Featured Posts
Recent Articles

Taujih Anis Matta: Sifat Perjalanan Dakwah Tak Pernah Sepi Dengan Tantangan Transkrip Taujih Presiden PKS Anis Matta

Assalamu’alaikum warohmatullahi
wabarokaatuh.
Ikhwan dan akhwat yang saya cintai
khususnya para mas’ulin di DPW
Lampung juga para undangan kita
(Cawagub Bachtiar Basri, Bupati Tulang
Bawang Hanan A Rozak, Plt Bupati
Tulang Bawang Barat Umar Ahmad, ket).
Saya bersyukur sekali pagi hari ini
dapat bertemu antum semuanya. Ini
adalah DPW ke22 yang saya kunjungi
sejak saya menjadi Presiden PKS.
Saya memutuskan untuk berkeliling ke
seluruh DPW, bertemu dengan kader
sejak prahara yang menimpa partai kita
ini hanya untuk meyakinkan diri saya
sendiri prahara ini tidak mencabut
senyum dari wajah antum semuanya
[audiens: Allahu akbar!]
Saya ingin meyakinkan diri saya sendiri
bahwa prahara ini tidak membuat
kader-kader PKS kehilangan rasa
percaya diri [Allahu akbar!]. Saya juga
ingin meyakinkan diri saya sendiri
bahwa prahara ini adalah kiriman Allah
SWT untuk memicu dan membesarkan
partai kita saat ini. Insyaallah. [Allahu
akbar!]
Dan itulah yang saya temukan. Itulah
yang saya temukan sepanjang saya
berkeliling. Dan karena itu setiap kali
saya ditanya apakah prahara ini akan
meruntuhkan, menjatuhkan elektabilitas
PKS? Saya jawab tidak. Itu tidak akan
terjadi.
Kenapa itu tidak akan terjadi? Karena
justru setelah kita mendapat prahara ini
kita justru mendapat kemenangan-
kemenangan besar. Bukan hanya di dua
provinsi besar. Bukan hanya di Jawa
Barat dan Sumatra Utara tapi juga kota
kabupaten di berbagai tempat. Terakhir
kemarin kemenangan di Kota Bandung
dengan perolehan suara sebesar 45%.
Dan insyaAllah besok 1 Juli masih ada
satu lagi pilkada gubernur di Maluku
Utara. Dan insyaAllah mudah-mudahan
kita juga akan memenangkan pilkada
gubernur ini. Yang maju saudara kita,
kader kita Ust Abdul Ghani Kasuba dulu
Ketua DPW Maluku Utara, lalu anggota
DPR RI, sekarang Wagub. Sekarang
calon gubernur. Mudah-mudahan
besok kita mendapat satu tambahan
berita gembira.
Saudara-saudara sekalian,
Karena itu saya percaya bahwa Allah
SWT menurunkan satu kaidah dalam
kehidupan kita ini bahwa semua amal
iman, semua amal aqidah, semua amal
yang dimulai atas nama iman dan
aqidah akan mempunyai satu sifat yang
ditakdirkan Allah SWT yaitu sifat
PERTUMBUHAN BERKESINAMBUNGAN.
Semua amal iman, semua amal aqidah
pasti ditakdirkan Allah SWT terus
bertumbuh dan tak berhenti
bertumbuh. Gerakan dakwah ini adalah
amal iman, adalah amal aqidah yang
sudah kita mulai sejak lama bahkan
sebelum kita mendirikan partai politik.
Maka Allah akan takdirkan gerakan ini
terus bertumbuh tanpa henti. Kita
percaya pada keyakinan ini bahwa tidak
ada satu kekuatan di dunia ini termasuk
di negeri ini yang bisa menghentikan
laju gerakan dakwah ini insyaallah.
***
Saudara-saudara sekalian,
Kita sekarang ini memang menghadapi
tantangan besar. Saya yakin antum juga
merasakan bagaimana tantangan ini
menekan perasaan kita semuanya. Tapi
marilah kita persepsi tantangan ini
dengan cara yang lain. Dalam persepktif
iman. Kita kembali pada Al Quran kita
kembali pada sejarah para nabi kita
untuk mencari inspirasi tentang
bagaimana mereka memandang
tantangan-tantangan seperti ini.
Tantangan yang pertama kita hadapi
tentu saja tantangan dari luar: dari
para kompetitor kita. Dan saya kira
antum tahu tantangan apa yang sedang
kita hadapi ini. Tapi yang penting bagi
kita bukanlah tantangan itu, yang
penting adalah cara kita mempersepsi
tantangan tsb.
Nah ikhwah sekalian,
Tidak pernah ada dalam sejarah nabi-
nabi itu satu model kehidupan yang
ringan. Tidak pernah ada hidup yang
santai. Hidupnya selalu keras. Tapi
mereka selalu santai dalam menghadapi
tantangan yang keras itu. Tahu kenapa?
Karena mereka percaya bahwa tidak ada
satu peristiwa yang terjadi tanpa
kehendak Allah SWT. Itu yang mereka
percaya.
Bahkan ketika Nabi Yunus ada dalam
perut ikan hiu. Apa yang bisa dilakukan
orang dalam perut ikan hiu? Masih ada.
Doa. Doa itu juga pekerjaan. Apa doa
Nabi Yunus? Jadi Yunus cuma berdoa
memuji Allah dan mengakui
kesalahannya. Subhanaka inni kuntu
minazh zholimiin. Itu yang terus
diucapkan. Dan alhamdulillah ia
dilepehkan oleh ikan hiu itu.
Kata orang Palestina pada orang
Yahudi: silakan minum darah kami. Itu
darah pahit..
Iman kepada takdir ini, satu dari 6
rukun iman,  yang harus kita perbaharui
lagi dalam diri kita semua. Memahami
makna takbir yang kita ucapkan. Bahwa
Allah Maha Besar dan semua yang lain
itu kecil. Dan kita percaya bahwa
apapun yang terjadi di bumi ini atas
kehendak Allah SWT.
Sebagaimana dalam hadits Rasulullah
SAW, jika seluruh dunia ini berkumpul
memberi manfaat tidak akan ada
manfaat kecuali yang sudah ditetapkan
oleh Allah SWT dan sudah ditulis
sebelumnya. Begitu juga tidak akan ada
satu mudharat walau seluruh manusia
berkumpul kecuali apa yang sudah
ditetapkan Allah SWT. Dalam perspektif
iman inilah seharusnya kita
menghadapi, meyakini, mempersepsi
dan melihat seluruh tantangan besar
yang sedang kita hadapi.
Nah ikhwah sekalian,
Kalau kita ukur dengan tantangan yang
dihadapi oleh generasi dakwah
terdahulu tidaklah terlalu besar. Tapi ini
adalah sifat perjalanan dakwah yang
tidak pernah sepi dengan tantangan.
Bukan hanya sebelum berkuasa. Bahkan
setelah berkuasa juga tantangan tak
akan hilang. Lihat Turki. Erdogan
bekerja keras 10 tahun meningkatkan
taraf hidup masyarakat, mengangkat
nama Turki di dunia dan menciptakan
kemajuan yang luar biasa. Tiap hari
diganggu.
Mesir juga sama. Justru tantangan
makin besar. Jadi ini sifat perjalanan
ini. Maka kita harus menyiapkan diri,
menyiapkan mental untuk jenis
perjalanan yang seperti ini.
Jika kita kembali pada tantangan dari
luar, serangan-serangan pada PKS ini,
saya ingin menjelaskan satu kaidah.
Bahwa dalam quran ayat konspirasi
bukan hanya dihubungkan dengan
takdir tapi juga yang bagus bahwa kerja
konspirasi hanya dinisbatkan pada dua
pihak. Pertama pada orang kafir, kedua
pada Allah SWT. Tidak ada yang
dinisbatkan kepada orang beriman.
Misalnya, Allah mengatakan wamakaru
wama karallah. Mengapa bukan
wamakaral mukminun. Supaya kita tahu
kaidah ini.
Artinya konspirasi ini jangan dijawab
dengan serangan yang sama.
Dikembalikan ke langit, supaya kita
punya waktu istirahat. Wamakaruu
wamakarallah. Karena tidak ada
perintah, ini barang kita kembalikan
pada Allah SWT. KIta tidak diminta
melakukan konspirasi yang sama.
Biarlah Allah SWT yang mengurus
orang-orang itu semua.
Antum masih mengingat kisah ashabul
kahfi? Tujuh anak muda dikejar-kejar
negara, jadi buron, lari sembunyi lalu
apa takdir Allah pada mereka? Tidur.
Ada perintah melawan? Tidak ada.
Seakan-akan Allah ingin mengatakan
‘Hai anak muda, silakan kamu tidur,
biar saya urus ini orang.’ Begitu mereka
bangun, itu kerajaan sudah tidak ada.
Mata uangpun sudah ganti.
Jadi perlawanan dengan tidur itu
dahsyat sekali. Kenapa tidur itu
dahsyat? Karena tidur itu menunjukkan
kepasrahan. Hanya orang yang benar-
benar pasrah, yang tenang jiwanya yang
bisa tidur dengan nyenyak. Orang
paranoid tidak bisa tidur, pasti
insomnia.
Makanya kita diajarkan doa sebelum
tidur. Ah, pasti antum tidak diajarkan
Ustadz Komar (Komiruddin Imron,
Ketua DSW Lampung, ket.) doa yang
panjang. Bismika Allahumma ahya wa
amuut. Hanya doa yang pendek.
Yang panjang itu kira-kira bunyinya
begini: Allahumma inni aslamtu nafsi
ilayk. Ya Allah kuserahkan jiwaku
padaMu. Wa alja’tu zhohri ilayk. Dan
kusandarkan punggungku padaMu. Wa
fawadhtu amri ilayk. Dan kuserahkan
semua urusanku padaMu. Laa malja’a.
Tidak ada tempat pergi, tempat berlari.
Walaa man jaminka. Tidak ada juga
tempat berlindung dariMu. Illa ilayk.
Kecuali hanya padaMu. Amantu
bikitabikalladzii andzalt wa bi
rosuulikalladzii arsalt. Aku beriman
kepada kitab yang Kau turunkan dan
Nabi yang Kau utus. Baru baca
syahadat. Baru tidur.
Perhatikan. Jiwa kita serahkan.
Punggung kita sandarkan. Perkara juga
kita serahkan. Jadi jangan cuma jiwa
kita serahkan tapi juga masalah.
Insyaallah tidur kita nyenyak. Iman
kepada takdir ini adalah kesadaran akan
qudratullah.
Saya selalu mengulangi kisah ini. Tapi
kisah ini luar biasa menginspirasi kita
semua.
Dalam hati saya , saya merasakan
pembukaan kisah ini seakan tampak di
depan kita. Dalam Surat Al Qashas.
Permulaan surat itu dimulai dengan
sebuah statemen. Thoo siin miim. Tilka
aayatul kitaabil mubiin …
Sesungguhnya Fir’aun telah melampaui
batas di dunia ini. Dia pecah belah
rakyatnya. Dia lemahkan sebagian
kelompok dari rakyatnya sendiri. Dia
sembelih anak laki-lakinya. Dan dia
hidupkan anak-anak perempuan.
Firaun dikagetkan oleh mimpi tentang
lahirnya seorang bayi laki-laki yang akan
menjatuhkan kerajaannya. Menurut
riwayat, jumlah anak laki-laki yang
dibunuh 600 ribu. Penduduk Bandar
Lampung berapa? 1 juta? Kalau Fir’aun
hidup di Bandar Lampung bisa jadi 50%
penduduk hilang.
Sesungguhnya Fir’aun termasuk orang-
orang yang berbuat kerusakan. Dan
Kami hendak memberi karunia kepada
orang-orang yang dizalimi, dilemahkan.
Dan hendak menjadikan mereka
pemimpin dan Kami ingin menjadikan
mereka pewaris di bumi. Dan kami
tancapkan kekuasaan mereka di bumi
ini. Lalu Kami perlihatkan kepada Firaun
beserta Hamam dan tentara-tentaranya
segala hal yang mereka takutkan.
Setelah membuat statemen ini,
dimulailah kisah Nabi Musa. Kisah ini
dimulai dengan sebuah permainan satu
hari. Apa itu? Wa aw hayna ilaa ummi
muusa.Dan Kami wahyukan kepada ibu
Musa. Coba bayangkan. Ada raja sedang
mencari bayi laki-laki, yang sudah
membunuh ratusan bayi. Di tengah
pencarian bayi laki-laki itu, lahir Nabi
Musa.
Waktu PKS lahir, rezim orde baru sudah
tidak ada. Artinya waktu kita lahir itu
hidup kita jauh lebih baik dari saat Nabi
Musa as. Tapi saat Musa lahir sudah
ada pencarian.
Lalu Kami wahyukan ibu musa ‘Susui
bayi ini. Kalau kamu takut keselamatan
bayi ini, buang ke sungai.’ Mana ada
bayi dibuang di sungai. Ibu-ibu di sini
tahu apa arti perintah ini. Bayi dibuang
ke sungai. Tapi Allah ingin
memperlihatkan sebuah drama yang
diaturNya sendiri dengan caraNya
sendiri.
Walaa takhoofii walaa tahzanii. Wahai
ibunya Musa, kamu jangan takut dan
tidak perlu sedih kalau bayi itu kamu
buang ke sungai. Kami akan kembalikan
bayi itu padamu dan akan kami angkat
sebagai seorang Rasul. Perhatikan.
Sebuah drama dimulai.
Dibuanglah Nabi Musa ke sungai. Entah
bagaimana. bayi itu di dalam kotak.
Saya sedang berimajinasi ya, bayi itu di
dalam kotak sedang menari-nari tidak
tahu dibawa sungai kemana tiba-tiba
kotak itu masuk ke dalam istana. Sungai
yang ada di pinggir istana. Waktu masuk
ke istana, keluarga Firaun sedang
mandi-mandi. Dipungutlah bayi itu oleh
istri Firaun. Lihat. Semua ini seperti
kebetulan padahal sesungguhnya ini
adalah perencanaan.
Supaya bayi ini menjadi musuh bagi
mereka dan menjadi sumber kesedihan.
Sesungguhnya Fir’aun dan Hamam dan
seluruh tentaranya benar-benar salah.
Begitu bayi ini dipungut istri Firaun
ternyata ia langsung jatuh cinta dengan
bayi itu. Tidak pakai bertanya lagi kok
bayi ini bisa ke sini ya? Logikanya tidak
ada. Siapa yang membuat istri Fir’aun
cinta pada bayi itu? Qurratu ‘aynin lii
walak. Ini adalah sumber
kegembiraanmu dan aku. Kenapa dia ga
lapor Firaun, nih ada satu bayi lagi nih.
Tapi yang lebih penting adalah reaksi
Firaun. Ketika istrinya berkata “Jangan
bunuh dia. Karena bayi ini bisa
bermanfaat bagi kita. Kita angkat
menjadi anak.” Dan tiba-tiba Firaun
dilembutkan hatinya. Tiba-tiba dia ingin
tampil menjadi suami yang baik. Jadi
usul istrinya diterima. Mungkin dia tidak
cinta pada bayi itu tapi dia cinta pada
istrinya. Raja bengis yang sudah
membunuh ratusan ribu bayi.
Ini semua hanya tombol-tombol
perasaan yang dipencet Allah SWT lalu
semua berubah. Semua adalah takdir
yang diciptakan Allah SWT. Tiba-tiba
bayi Musa masuk daftar pengecualian.
Padahal Musa tidak dicari. Ia
menyerahkan dirinya pada orang yang
ingin membunuhnya, sambil tersenyum.
Coba antum perhatikan ikhwah
sekalian, ada dalam lingkaran istana,
ibu Musa benar-benar cemas.  Hatinya
kosong, miris, takut, cemas. Hampir-
hampir dia datang mengakui ini bayi
saya. Tapi Kami kendalikan hatinya agar
ia menjadi orang beriman. Lalu Kami
ilhamkan ia mengutus saudara
perempuan Musa. Kamu datang kepada
mereka, sampaikan kepada mereka.
Dan kami haramkan seluruh susu
wanita yang ada di istana yang cocok
dengan bayi Nabi Musa. Maka
berkatalah perempuan ini (saudara
perempuan Nabi Musa), inginkah kalian
kutunjukkan keluarga yang bisa
menyusui bayi ini. Keluarga ini berkata,
itulah yang kami cari-cari.
Jadi antum perhatikan. Tidak ada lagi
yang bertanya atau berpkir kritis kenapa
bayi ini bisa masuk istana. Semua larut
dalam kasih sayang pada bayi ini dan
cemas bayi ini tidak makan. Maka Kami
kembalikan Musa pada ibunya. Begitu
ibunya menyusui, Musa pun meminum
air susu ibunya.
Kalau kita menyaksikan panorama pada
hari itu, mungkin kita akan bilang, “Ih,
Firaun PKS banget.” Coba antum
perhatikan. Hanya ada satu tombol.
Adakah lobi-lobi politik di situ? Tidak
ada.
Sama dengan antum lihat kisah Nabi
Yusuf yang sering saya ulangi. Mereka
(saudara-saudara Nabi Yusuf)
memutuskan membunuh nabi Yusuf
tapi satu orang di antara mereka
mengatakan jangan kita bunuh, buang
saja ke tempat yang jauh. Nanti ada
musafir yang lewat biar dia diambil.
Ibnu Katsir mengatakan dalam tafsirnya
mengatakan satu orang yang berkata itu
adalah saudara tertua. Kelihatannya
Ketua Majelis. Jangan bunuh.
Jadi antum perhatikan ikhwah sekalian,
siapa yang merubah ide mereka dari
bunuh menjadi buang. Bunuh, buang,
bunuh, buang. Ini kan sama dengan
keluar, tidak, keluar, tidak.
Begitu diswitch idenya dari bunuh
menjadi buang, jarum sejarah berubah,
arah sejarah berubah. Mereka pikir
begitu Yusuf dibuang ke sumur, riwayat
selesai. Mereka tunjukkan baju Yusuf
kepada ayahnya, Yusuf dimakan
serigala, dikasih darah sedikit. Nih.
Mereka pikir riwayat Yusuf selesai.
Di dalam sumur itu Allah SWT
memberikan wahyu kepada Yusuf.
Antum perhatikan. Wa awhayna ilayhi,
kami wahyukan kepada Yusuf di dalam
sumur itu – sama dengan tadi ibu musa
wa aw hayna ilaa ummi muusa …
Nanti kamu akan ceritakan ulang apa
yang telah terjadi ini dan mereka tidak
sadar.
Saya tanya antum semuanya. Dimana
yusuf menceritakan ulang peristiwa itu
pada saudara-saudaranya? (audience
scream out loud): ISTANA!! Dimana?
ISTANA! Coba ulangi sedikit? ISTANA!
Yang besar.. ISTANA!!! Dimana? ISTANA!
Dimana? ISTANA!!!
Mudah-mudahan kita akan
menceritakan hal yang sama di tempat
yang sama [takbir, big applause].
Jadi ikhwah sekalian. Orang pikir itu
peristiwa, riwayat Yusuf selesai. Begitu
dibuang ke sumur, saudara-saudaranya
pulang, ada musafir lewat. Begitu dia
mau ambil air, yang keluar anak muda.
Dan mereka pikir mereka tidak perlu
anak muda ini. Akhirnya dibawa ke kota
untuk dijual. Tahu-tahu yang beli orang
istana. Masuklah dia ke dalam istana.
Jadi alam raya ini dikendalikan Allah
SWT. Oleh karena itu Allah katakan di
akhir Surat Yaasin, dan saya minta
seluruh kader banyak-banyak membaca
surat Al Baqarah, Yaasin, Ash-Shofat, Al
Waaqiah, Al Mulk, Al Ikhlas dan al
mauizhatayn.
Bagaimana akhir dari Surat Yaasin?
Innamaa amruhu idzaa araada syay-an
an yaquula lahu kun fayakuun.
Fasubhaanlladzii biyadihi malakuutu
kulli syay-in wa-ilayhi turja’uun.
Kelihatannya antum rajin baca ini surat.
Kira-kira berapa hari  Nabi Yusuf dalam
sumur itu. Yang ini pulang, yang itu
datang. Ini kan masalah jadwal. Dan
jadwalnya ada di Allah SWT. Dan
sebuah sejarah selesai.
Ini dikisahkan untuk menunjukkan
kepada kita semua peristiwa sejarah ini
ada dalam genggaman Allah SWT.
Karena itu ikhwah sekalian, begitu kita
menghadapi tantangan yang besar
seperti sekarang ini kita persepsi dulu
ini semua dalam kehendak Allah SWT.
Dan kedua, kita hanya disuruh Allah
SWT untuk mengembalikan serangan
bukan kepada musuh tapi kepada Allah
SWT. Nah, kita tidur kan. Kita rehat.
Kalau kita mengembalikan kepada Allah
SWT, itu jugalah yang menjelaskan
mengapa dalam Islam itu Allah
mengatakan idfa’ billati hiya ahsan.
Balaslah sesuatu dengan sesuatu yang
lebih baik. Kita tahu orang ini
berkonspirasi kepada kita. Nanti kita
berkuasa apakah kita akan balas
dendam kepada mereka? [TIDAAK!}
Kita ini adalah pembawa api cinta
dalam kehidupan manusia.
Kita tidak lawan itu karena kita juga
cinta pada orang-orang yang melakukan
konspirasi itu kepada kita. Nanti suatu
waktu kita berkuasa kita tidak akan
membalas orang-orang yang sudah
melakukan konspirasi itu kepada kita.
Kita hanya akan bercerita seperti Nabi
Yusuf bercerita kepada saudara-
saudaranya. Hanya cerita-cerita. Tidak
ada balas dendam. Hanya cerita buat
memori. Iya kan? Supaya semua orang
tahu bahwa kita ini sekali lagi adalah
pembawa api cinta dalam kehidupan
manusia.
Dakwah ini ikhwah sekalian, adalah
cinta. Kita datang untuk menyelamatkan
orang. Kita datang untuk membawa
orang ke jalan kebenaran. Boleh jadi
orang menyerang kita karena tidak
memahami siapa kita. Dan karena itu
perlu waktu bagi mereka untuk
memahami.
Bahkan ketika Nabi Yusuf melakukan
siasat kepada saudara-saudaranya
memasukkan timbangan ke dalam
karung. Ia sedang membuat permainan
cinta. Dimasukkan supaya kamu balik
lagi membawa saudaranya yang
bernama Benyamin. Begitulah Yusuf
memulai sebuah cerita. Setelah itu
bapaknya disuruh datang. Setelah itu
barulah ia cerita semuanya.
Siasat Yusuf itu adalah siasat cinta.
Politik Yusuf juga adalah politik cinta. Ia
tidak mau menyusahkan saudaranya. Ia
membuat politik menjadi sebuah game.
Sebuah permainan yang lucu, yang
menarik.
Ia katakan. Saya bersyukur kepadaMu
yang telah mempertemukan aku dengan
saudara-saudaraku ini setelah Engkau
Ya Allah mencabut apa-apa yang telah
dilakukan syaitan, yang telah
mempertengkarkan aku dengan
saudara-saudaraku ini.
Tapi antum perhatikan, dalam ayat itu
Yusuf akhirnya mengatakan. Inna Robbi
lathiifun liman ya syaa. Sesungguhnya
Tuhanku jika ada maunya Dia
mencapainya dengan cara yang sangat
lembut. Tuhan kalau ada maunya, ia
memberlakukan takdirnya dengan cara
yang sangat halus. Orang tidak tahu.
Dan kita tidak tahu apa yang kehendak
Allah semuanya selain dari apa yang
kita percaya bahwa amal iman itu Allah
takdirkan untuk terus bertumbuh.
Dan boleh jadi Allah SWT memberikan
kita musibah ini hanya untuk
menguatkan kita dan memicu kita untuk
terbang lebih tinggi insyaallah.
***
Nah, ikhwah sekalian,
Kalau kita sudah tahu cara menghadapi
tantangan dari luar tadi, maka kita
harus siap menghadapi tantangan
kedua yaitu tantangan dari pemilih.
Pemilih ini ikhwah sekalian, selama 3
tahun terakhir dan saya kira bahkan
selama 15 tahun terakhir selama masa
reformasi menyaksikan politik yang
gaduh. Penuh dengan konflik dan tidak
menarik.
Tadi malam saya ngobrol dengan anak-
anak muda Slankers sama komunitas
mobil, ya. Vespa dst. Saya tanya
beberapa orang di antara mereka itu.
Apa yang Anda rasakan kalau Anda
menonton debat-debat di tivi itu? Dia
bilang “Bingung. Ga tau apa itu.”
Jadi orang-orang ini tiap hari menonton
peristiwa-peristiwa di tivi yang
membuat mereka semakin benci kepada
politik. Tidak suka kepada partai politik.
Dan tidak suka juga kepada politisi.
Tidak percaya kepada semua. Alah,
semua sama saja. Termasuk PKS. Sama
saja! Ternyata semua suka uang. Suka
wanita.
Dan ikhwah sekalian, ini ada gelombang
ketidakpercayaan terhadap partai-partai
politik. Inilah yang disebut
deparpolisasi. Saya men-trace,
mengikuti semua survei yang ada, jika
boleh mengambil kesimpulan, angka
undecided, orang yang belum memilih
lebih dari 30%.
Tapi angka orang yang sudah memilih
dan masih akan berubah lebih dari 50%
daripada yang sudah memilih. Artinya,
total orang yang belum punya piihan
yang fix bisa 60—70%. Orang-orang
tidak percaya kepada partai politik. Jadi
nanti mereka akan memilih di akhir,
kalau toh mereka mau.
Dan inilah tantangan kita sekarang ini
ikhwah sekalian.
Sampai-sampai ada anekdot yang sering
saya ceritakan juga berulang-ulang. Ada
seorang gadis yang sudah menikah 3
kali tapi masih perawan. Suatu waktu
dia konsultasi ke dokter.
Dokter bertanya bagaimana bisa tetap
perawan. Suaminya yang pertama
ternyata impoten sehingga malam
pertama dan malam-malam selanjutnya
tak terjadi apa-apa. Lalu kami bercerai.
Suami kedua seorang gay. Seorang
homoseks. Lebih suka laki-laki daripada
perempuan. Jadi malam itu tidak terjadi
apa-apa. Malam selanjutnya, malam
selanjutnya tidak terjadi apa-apa.
Akhirnya kami bercerai.
Suami kamu yang ketiga apa? Kata
perempuan ini, suami saya yang ketiga
politisi. Dokter bertanya, tidak impoten
kan? Oh, tidak. Juga bukan gay kan?
Bukan. Jadi tidak impoten, bukan gay,
lalu apa masalahnya? Masalahnya
adalah dia cuma janji-janji tapi tidak
pernah datang. (LOL LOL).
Jadi itu anekdot yang dibuat orang
betapa tidakpercayanya orang kepada
politisi.
Nah, ikhwah sekalian, kalau orang tidak
percaya kepada kata jangan bikin janji.
Orang kita kasih janji dia tidak akan
percaya. Iya kan?  Jadi kita tidak perlu
banyak janji-janji sekarang. Sekarang
kalau orang tidak percaya pada kata-
kata, kita masih punya sorot mata.
Andalkan sorot mata.
Bagaimana caranya ikhwah sekalian?
Caranya dengan silaturahim. Turunlah
pada seluruh kelompok masyarakat
tanpa kecuali. Jangan ada sekat antara
antum dengan masyarakat ini. Turun
dan temui mereka semuanya. Dan
jangan antum pikir antum akan mudah
menemui orang di mesjid. Di mesjid
tidak banyak orang sekarang.
Dimana ada kerumunan, di situ antum
datang. Di warung-warung kopi, di
semua tempat orang berkumpul,
datang. Temui mereka. Beri salam.
Afsyus salaam. Tebarkan salam. Wa
ath’imuth tho-am. Dan berikan makan.
Nah ini maksudnya mentraktir. Jadi
mentarktir orang itu tradisi Nabi. Itu
tradisi Nabi kalau kita bawa ke dalam
politik, insyaAllah top hasilnya.
Wasilul arham. Dan sambung tali
silaturahim. Jadi saya bilang ke ikhwah-
ikhwah di DPTW semalam, kantor
antum sekarang bukan lagi DPW tapi
rumah warga, warung-warung kopi,
tempat orang ngumpul. Di situ kantor
antum sekarang. Kantor DPW nanti buat
logistik, menyiapkan bendera buat
sebelum dipasang.
Tapi antum semuanya sekarang jangan
ada di situ. Turun. Kantor saya sekarang
juga bukan di DPP. Di jalanan. Semua.
Dan saya bilang ikhwah sekalian, kita
bikin peraturan, sejak saya jalan jangan
ada naik kelas bisnis. Kita naik kelas
ekonomi semuanya. Tanpa kecuali.
Supaya kita bertemu dengan orang.
Pertama kali prahara ini terjadi saya
katakan kepada ikhwah, ayo kita masuk
ke bandara pake baju PKS. Jangan ke
longue. Kita ke waiting room. Ga usah
ngomong-ngomong. Kita diam saja
berdiri begitu. Pelan-pelan orang
berbisik. Itu PKS. Itu PKS. Lama-lama
orang datang minta foto bareng. Nah.
Jadi ikhwah sekalian, kita perlu
mencairkan politik ini menjadi sesuatu
yang benar-benar punya rakyat.
Sebenarnya masyarakat Sumatra secara
umum, kemarin saya juga mengatakan
ini mungkin khusus di Sumatra Utara,
Sumatra Barat, kalangan masyarakat
Sumatra bahwa pada dasarnya politik
itu bukan di DPRD, bukan di kantor
gubernur tapi di warung-warung kopi.
Dan politik itu sebenarnya apa sih? Itu
kehidupan kita sehari-hari. Negara ini
hanya sebuah organisasi sosialyang
diperlukan oleh manusia untuk
mengatur dirinya sendiri. Itu organisasi.
Sama dengan rumah tangga, sama
dengan yayasan, sama dengan sekolah,
sama dengan perusahaan. Bedanya
cuma skala. Skala negara lebih besar
daripada organisasi rumahtangga,
yayasan, sekolah, dan perusahaan. Itu
saja.
Dan inti dari negara adalah manusia.
Jadi kalau orang di Jakarta buat
keputusan menaikkan harga BBM, orang
di daerah bisa bicara. Mereka bicara,
mempertanyakan neraca rumah tangga
mereka. Kalau BBM naik, ongkos angkot
naik mereka masih bisa bayar ga?  Kan
itu yang dibicarakan orang. Itulah
sebabnya kita harus turun dan
mendengar dari masyarakat, ikhwah
sekalian.
Dan di dalm survei saya menemukan
hal yang aneh. Orang-orang di luar
sana punya persepsi terhadap PKS ini
sebagai partai yang tidak mau bergaul.
Bahkan ada yang mengatakan ini
islamnya beda. Saya ke lapangan, saya
cek pantas juga orang mengatakan
begitu.
Saya ke Demak, orang-orang
mengatakan bahwa PKS tidak akan
dapat suara salah satunya karena anti
tahlil dan anti ziarah kubur. Jadi saya
pergi ziarah ke makam Sunan Kalijaga
juga ke Raden Patah. Waktu berkunjung
ke sana saya diantar oleh DPD.
Sekretaris DPD saya tanya, antum sudah
pernah kesini ga sebelumnya? Belum
pernah, Ustadz. Pantas orang bilang
begitu.
Kita ini orang-orang soleh jam 9 malam
sudah tidur. Tidak gaul. Setelah itu kita
cuma bergaul dengan orang-orang
masjid.  Padahal coba antum
perhatikan apa yang dilakukan Nabi-
nabi seperti dalam Al Quran. Mereka
makan, mereka minum. Apa lagi? Wa
yamsyuna bil aswaq. Mereka juga jalan-
jalan di pasar. Masalahnya PKS, kita ke
pasar ga ada orang PKS di pasar. Iya
kan? Nah, sekarang kita ingin semua
tempat yang tidak ada kader PKS ini
dipenuhi oleh kader PKS.
Di Election Update yang kemarin kita
buat satu konsep yang disebut pacarita.
Ini pake bahasa Makassar. yaitu tukang
cerita. Story teller.
Jadi bentuklah tim sekarang ini, bikin
daftar warung kopi tempat orang-orang
kumpul. Bentuk tim, serbu tempat-
tempat itu semuanya, bikin daftar ngopi
dimana setiap hari, ngobrol dengan
orang-orang di situ. Cerita-cerita. Cerita
aja terus.
Nanti kalau sudah ada caleg. DCT sudah
ditetapkan nanti, tukang cerita kerjanya
memoles itu caleg. Dipoles-dipoles
sampai mengkilap. Saya punya jago
beda bos dengan yang lain, nih. Nah,
begitu calegnya datang, orang sudah
punya persepsi sebelumnya. Apalagi
Lampung ini targetnya tumbuhnya 100%
. Dari 2 kursi jadi 4 kursi. Dan yang kita
pertaruhkan ini Ketua DPW. Ini tidak
boleh gagal.
Jadi ikhwah sekalian. Ini yg harus kita
lakukan. Turun. Dulu antum kenal yang
namanya Babinsa, tentara yang ada di
kampung-kampung itu. Nah sekarang
bikin tim Babinsa itu. Kerjanya
nongkrong-nongkrong dengan
masyarakat. Malam-malam. Kalau orang
pake sarung, pake sarung juga. Jangan
pakaian yang beda dengan mereka.
Tidak perlu pake baju PKS. Yang penting
ada nomor 3-nya.
Jadi kalau orang pake sarung antum
pake sarung. Mereka begadang, antum
ikut begadang. Kali ini ikhwah sekalian,
begadang ada perlunya. Begadang
sekarang pekerjaan. Bukan untuk buang
waktu tapi ini pekerjaan. Bawa teh
panas, kopi Lampung, pisang goreng
dst. Ngobrol dengan mereka.
Ongkosnya murah kan? Datanglah.
Bergaul sesama mereka.
Saya miris ikhwah sekalian, beberapa
waktu yang lalu kita mengumpulkan
tokoh ormas se-Jawa Barat. Rata-rata
mereka punya satu protes diwakili satu
orang. “Bapak Presiden PKS, saya mau
menyampaikan satu kritik kepada PKS.
Selama ini orang-orang tidak berani
menyampaikan ini tapi saya mau
menyampaikan mumpung Bapak ada di
sini. PKS ini terlalu PKS sentris. Hanya
mau bergaul dengan sesama orang PKS
dan ga mau bergaul dengan yang lain.
Pesantren saya tidak pernah dikunjungi
orang-orang PKS.”
Saya bilang, semua yang anda katakan
ini benar. Saya terima. Nanti saya
bicarakan dengan teman-teman di sini.
Saya tidak membela diri. Itu ada
benarnya. Kita ini memang kurang gaul.
Gaulnya cuma sama orang baik-baik
karena bergaul sama orang baik itu
tidak banyak masalahnya. Iya kan?
Apalagi kalo di masjid. Di masjid tidak
ada kursi yang diperebutkan. Tafadhol,
antum di depan. Damai.
Tapi ikhwah sekalian, kita mau merubah
tradisi ini, harus merubah budaya ini.
Kita harus menunjukkan kepada
masyarakat PKS yang terbuka. PKS yang
gaul. Karena islam yang kita bawa
adalah islam yang penuh kedamaian,
islam yang penuh toleransi. Islam yang
terbuka, islam yang moderat. Itulah
islam yang kita bawa. Islam yang seperti
kata rasulullah afsyus salam, wa ath’
imuth thoam, wawasiul arham,
washollu wannasu qiyam. Qiyamul
lailnya nanti belakangan. Itu kan hadits
gaul.
Tebarkan salam, traktir orang makan,
sambung silaturahim. Orang islam itu
harus gaul. Ini saja yang kita terapkan.
Jadi tidak perlu ada teori. Kalau kita
sewa tujuh konsultan politik, saya yakin
kesimpulannya sama. Bilang pada PKS
supaya lebih gaul lagi.
Orang perlu memandang bahwa kita ini
bagian dari mereka dan kita
penyambung lidah mereka. Itu yang
seharusnya dirasakan orang tentang
kita. Kita turun pada mereka dan saat
turun, jangan suruh, jangan larang.
Turun saja, gaul.
Tadi malam waktu kita ketemu dengan
Slankers itu ada teman istri yang
seorang pendeta. Romo Krisna. Kita
bawa ikut juga ke sana. Saya katakan
saya sedang mendorong semua kader
PKS untuk bergaul dengan semua
lapisan masyarakat tanpa kecuali.
Saya katakan juga bahwa saya pernah
diundang Persatuan Gereja Indonesia
untuk ceramah di depan para pendeta
semuanya. Kemarin kita di London 2011
mengadakan suatu seminar oleh
ikhwah di London yang temanya Dialog
Peradaban. Tahun 2012 kita bikin lagi di
Belanda, temanya sama. Juga tentang
Dialog Peradaban.
Kita sedang mendorong keterbukaan
seperti ini supaya kita mendorong
bahwa walau kita berbeda agama
namun kita bisa tetap hidup damai.
Begitu pulang, Romo ini BBM, saya
dukung 100% PKS yang seperti ini.
Sebab memang yang seperti ini yang
dinantikan oleh orang.
Ikhwah sekalian. Orang memandang
antum semua sebagai kumpulan orang
baik-baik. Cuma jauh dari mereka,
begitu. Iya kan? Cuma jauh dari mereka.
Pengakuan antum itu orang baik,
insyaaLLah walau ada kasus ini, tidak
akan berubah persepsi orang. Tidak
akan berubah.
Penting juga bagi kita untuk tahu. Jika
kita kirim 100 prajurit ke medan
tempur, ada yang gugur 1 orang , lalu
pulang 99, itu menang atau kalah?
Menanglah. Kalau kita kirim 100, pulang
25. 75 tewas. Itu menang atau kalah?
Kalah kalau begitu kan. Tapi kalau kita
kirim 100, pulang 100, tidak ada luka
tidak ada debu di wajahnya. Itu tidak
sampai namanya kan? Dia tidak sampai
ke sana.
Jadi ikhwah sekalian,
Kita ini turun bergaul dengan
masyarakat otomatis kita kena debunya.
Tidak mungkin tidak. Kita pergi perang,
bunuh orang. Darah orang itu juga
ciprat ke kita. Tapi itulah yang disebut
Rasulullah SAW bahwa Allah lebih
mencintai orang mukmin yang bergaul
dengan masyarakat dan bersabar atas
gangguan-gangguan mereka.
Daripada orang mukmin yang tidak
bergaul dan tidak sabar dengan
gangguan-gangguan orang itu. Antum
turun, jadwal tidur terganggu. Orang
ngomong kasar, antum terganggu.
Antum turun orang merokok. Pasti
terganggu. Banyak pasti gangguannya.
Tapi sabar saja. Mudah-mudahan itu
dicatat sebagai pahala bagi kita
semuanya.
Insyaallah dengan cara seperti ini kita
yakin kita akan memenangkan Pemilu
2014 yang akan datang. Insyaallah.
Apalagi antum semuanya muda-muda,
ganteng-ganteng, dst. Datang kepada
orang dengan wajah yang segar seperti
itu orang juga senang kok.
Orang melihat wajah soleh ada di
sekitarnya, orang senang. Ini yang tadi
disebut Ketua DPW, datang dan
tebarkan aura cinta kepada orang-orang
itu semuanya.
Nah ikhwah sekalian, kalo kita mau
pemilu nanti kita tidak perlu
menungggu hasil survei untuk
meyakinkan diri kita apakah kita akan
menang atau kalah. Kita bisa tahu
apakah kita menang atau kalah dengan
sering-sering meraba hati kita
semuanya.
Coba antum pegang semua dada antum
sekarang. Saya mau tanya. Pegang
dadanya. Allah SWT menyebutkan kata
sakinah di dalam Quran sebanyak 6 kali.
Semua kata sakinah ini berhubungan
dengan peperangan. Kalau ada sakinah
sebelum peperangan itu artinya kita
akan menang.
Sakinah itu artinya kemantapan hati.
Saya mau tanya antum semuanya.
Pegang dadanya. Mantap ngga menang
di 2014 yang akan datang? [MANTAP!]
Di sini mantap? [MANTAP!] ALLAHU
AKBAR! ALLAHU AKBAR! ALLAHU AKBAR!
ALLAHU AKBAR! ALLAHU AKBAR! ALLAHU
AKBAR!
Assalamu’alaikum warohmatullahi
wabarokaatuh.

*www.pkslampung.org/?p=869

Share and Enjoy:
We will keep You Updated...
Sign up to receive breaking news
as well as receive other site updates!
Subscribe via RSS Feed subscribe to feeds
Sponsors
Template By SpicyTrickS.comSpicytricks.comspicytricks.com
Template By SpicyTrickS.comspicytricks.comSpicytricks.com
Popular Posts
Recent Stories
Connect with Facebook
Sponsors
Recent Comments