Barang-barang sudah dikemas dengan rapi dan tinggal membawa pergi.
Pulang Dengan Mobil Pribadi
Usai berpamitan dan berpesan dengan pejabat dan staf di lingkungan Kementrian, Kang Harna pun pulang. Luar biasa, siang itu, Selasa 18 Oktober 2011, beliau pulang mengendarai mobil pribadi. Mobil dinas Menristek beliau parkir di kantor, kunci serta seluruh perlengkapan mobil sudah dititipkan kepada pegawai yang berwenang.
Para pejabat yang melepas beliau semakin heran. Seseorang bertanya, “Mengapa tidak menggunakan mobil menteri?” Kang Harna menjawab, “Saya sudah pamitan. Itu jatah mobil menteri baru nanti”, jawab beliau.
Sebuah keteladanan yang luar biasa. Betapa banyak pejabat yang ingin selalu menikmati bahkan memiliki fasilitas dinas. Kalau perlu tidak dikembalikan, walaupun tidak lagi menjabat. Tidak demikian dengan kader senior PKS ini. Kang Harna memberikan contoh perilaku politik yang santun, beradab dan bertanggung jawab. Kang Harna simbol kesalihan seorang pejabat negera setingkat menteri.
Tidak perlu menunggu pengumuman resmi. Beliau sudah berpamitan. Beliau sudah mengemas semua barang. Beliau sudah menyerahkan mobil kementrian. Maka, siang hari itu, sejarah perpolitikan di Indonesia mencatat, seorang Menteri yang menuntaskan pekerjaan di hari terakhir tugasnya, dengan sempurna.
Luar biasa. Sikap konsistensi kepada keyakinan, sikap kesederhanaan, sikap kehati-hatian telah dicontohkan. Sejarah perpolitikan Indonesia harus mencatat peristiwa ini, sebagai pelajaran bagi seluruh pejabat di republik ini.
Mengembalikan Rumah Dinas
Kemana Kang Harna setelah selesai pamitan di Kantor Kementrian Ristek ? Selasa siang itu, 18 Oktober 2011, dengan menggunakan mobil pribadinya, Kang Harna langsung menuju rumah Dinas Menristek. Beliau meneliti kondisi rumah, dan memastikan bahwa rumah dinas tersebut sudah berada dalam kondisi rapi. Beliau memasuki rumah dan melihat semua bagian dan ruangan dengan detail. Jangan ada barang-barang milik dinas yang terbawa, dan jangan ada barang milik beliau yang tertinggal.
Setelah memastikan bahwa semua sudah beres dan rapi, beliaupun meninggalkan rumah dinas Menristek. Beliau ingin memastikan bahwa rumah dinas tersebut besok pagi sudah siap ditempati Menristek yang baru. Luar biasa, sebuah sikap kesederhanaan dan kehati-hatian yang pantas diteladani oleh semua masyarakat dan bangsa, khususnya bagi para pejabat negara.
Lagi-lagi, sejarah perpolitikan di Indonesia harus mengabadikan peristiwa ini. Sebuah pendidikan politik bagi para pejabat di seluruh level, agar bersikap profesional, sederhana dan bersahaja.
Mengganti KTP
Masih ada yang kurang, siang itu. Usai meneliti rumah dinas, Kang Harna segera meluncur ke Kantor Kelurahan. Apa yang beliau lakukan ? Ternyata beliau mengurus pergantian KTP.
Dalam KTP yang beliau miliki selama menjabat menjadi Menristek, tertulis identitas “Menteri” di KTP tersebut. Maka Kang Harna ingin semua selesai pada hari itu pula, Selasa 18 Oktober 2011, sebelum ada pengumuman resmi reshuffle kabinet. Beliau meminta agar dibuatkan KTP baru dengan identitas yang baru pula, karena besok pagi beliau sudah bukan Menteri.
Lega. Kang Harna menyelesaikan pembuatan KTP baru. Apa yang berbeda dari KTP tersebut ? Kalau semula tertulis identitas “Menteri” pada KTP beliau, sekarang tertulis “Wiraswasta” pada KTP yang baru.
Lagi-lagi, luar biasa Menteri yang satu ini. Perjalanan panjang dalam gerakan dakwah telah membentuknya memiliki karakter yang mulia. Beliau tidak ingin ada pemalsuan identitas. Beliau bukan lagi menteri, besok pagi. Maka tidak layak memiliki KTP yang bertuliskan identitas “Menteri”. Beliau ingin tampil dengan identitasnya yang asli, “Wiraswasta”. Bukan “Mantan Menteri”.
Jam 13.00 Sudah Selesai Semuanya
Ya, jam 13.00 wib hari Selasa 18 Oktober 2011, sudah selesai semua urusan Kang Harna. Sudah berpamitan dan memberi pesan di Kementrian Ristek. Sudah mengembalikan mobil dinas. Sudah meninggalkan dan merapikan rumah dinas. Sudah mengganti identitas di KTP. Lega, semua urusan sudah dibereskan. Rasanya tidak ada yang tersisa.
Masyaallah. Pengumuman reshuffle belum disampaikan. Belum ada kepastian apakah Kang Harna akan jadi diganti atau tidak. Namun semua urusan sudah dibereskan. Jika nanti malam Presiden SBY mengumumkan kabinet baru, dan ternyata dirinya benar-benar diganti, maka ia sudah menuntaskan seluruh urusannya. Tidak ada lagi yang menjadi bebannya.
Keluarga Menyambut Gembira
Kang Harna memang sudah dihubungi oleh Mensesneg Sudi Silalahi, yang menyampaikan pesan dari Presiden SBY bahwa dirinya akan diganti. Ia menerima pesan itu dengan perasaan “legowo”, tidak melakukan “pemberontakan” atau “perlawanan”. Misalnya dengan membuat pernyataan di media yang menyatakan bahwa dirinya dizalimi atau tidak terima kalau diganti, atau semacam itu. Tidak, sama sekali tidak.
Kang Harna justru mengirim kabar itu melalui sms kepada anak-anak beliau. Apa respon anak-anak atas berita itu ?
“Alhamdulillah Abi !” ini jawaban anak pertama.
“Alhamdulillah. Berarti Abi bakal lebih sering bersama kita. Kalau begitu kita perlu syukuran !” jawab anak kedua. Ya, semua keluarga menyambut gembira.
Dua tahun menjadi Menristek, membuat Kang Harna lebih sibuk daripada sebelumnya. Jam 06.00 wib Kang Harna sudah berada di kantor Kementrian Ristek. Ya pagi-pagi sekali beliau sudah berada di kantor, bahkan sering sebelum jam 06.00 wib beliau sudah masuk kantor. Setelah itu beliau berkegiatan di dalam kantor atau berkegiatan di luar lingkungan kantor Kementrian. Sore atau malam baru pulang ke rumah dinas.
Dengan irama kesibukan seperti itu, membuat beliau semakin jarang bertemu keluarga. Beliau ingin memberikan contoh teladan bagi semua pejabat, pegawai dan staf di lingkungan Kementrian Ristek, bahwa bekerja harus bersungguh-sungguh dan penuh dedikasi. Habis menunaikan shalat Subuh beliau sudah siap pergi ke kantor. Maka, sebelum jam 06.00 beliau sudah berada di ruangan Menristek. Kadang jam 05.30 sudah berada di ruang kerja kementrian.
Maka demikian bergembira anak-anak beliau, saat mendapat kabar bahwa Kang Harna akan digeser dari Menristek dan diganti personal lain yang ditunjuk Presiden SBY. Coba perhatikan respon spontan ini, “Alhamdulillah. Berarti Abi bakal lebih sering bersama kita. Kalau begitu kita perlu syukuran !”
Benar, malam harinya, Presiden SBY mengumumkan kabinet baru hasil reshuffle. Suharna Surapranata digantikan oleh Menristek yang baru, Gusti Muhammad Hatta.
Kinerja Kementrian
Penggantian Kang Harna dari Menristek sudah pasti bukan karena kinerja. Karena berdasarkan penilaian Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) dan BPK, kinerja Menristek diakui bagus. Bahkan laporan keuangan Kementrian dibawah Kang Harna dinyatakan WTP selama dua tahun berturut-turut, maka renumerasi Kemenristek dipercepat tahun ini.
Nilai “Wajar Tanpa Pengecualian” (WTP) adalah opini audit atas laporan keuangan yang paling bagus atau menempati posisi paling atas. Opini audit lainnya adalah “Wajar Dengan Pengecualian” (Qualified Opinion), “Tidak Memberikan Pendapat” (Disclaimer) dan “Tidak Wajar” (Adverse). Maka dengan melihat hasil penilaian UKP4 serta nilai WTP selama dua tahun di bawah kepemimpinan Kang Harna, menandakan kinerja Menristek tidak ada masalah.
Maka tatkala Presiden SBY mengumumkan kabinet hasil Reshuffle, dan ternyata Kang Harna keluar dari jajaran kementrian, publik layak bertanya, atas dasar apa pergantian itu ? “Sudahlah, tidak perlu diperdalam. Ini sudah terjadi”, jawab Kang Harna.
Seperti yang ditulis Kompas, “Kendati tak mengetahui alasan pasti terkait pencopotannya, mantan Menteri Riset dan Teknologi Suharna Surapranata mengaku legawa. Tak lupa, politisi Partai Keadilan Sejahtera ini mengucapkan syukur karena telah memiliki kesempatan mengabdi kepada negara”.
“Saya juga merasa bersyukur bisa membantu Presiden selama dua tahun ini,” kata Suharna kepada para wartawan di sela-sela upacara pelantikan menteri dan wakil menteri di Istana Negara, Jakarta, Rabu (19/10/2011).
Ketika ditanya lebih rinci terkait detik-detik pencopotannya, Suharna enggan menceritakannya. Pencopotannya dipandang hak prerogatif Presiden sepenuhnya. Dirinya hanya mengaku menerima telepon dari Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi.
“Sudahlah. Saya kira ini tidak perlu diperdalam. Ini sudah terjadi,” ujarnya singkat.
Suharna mengatakan, selepas menjadi menteri, dirinya ingin kembali ke PKS dan membangun partai. Pencopotan Suharna yang secara resmi disampaikan Presiden di Istana Merdeka, Selasa (18/10/2011), turut mengurangi jatah kursi menteri partai dakwah tersebut. Demikian ulasan Kompas.
Bahkan, saat acara serah terima jabatan Menristek di kantor Kementrian, Kang Harna menyampaikan, “Saya pinjam pantun Pak Tifatul. Ayu Ting Ting naik Kopaja, yang penting kita tetap bekerja.” Itulah slogan yang sangat nyata. Dimanapun Kang Harna, pasti akan terus bekerja untuk masyarakat, bangsa dan negara.
Kang Harna di Mata Saya
Beliau orang yang ramah, santun dan bersahaja. Beliau salah seorang jajaran qiyadah dakwah yang memberikan contoh konsistensi dalam kehidupan. Kader senior dakwah yang menapaki jalan panjang dan terjal, menghantarkan dakwah dari ruang-ruang tertutup menuju ruang-ruang kenegaraan. Dan beliau sendiri mencontohkan bagaimana sikap seorang negarawan.
Beliau tidak pernah berambisi jabatan apapun, baik dalam organisasi maupun dalam jabatan publik. Saat beliau mendapatkan amanah menjadi salah seorang calon menteri yang diusulkan oleh PKS, kami semua mengetahui bahwa beliau keberatan dengan posisi itu. Beliau merasa ada lebih banyak kader dakwah yang tepat pada posisi kementrian. Namun, beliau juga memberikan contoh bahwa amanah harus dilaksanakan dengan segenap kemampuan.
Itulah yang sering saya katakan, “Posisi-posisi dalam dakwah ini datang dan pergi. Bisa datang, bisa pergi, bisa kembali lagi, bisa pula tidak pernah kembali. Bisa ‘iya’ bisa ‘tidak’. Iya menjadi pengurus, pejabat, pemimpin dan semacam itu; atau tidak menjadi pengurus, tidak menjadi pejabat, tidak menjadi pemimpin, tidak menjadi apapun yang bisa disebut”.
Kang Harna telah memberikan contoh kepada kita. Beliau tetap bekerja, dimanapun berada. Beliau selalu di jalan dakwah, selalu istiqamah, saat masih duduk di bangku kuliah, saat perintisan awal dakwah, saat mengalami masa-masa pertumbuhan dakwah yang sulit, dan bahkan akhirnya menjadi pejabat negara, dan sekarang kembali lagi menjadi masyarakat biasa. “Wiraswasta”, begitu pilihan identitas di KTP-nya.
Tidak menyalahkan sana menyalahkan sini, tidak emosi karena dicopot dari menteri, justru beliau menampakkan sikap yang rendah hati.
Luar biasa. Gemblengan perjalanan dakwah puluhan tahun telah menampa Kang Harna memiliki karakter yang sangat kuat. Layak diteladani oleh para kader, tentang kesederhanaan, tentang ketekunan, tentang dedikasi, tentang konsistensi, tentang kehati-hatian, tentang kesantunan, tentang profesionalitas kerja, tentang kemampuan adaptasi di segala mihwar, tentang sikap kenegarawanan, tentang komitmen kekaderan, tentang visi yang terang benderang, tentang platform pembangunan Indonesia yang jelas.
Banyak, teramat sangat banyak yang bisa kita pelajari dari kader senior yang satu ini. Saya salah seorang kader yang merasa bangga, memiliki senior yang memberikan keteladanan mulia kepada generasi berikutnya. Semoga semakin banyak kader berkualitas Suharna Surapranata.
Sumber : http://pkspiyungan.blogspot.com/2011/10/suharna-surapranata-teladan-di-semua.html
Mahfudz: Pengurangan Menteri PKS Hal Sepele
Posted in
Berita
|
|
Abu Jundi
Wakil Sekjen Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mahfudz Siddiq, mengatakan pengurangan jatah menteri untuk partainya pada reshuffle belum lama ini merupakan hal sepele. ‘’Kita menganggap ini perkara ringan. Kita tidak perlu memajukan (musyawarah Majelis Syuro),’’ katanya di gedung DPD, Jakarta, Jumat (21/10).
Menurutnya, PKS akan membahas sikap resmi atas hasil reshuffle pada Musyawarah Majelis Syuro yang rencananya akan digelar pertengahan November mendatang.
Pada reshuffle lalu, PKS kehilangan satu pos kementrian dari empat pos yang dijanjikan sesuai dengan kontrak politik bilateral dengan SBY. Suharna Surapranata dicopot dari posisi Menteri Riset dan Teknologi dan digantikan dengan Gusti Muhammad Hatta yang tidak terafiliasi dengan partai mana pun.
Mahfudz mengatakan salah satu dari tiga poin kontrak politik SBY-PKS memuat mengenai pembagian kekuasaan. Yaitu, penempatan kader PKS untuk empat pos kementrian: menristek, menteri pertanian, menteri sosial, dan menteri komunikasi dan informasi.
PKS pun bereaksi dengan mengatakan SBY telah melanggar kontrak politik. Beberapa opsi sikap pun bermunculan. Antara lain mencabut dukungan kepada SBY. Dengan kata lain, PKS akan keluar dari koalisi dan tiga menteri yang tersisa akan mundur dari jabatannya.
Opsi lain tetap berada di koalisi hingga masa pemerintahan SBY usai di Oktober 2014. ‘’Semuanya akan ditentukan di Majelis Syuro,’’ papar Mahfudz.
Sumber : http://www.republika.co.id/berita/nasional/politik/11/10/21/lteqif-mahfudz-pengurangan-menteri-pks-hal-sepele
Hidayat: PKS Istiqomah Dukung Pemberantasan Korupsi
Posted in
Berita
|
10/09/2011|
Admin
Mantan Presiden PKS Hidayat Nurwahid menolak anggapan kalau partainya tidak lagi concern dengan isu pemberantasan korupsi. Hidayat menegaskan ide pembubaran KPK hanya usul individu dan bukan berarti PKS pro koruptor.
“Prinsipnya PKS istiqomah mendukung pemberantasan korupsi,” kata Hidayat saat dihubungi detikcom, Jumat (7/10/2011).
PKS tetap komitmen dengan pemberantasan korupsi. PKS juga berkepentingan dengan upaya memajukan KPK. “PKS di garis terdepan untuk menguatkan kewenangan KPK,” terangnya.
Dia meminta agar ide pembubaran KPK yang disampaikan Fahri Hamzah tidak digeneralisir kalau itu menjadi suara PKS. “PKS bukan hanya satu orang,” imbuhnya.
Hidayat menambahkan KPK sebagai lembaga antikorupsi seharusnya juga mau menerima kritik. Tentu kritik harus tetap dilakukan kepada KPK sambil meningkatkan kinerja kepolisian dan Kejagung.
“Dalam waktu yang bersamaan kepolisian dan kejaksaan kinerjanya juga harus ditingkatkan,” tuturnya.
Sumber : http://www.pk-sejahtera.org/content/hidayat-pks-istiqomah-dukung-pemberantasan-korupsi
TAUJIH DZULQA’DAH 1432 H “AMANAH”
Posted in
Taujihat
|
|
Admin
Kata “amanah” sering diartikan al wadi’ah/titipan dan al wafa’/kesetiaan. Sering pula kata amanah diartikan sebagai pelaksanaan tugas oleh seseorang. Seperti dalam firman Allah:
إِ لَّ ن، صلَّ لَا، لَاأنْهُ هُرهُ ك نْ ، لَا نْ ن،اهُيَلَاؤ ، نْلْلَالَا الَا إِ ت، إِ لَا ، لَانْ هصإِلَا ،لَا إِذلَا ، لَا ح لَا نْ ي هُ نْ ،الَايَنْ لَا ي، نلَّ إِ س، لَا نْ ن،الَا نْ هُ هُ ي ،اإِ نْلَا نْ إِل، إِ لَّ ن، صلَّ لَا،اإِإِ لَّي ، لَاإِ ظهُ هُ نْ ،
اإِإِ ، إِ لَّ ن، صلَّ لَا،لَا ك لَا ن، لَا إِ ي ،الَا إِ ص رً ،] نس ء:، 58[
“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi Maha melihat” (QS. An-Nisa: 58)
Amanah dapat bermakna luas, ia menjangkau hal-hal yang bersifat materi maupun non materi. Tutur kata adalah amanah. Melaksanakan hak-hak Allah adalah amanah. Berbuat baik kepada sesama manusia adalah amanah. Hal ini terlihat jelas dari pesan penagakan hukum dengan adil sebagai bagian dari amanah.
Sesungguhnya sifat amanah itu adalah konsekuensi dari iman, dan sebaliknya sifat khiyanah adalah salah satu dari tanda kufur dan nifaq. Seperti yang pernah Rasulullah SAW ungkapkan dalam sabdanya:
" لَا ، إِ لَا ي لَا ن، إِلَا ي نْ ي،لَا ، لَالَا الَا لَا، لَا هُ ،لَا لَا ،إِ لَا ي، إِلَا ي نْ ي،لَا ، لَا نْ لَا ، لَا ،هُ "، سن ، حي ،ط، ر 21 ،/ 231
“Tidak beriman seseorang yang tidak amanah, dan tidak beragama seseorang yang tidak bisa dipegang janjinya” (Musnad Imam Ahmad: 21/231)
Seseorang yang kehilangan sifat amanah dari hatinya maka ia akan menjadi pelanggan dusta dan khianat. Dan seseorang yang telah diidentikkan dengan dusta dan khiyanat maka ia telah berada dalam shaf/barisan orang-orang munafiq –na’udzubillahi min dzalik.
Seseorang yang kehilangan sifat amanah dari hatinya maka ia akan menjadi pelanggan dusta dan khianat. Dan seseorang yang telah diidentikkan dengan dusta dan khiyanat maka ia telah berada dalam shaf/barisan orang-orang munafiq –na’udzubillahi min dzalik.
Dalam kesempatan lain Rasulullah SAW menjadikan amanah sebagai salah satu tanda-tanda kiamat.
لَا لَا ل،:، لَا كنْ لَا ف، ،» إِذلَا ، هُ قِّيَلَا إِ ، لْلَالَا الَا هُ، لَا انْيَ لَا إِ ظ إِر، لَّ س لَا ،لَا «،:، لَا نْ ي، لَااإِي،هُهلَار نْيَلَارةلَا،لَا إِ لَا ي، صلَّ هُ، لَا نْن هُ ، لَا لَا ل،:، لَا لَا ل،لَا هُ هُ ل، صلَّإِ ، لَا صلَّ ، هُ، لَا صلَانْ إِ ،لَا لَا صلَّ لَا
إِذلَا ، هُ نْ نإِلَا ، لْلَانْ هُر، إِ لَا ، لَانْ إِر، لَانْهصإِإِ ، لَا انْيَ لَا إِ ظ إِر، لَّ س لَا ،لَا «،:، إِ لَا لَا هُيَلَا ، لَا ،لَا هُ لَا ل، صلَّإِ ، لَا لَا ل « ، ح، خ ، 8 ،/ 104
Dari Abu Hurairah –radhiyallahu anhu-berkata: Rasulullah –shallallahu alaihi wasallama- bersabda: “Jika amanah sudah disia-siakan maka tunggulah datangnya kiamat”. Ada yang bertanya:”Bagaimanakah menyia-nyiakan amanah itu Wahai Rasulullah? Jawab Rasulullah: “Jika suatu urusan diserahkan kepada orang yang tidak ahlinya, maka tunggulah kiamat” (HR. Bukhari)
Amanah memiliki ruang lingkup dan jangkauan yang sangat luas, antara lain:
1. Amanatul-fithrah ا ، فطرة
Allah SWT telah menciptakah fitrah manusia ini lurus dan sejalan dengan sunnah-sunnah kauniyah. Fitrah manusia bersaksi tentang wujudullah dan ke-Esa-annya. Fitrah manusia meyakini adanya kehendak tunggal dan mutlaq, ialah kehendak Yang Maha Pencipta. Amanah ini sering disebut sebagai “al amanatul kubra/amanah besar” yang setiap muslim berkewajiban memelihara agar tidak terjadi penyimpangan dan penyelewengan.
2. Amanatut-taklif asy syar’iy ا ، ص ف، شر ي
Amanah ini adalah kepatuhan kepada perintah-perintah Allah dan tunduk kepada aturan-Nya dengan total. Orang yang tidak menjaga amanah ini digolongkan kepada kelompok orang yang zhalimun linafsih/menzhalimi diri sendiri, jaahilun bihi/bodoh dengan dirinya sendiri. Dan orang yang tidak mengenali dirinya sendiri pastilah tidak akan mengenali Rabb/Penciptanya
3. Amanatusy-syahadah lihadzaddin ا ، ش ة، ، ي
Amanah ini merupakan pancaran dari amanah kubra. Amanah ini mengharuskan seseorang untuk meyakini kebenaran agama ini bagi dirinya sendiri, sehingga ia mampu menjadi pengamal agama ini dalam seluruh sikap dan prilakunya. Figurnya menjadi model bagi nilai iman yang ada dalam hatinya. Ketika orang lain memandangnya pasti akan mengaguminya dan berkata ”alangkah indah dan sucinya agama itu”. Situasi inilah yang pernah dihadirkan oleh para sahabat Rasulullah SAW. Di manapun mereka berada, akan melihat keindahan Islam dari sikap dan prilakunya.
4. Amanatusy-syahadah lida’watinnasi ا ، ش ة، ة، ن س،
Setelah mengaktualisasikan niliai-nilai agama itu dalam kehidupan pribadinya, maka ia telah memiliki modal untuk mempengaruhi orang-orang di sekitarnya. Ia bisa menjelaskan keunggulan dan keistimewaan agama ini kepada orang-orang yang telah menaruh perhatian dan kekaguman kepadanya. Alangkah efektifnya dakwah ini jika para aktifis dakwah adalah agen dan sekaligus model yang menampilkan keindahan Islam dan keunggulannya dalam kehidupan nyata.
5. Amanatusy-syahadah lihadzaddin bimuhawalati iqrarihi fil ardhi
ا ، ش ة، ، ي،اي ، ر ، ي، لْ ض
Mengokohkan agama Allah di muka bumi, tidak tergoyahkan oleh isme-isme apapun adalah amanah besar yang harus ditunaikan oleh setiap pribadi dan organisiasi Islam, dengan seluruh sarana dan kemampuan yang ada. .... dan supaya agama itu semata-mata untuk Allah... (QS. Al Anfal: 39). Inilah salah satu jawaban dari kaidah bahwa “Al jihadu madhin ila yaumil qiyamah” berjihad adalah kewajiban sepanjang zaman sampai datangnya hari kiamat.
6. Amanatut-taqwa lillahi ta’ala ا ، ى، ،ا ،
Amanah ini adalah kesadaran bahwa Allah SWT melihat, mengawasi dan memperhatikannya di setiap ruang dan waktu. Sehingga tumbuh kesadaran untuk senantiasa patuh dengan perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya.
7. Amanatul-iqtida’ bi Rasulillah ا ، ء،ار ل،
Amanah untuk meneladani Rasulullah SAW dalam menjalankan agama dan berkepribadian mulia.
8. Amanatut-tafaqquh fid-diin ا ، ف ، ي، ي
Di antara kewajiban para da’i adalah membekali diri dengan ilmu-ilmu agama yang membuatnya mampu mengamalkan dan mengajarkannya kepada orang lain sesuai dengan kebutuhan zaman.
9. Amanantu hifzhi huquqil ibad al maaddiy wal ma’nawiy
ا ،حفظ،ح ق، ، ي ، ي ن ،
Amanah untuk memelihara hak-hak sesama manusia seperti memberikan nasehat, memelihara harta anak-anak dan keluarga, menjaga hubungan baik dengan sesama manusia... wallahu a’lam.
(Disarikan dari Mamarratul-haq, DR. Raid Abdul Hadi)
Bidang Kaderisasi DPP PKS
SYIAR DZULQA’DAH 1432 H
Posted in
Taklimat
|
|
Admin
لَا ، إِ لَاي لَا ن، إِلَاي نْ ي،لَا ، لَالَا الَا لَا، لَا هُ ،لَا لَا ،إِ لَا ي، إِلَاي نْ ي،لَا ، لَا نْ لَا ، لَا ،هُ
“Tidak beriman bagi orang yang tidak amanah, dan tidak beragama bagi orang yang tidak bisa dipegang janjinya”
“Tidak beriman bagi orang yang tidak amanah, dan tidak beragama bagi orang yang tidak bisa dipegang janjinya”
نْ لَا ي هُ ، ، لَّ إِ ،لَا ، هُ لَاقِّ لَا ، إِ هُ نْ إِ يإِ ،لَا لَا ،لَا لَّ ، إِلَا لَا اإِإِ ،لَا صلَّ ، هُ، لَاصلَا ، هُ لَا لَّي دٍ ، لَا نْ إِ إِ،لَا لَا هُ إِإِ ،لَا لَا الَاإِ ، انْ إِ لَا اإِإِ ، ،لَا لَاص لَا ، إِإِ ،لَا نْ لَا اإِإِ ، أما بعد
Pembangunan masyarakat yang shalih dan perbaikan bangsa yang bermartabat memerlukan kekuatan individu yang memiliki matanatul khuluq (kekokohan akhlak), dan akhlak utama yang menjadi pilarnya adalah amanah.
Dengan ini DPP Partai Keadilan Sejahtera mengingatkan kepada seluruh kader dan simpatisan untuk senantiasa menumbuhkan, menjaga, dan menguatkan sifat amanah dimanapun ia berada, serta memohon pertolongan kepada Allah SWT dengan mengoptimalkan momen-momen penting sebagai berikut:
1. Melaksanakan puasa tiga hari ayyamul bidh (selasa-rabu-kamis/11,12,13 Oktober 2011)
2. Menjadikan pekan ayyamul bidh sebagai usbu’ ruhi (pekan ruhiyah) dengan meningkatkan amal yaumiyah:
a. Shalat berjamaah dan mendapati takbiratul ihram-nya imam (5x/hari)
b. Tilawah Al-Qur’an (lebih dari 1 juz/hari)
c. Dzikir / Wazhifah kubra pagi dan sore (2x/hari)
d. Shalat Sunnah Rawatib qabliyah dan ba’diyah (minimal 12 rakaat/hari),
e. Qiyamullail (lebih dari 3x/pekan)
f. Shalat Witir setiap malam
g. Shalat Dhuha (minimal 3x/pekan)
3. Hadir tepat waktu di liqa usrah, halaqoh, dan rapat-rapat struktural
4. Menjalin dan Mengokohkan hubungan baik dengan keluarga (suami, istri, anak, dan orang tua), tetangga, kerabat, dan teman sejawat agar dapat terlaksana semaksimal mungkin hak dan kewajiban masing-masing
5. Melakukan muhasabah/evaluasi diri tentang janji-janji yang pernah diucapkan namun belum ditunaikan, baik janji kepada Allah, kepada anak, istri, keluarga, teman, tetangga, kerabat, konstituen, maupun yang lainnya
6. Membayar atau menjadwal ulang pembayaran hutang-hutang yang sudah jatuh tempo
7. Mengembalikan dengan segera barang-barang pinjaman kepada pemiliknya
8. Menjaga dengan baik barang-barang titipan dan menyampaikannya kepada yang berhak
Demikian syiar ini kami sampaikan agar menjadi perhatian seluruh kader dan simpatisan, mohon struktur kaderisasi di semua level, para nuqaba, dan murabbi turut mendukung serta memutabaah kegiatan ini. Semoga Allah -subhanahu wata’ala- memudahkan kerja kita semua. Jazakumullah khairan jaza.
Jakarta, 04 Oktober 2011 M / 06 Dzulqa’dah 1432 H
DEWAN PENGURUS PUSAT
PARTAI KEADILAN SEJAHTERA
BIDANG KADERISASI
Musyaffa Ahmad Rahim, Lc., M.A.
Ketua Bidang
Popular Posts
-
UNDANGAN, Ikhwah fillah... Mari eratkan ukhuwah, raih keberkahan silaturrahim dan majelis ilmu, HADIRI Forum Pengajian Keluarga Sejahter...
-
MEMANG tidak sederhana menjadi seorang pemimpin yang legal secara formal dan legitimed (dicintai bawahannya). Sebelum seseorang diakui...
-
Ikhwati wa akhwati fillah... Melihat berita ttg LHI terkait sapi impor , maka ana sebagai salah satu kader PKS yg mengenal LHI, sangat b...
-
Pada tahun kesepuluh kenabian, istri Nasbi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam, Khadijah binti Khuwailid, dan pamannya, Abu Thlaib, wafat. Ber...
-
Presiden Mesir, Dr Muhammad Mursi menempati urutan ke-4 orang yang paling berpengaruh di dunia versi Majalah Time. Majalah Time mengung...
-
DCS DPRD II PKS Dapil IV (Banyudono,Ngemplak, Sawit,Sambi) Boyolali Daerah Pemilihan IV Banyudono, Ngemplak, Sawit, Sambi. 1. Nur Achmad...
-
TEMPO.CO , Jakarta - Fraksi Partai Keadilan Sejahtera melarang semua anggotanya yang duduk di Badan Anggaran untuk memakai ruangan yang ba...
-
Menteri Sosial Salim Segaf al Jufri sangat menikmati naik ojek dari pos pemantauan perbatasan desa Temajuk menuju dusun Camar Bulan. “Kalau...
Recent Stories
Connect with Facebook
Sponsors