Home » Archives for Januari 2013
Jimly: Penetapan Tersangka Luthfi Ganjil
Posted in
Berita
|
1/31/2013|
Admin
Pakar Hukum Tata Negara Jimly Asshiddiqie menilai ada yang ganjil pada
penetapan tersangka oleh KPK kepada Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaq.
"KPK menetapkan Luthfi Hasan Ishaq sebagai tersangka sangat cepat, hanya beberapa menit setelah penangkapan. Kesannya, PKS seperti menjadi target," kata Jimly Asshiddiqie usai diskusi publik yang diselenggarakan Fraksi Partai Gerindra di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Kamis.
Jimly mempertanyakan, proses pemeriksaan terhadap Luthfi Hasan Ishaq karena hanya beberapa menit setelah penangkapan langsung ditetapkan sebagai tersangka.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini membandingkan dengan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, yang pernah disebut-sebut oleh beberapa tersangka maupun saksi pada kasus dugaan korupri proyek Wisma Atlet SEA Games maupun Hambalang, tapi sampai sekarang belum ada proses lebih lanjut dari KPK.
Ia juga membandingkan dengan Ketua DPP Partai Golkar, Priyo Budi Santoso, yang informasinya namanya disebut dalam dakwaan terhadap tersangka Zulkaranen Jabbar dan Dendy Presetya, di Pengadilan Tipikor Jakarta, tapi tidak ada tindak lanjut dari KPK.
Zulkaranen Jabbar dan Dendy Prasetya, adalah tersangka kasus dugaan koripso pada proyek pengadaan laboratorium komputer untuk madrasah tsanawiyah dan pengadaan Alquran di Kementerian Agama.
"KPK menetapkan Luthfi Hasan Ishaq sebagai tersangka sangat cepat, hanya beberapa menit setelah penangkapan. Kesannya, PKS seperti menjadi target," kata Jimly Asshiddiqie usai diskusi publik yang diselenggarakan Fraksi Partai Gerindra di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Kamis.
Jimly mempertanyakan, proses pemeriksaan terhadap Luthfi Hasan Ishaq karena hanya beberapa menit setelah penangkapan langsung ditetapkan sebagai tersangka.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini membandingkan dengan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, yang pernah disebut-sebut oleh beberapa tersangka maupun saksi pada kasus dugaan korupri proyek Wisma Atlet SEA Games maupun Hambalang, tapi sampai sekarang belum ada proses lebih lanjut dari KPK.
Ia juga membandingkan dengan Ketua DPP Partai Golkar, Priyo Budi Santoso, yang informasinya namanya disebut dalam dakwaan terhadap tersangka Zulkaranen Jabbar dan Dendy Presetya, di Pengadilan Tipikor Jakarta, tapi tidak ada tindak lanjut dari KPK.
Zulkaranen Jabbar dan Dendy Prasetya, adalah tersangka kasus dugaan koripso pada proyek pengadaan laboratorium komputer untuk madrasah tsanawiyah dan pengadaan Alquran di Kementerian Agama.
BK-Info:Terkait Penetapan Presiden PKS sbg tersangka suap impor daging sapi
Posted in
Taklimat
|
|
Abu Jundi
BK-Info:
Ass wr wb. Penetapan Presiden PKS sbg tersangka suap impor daging sapi,
hal ini adalah :
1.Mrpkn fitnah rekayasa dr lawan politik yg ingin nama
baik PKS hancur jelang pemilu 2014.
2.Pihak2 yg ditangkap KPK sblmnya
yg mngaku dekat LHI adl org asing yg tdk dikenal sblmnya
3.KPK akhir2
ini mmg ditekan krn kasus2 besar yg ditangani.
4.Smg kader2 bisa sabar
dan tsiqoh.
Ungkapan hati Ust Ayi Muzayni (Protokoler Presiden/pengatur semua jadwal presiden PKS)
Posted in
Berita
|
|
Abu Jundi
Ikhwati wa akhwati fillah... Melihat berita ttg LHI terkait sapi impor,
maka ana sebagai salah satu kader PKS yg mengenal LHI, sangat berharap
semua sabar u mendapat kabar yg sebenarnya dr pejabat PKS yg berwenang,
ini fitnah yg luar biasa u PKS, khususnya LHI, sebagaimana fitnah dan
tuduhan u LHI menjelang pemilu 2004 dan 2009, yang tdk pernah terbukti.
Saya sangat sedih, marah ttg semua berita itu, tapi kita punya Allah,
maka bersabarlah dan berdo'alah. Selama ini ana saja tdk pernah mengenal
AF (Ahmad Fathan) yg dituduhkan sebagai org dekat LHI yg tertangkap
bawa 1M, bersama wanita ABG itu (naudzubillah) , padahal hampir setiap
menit saya mendampingi LHI, jadi sekali lg bersabarlah, sampai Allah
menolong kita semua dr semua cobaan ini. Jazakallah.
** Jan 31 Thu 00:08 **
** Jan 31 Thu 00:08 **
Keterangan Resmi Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq Terkait Isu Penyuapan
Posted in
Berita
|
|
Abu Jundi
Assalamu'alaykum Warahmatullah Wabarakatuh
Pertama kami mengapresiasi kinerja KPK dalam melakukan pemberantasan
korupsi. Kita berharap pemberantasan korupsi di Indonesia terus berjalan
dengan baik sesuai dengan aturan undang-undang yang sudah ada.
Yang kedua, saya agak terkejut tadi mendapatkan berita dari kawan-kawan
bahwa di KPK, ada pernyataan resmi tentang nama LHI sebagai salah satu
yang diindikasikan terlibat kasus penyuapan.
Saya tidak tahu yang dimaksudkan siapa, tetapi memang nama saya adalah Luthfi Hasan Ishaaq yang biasa orang menyebutnya LHI.
Seandainya yang dimaksudkan adalah saya, maka saya sebagai warga negara
Indonesia sudah tentu akan taat kepada proses hukum yang ada.
Tetapi, andai isu penyuapan itu benar, sudah barang tentu, saya tidak
akan menerimanya. Tidak saya, tidak partai saya, tidak juga kader-kader
Partai Keadilan Sejahtera.
Untuk itu, kepada seluruh jajaran,
kader dan seluruh pengurus partai, Saya berharap para kader tetap
menahan diri, terus berdoa, dan menyerahkan semua urusan pada Allah SWT,
dan terus berjuang agar negeri kita ini bebas dari korupsi. Karena
tindakan itu merugikan negara dan menyengsarakan rakyat, dan
pemberantasan korupsi itu sudah menjadi komitmen PKS.
Biasanya menjelang pemilu, kita selalu mengucapkan kalimat "Hasbunallah wani'mal wakil, ni'mal maula wani'man nashir".
Demikian saya sampaikan keterangan ini, terima kasih.
Wassalamu'alaykum Warahmatullah Wabarakatuh
Pahlawan Kejayaan
Posted in
Taujihat
|
1/30/2013|
Admin
Jika kecemasan merupakan kekuatan utama
yang menggerakkan para pahlawan kebangkitan, maka kekuatan apakah yang
paling agresif menggerakkan para pahlawan di jaman kejayaan? Jawabannya
adalah obsesi kesempurnaan. Penjelasannya seperti ini: Pada jaman
kejayaan suatu peradaban, kondisi kehidupan masyarakat sudah relatif
stabil; ada pemerintahan yang kuat, ada pertahanan dan keamanan yang
stabil, ada kemakmuran yang merata secara relatif, ada tingkat kesehatan
dan pendidikan yang baik, dan seterusnya. Masyarakat tidak lagi
berpikir pada lingkaran kebutuhan pokok dan logistik dasarnya. Karena
itu, ada ketenangan, dan dalam ketenangan itu muncul kecenderungan untuk
memenuhi kebutuhan intelektual dan spiritual.
Selain dilatari oieh sistem pemenuhan
kebutuhan manusia secara bertahap, pengembangan intelektual juga
merupakan kesinambungan yang niscaya dari mata rantai perkembangan
sebuah peradaban. Lihatlah sejarah Islam misalnya.
Perkembangan ilmu pengetahuan yang
sangat pesat terjadi pada abad kedua, ketiga, dan keempat. Pada abad
pertama energi kaum muslimin tercurah untuk proses kebangkitan awal.
Ini juga yang terjadi di Eropa; masa
kebangkitan peradaban dari masa keterpurukan di abad per-tengahan
terjadi setelah Perang Salib pada abad ketigabelas hingga abad
ketujuhbelas. Setelah itu, peradaban Etopa mengalami masa kejayaan pada
abad kedelapanbelas hingga abad duapuluh. Cerita abad duapuluhsalu
mungkin akan sangat berbeda. Perkembangan ilmu pengetahuan paling pesat
terjadi pada tiga abad terakhir ini.
Ketenangan memungkinkan orang menekuni
detil-detil, sementara pengembaraan intelektual dan spiritual selalu
mendorong orang pada kesempurnaan. Ini menjelaskan tipikal kepahlawanan
zaman kejayaan; biasanya terjadi paling banyak pada bidang pemikiran,
kebudayaan, bahasa, seni, dan ilmu pengetahuan, dan pembangunan fisik,
serta berorientasi pada spesialisasi yang rumit dan detil, sebagai
simbol kesempurnaan.
Kepahlawanan zaman kejayaan didominasi
oleh semangat perfeksionisme dan inovasi. Kepahlawanan dibedakan pada
ketekunan dan kemampuan kreativitas; seperti ketekunan Imam Bukhari dan
kawan-kawannya meneliti sanad dan matan hadits, atau kreativitas Imam
Syafii saat beliau merumuskan kaidah-kaidah Ushul Fiqh, atau temuan dan
inovasi Ibnu Sina dan Ibnu Rusydi dalam bidang kedokteran, atau
kedalaman Imam Ghazali, Ibnul Jauzi, Ibnul Qayyim dalam bidang akhlak,
atau Al Jahiz dalam bidang sastra, dan seterusnya.
Adapun pembangunan fisik dalam kaitan
ini terjadi sebagai bagian dari cara mengekspresikan temuan-temuan itu
secara fisik; bahwa kemajuan pemikiran, bahasa, budaya, seni dan ilmu
pengetahuan dengan sendirinya meningkatkan cita rasa keindahan, dan itu
terekspresi salah satunya dalam pembangunan fisik. Inilah penjelasan
untuk Istana Al-Hamra di Spanyol, atau Islana Khilafah Abbasiyah di
Bagdad.
Begitulah obsesi kesempurnaan melahirkan
ilmu dan meninggikan cita rasa keindahan, dan itulah karya para
pahlawan zaman kejayaan.
Sumber : http://www.hasanalbanna.com
PKS: Apa Jadinya Pejabat Negara Pecandu Narkoba?
Posted in
Berita
|
|
Abu Jundi
JAKARTA - Skandal narkotika yang terjadi di kediaman
artis beken, Raffi Ahmad sempat menggegerkan publik beberapa hari ini.
Sebab, pesta itu juga melibatkan para calon politikus negeri ini.
Menanggapi hal itu, Anggota Komisi III dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Indra pun mengapreasi kerja Badan Narkotika Nasional (BNN) yang berhasil melakukan penggrebekan di kediaman Raffi Ahmad, Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Namun, ada hal yang tak boleh diabaikan, yakni BNN harus mampu mengungkap bandar dan jaringan penyuplai narkoba di kalangan artis. Dirinya juga sangat menyesalkan, diantara 17 orang yang ditangkap BNN.
"Mereka adalah public figure yang punya banyak pengemar. Seharusnya, mereka dapat memberikan contoh yang baik kepada masyarakat, termasuk dalam menghindari penggunaan narkoba dan melawan penyebarannya," terangnya.
Terlebih diantara artis yang diamankan BNN digadang-gadang menjadi caleg salah satu parpol. "Sangat disayangkan apabila ada parpol mencalegkan artis yang jadi pecandu. Bagaimana, jadinya bangsa ini apabila pejabat negaranya atau pemimpin bangsa seorang pecandu," tegasnya.
Oleh karena itu, Indra mengimbau agar parpol selektif dan jangan hanya untuk mendulang suara mencalegkan artis pengguna narkoba. Nanti, partai yang banyak kadernya terkena kasus narkoba atau partai yang mencalegkan pemakai narkoba. Artinya partai tersebut permisif pada penyalahgunaan narkoba.
"Oleh karena itu, saya mengimbau masyarakat untuk tidak memilih partai yang permisif pada penyalahgunaan narkoba. Demi menyelamatkan bangsa dan negara ini dari jeratan mafia narkoba, maka harus ada semangat bersama katakan tidak pada parpol yang permisif pada narkoba," simpulnya.
Menanggapi hal itu, Anggota Komisi III dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Indra pun mengapreasi kerja Badan Narkotika Nasional (BNN) yang berhasil melakukan penggrebekan di kediaman Raffi Ahmad, Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Namun, ada hal yang tak boleh diabaikan, yakni BNN harus mampu mengungkap bandar dan jaringan penyuplai narkoba di kalangan artis. Dirinya juga sangat menyesalkan, diantara 17 orang yang ditangkap BNN.
"Mereka adalah public figure yang punya banyak pengemar. Seharusnya, mereka dapat memberikan contoh yang baik kepada masyarakat, termasuk dalam menghindari penggunaan narkoba dan melawan penyebarannya," terangnya.
Terlebih diantara artis yang diamankan BNN digadang-gadang menjadi caleg salah satu parpol. "Sangat disayangkan apabila ada parpol mencalegkan artis yang jadi pecandu. Bagaimana, jadinya bangsa ini apabila pejabat negaranya atau pemimpin bangsa seorang pecandu," tegasnya.
Oleh karena itu, Indra mengimbau agar parpol selektif dan jangan hanya untuk mendulang suara mencalegkan artis pengguna narkoba. Nanti, partai yang banyak kadernya terkena kasus narkoba atau partai yang mencalegkan pemakai narkoba. Artinya partai tersebut permisif pada penyalahgunaan narkoba.
"Oleh karena itu, saya mengimbau masyarakat untuk tidak memilih partai yang permisif pada penyalahgunaan narkoba. Demi menyelamatkan bangsa dan negara ini dari jeratan mafia narkoba, maka harus ada semangat bersama katakan tidak pada parpol yang permisif pada narkoba," simpulnya.
Sumber :http://news.okezone.com/read/2013/01/29/339/753189/pks-apa-jadinya-pejabat-negara-pecandu-narkoba
Tifatul: PKS Cari Kader Bermoral dan Religius, Bukan Artis
Posted in
Berita
|
|
Abu Jundi
JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Dewan Syuro Partai
Keadilan Sejahtera (PKS), Tifatul Sembiring, menampik adanya artis yang
berminat menjadi kader partai tersebut. Tifatul bahkan belum tahu ada
artis yang ingin bergabung dengan PKS sebagaimana diutarakan Ketua
Fraksi PKS di DPR RI, Hidayat Nur Wahid.
Menurut Tifatul, fokus
PKS bukanlah mencari kader yang berlatar belakang artis. "Fokusnya pada
kompetensi moral dan religiusitas mereka (kader). Religius dan bermoral
itu tidak bisa berdiri sendiri," kata Tifatul di Gran Melia, Jakarta,
Senin (28/1/2013) malam.
Tifatul mengatakan, PKS juga lebih
mengedepankan kemampuan seorang kader dalam berkomunikasi dengan publik.
Selain itu, kader PKS harus berbekal pandangan yang visioner. Pandangan
itu dapat membuktikan bahwa kader tersebut mengetahui permasalahan di
daerah asal mereka. Pengertian atas problem masalah di daerahnya, kata
Tifatul, merupakan modal yang harus dimiliki setiap kader PKS.
"Kalau
seperti itu, patokannya bukan artis, tapi ahli yang dapat menyelesaikan
masalah. PKS sudah lama punya sistem perekrutan seperti itu," ujar
mantan Presiden PKS itu.
Ia menambahkan, kader PKS juga harus
memiliki kemampuan khusus agar dapat berguna di masyarakat. Kemampuan
khusus itu tidak sesuai dengan artis yang banyak menghabiskan waktu
untuk berhura-hura. Tifatul menilai hanya sedikit sekali artis yang
memiliki kemampuan khusus. Hal terpenting lainnya sehingga artis sulit
masuk PKS adalah kader partainya harus memiliki modal budaya politik
sebelum memutuskan bergabung.
Sebelumnya, Hidayat Nur Wahid
menyebutkan bahwa ada beberapa artis yang mendekat ke PKS dan berharap
menjadi calon anggota legislatif. Jumlah artis itu tidak lebih dari
sepuluh orang. Menurut Hidayat, artis-artis itu akan mengikuti tahapan
seleksi caleg di PKS.
Hidayat mengatakan, artis-artis yang
menyatakan diri ingin bergabung dengan PKS itu menilai PKS sebagai
partai yang bersih. Namun, Hidayat enggan mengungkap nama-nama artis
tersebut. Hidayat memastikan bahwa PKS akan menerapkan aturan yang sama
untuk menyeleksi mereka. Mantan Ketua MPR itu mengatakan, mekanisme yang
dijalani untuk menjadi kader dan caleg PKS tetap sesuai dengan
peraturan partai.
Sumber : http://nasional.kompas.com/read/2013/01/29/0853480/Tifatul.PKS.Cari.Kader.Bermoral.dan.Religius.Bukan.Artis
Hukum Memperingati Maulid Nabi
Posted in
Artikel
|
1/16/2013|
Abu Jundi
Allah telah memerintah nabinya untuk
mengikuti syari’atnya dalam beribadah kepadanya, dan melarang mengikuti
hawa nafsu, dalam banyak ayat Allah memerintah nabinya untuk mengikuti
wahyu. Ulama mengatakan bahwa ibadah harus didasari wahyu, dan tidak
berdasarkan akal fikiran manusia.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala memberi karunia
kepada hambanya dengan mengutus Rasul-Nya Shalallahu ‘Alaihi Wa Sallam,
bukan dengan kelahirannya, oleh karena itu pada hari kelahiran Nabi
Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam para Salafush Shalih tidak melakukan amal
perbuatan yang lebih dari hari-hari lain, dan tidak menganggap hari
kelahiran Nabi sebagai hari istimewa yang perlu diperingati, dirayakan
atau dikaitkan dengan suatu hal yang dianggap penting, lihatlah misalnya
Umar bin Khattab t ketika akan menetapkan awal tahun hijriyah, beliau
tidak memulainya dari hari atau bulan kelahiran Nabi Shalallahu ‘Alaihi
wa Sallam, namun memulainya dengan tanggal kemenangan Nabi Shalallahu
‘Alaihi Wa Sallam.
Peringatan Maulid Nabi tidak pernah
dilakukan oleh Rasulullah, para sahabat, para tabi’in, maupun para imam
madzhab seperti Imam Syafi’i, Imam Malik, Ahmad bin Hambal dan Abu
Hanifah, akan tetapi yang pertama kali mengadakan peringatan Maulid Nabi
adalah para Khalifah Fatimiyah pada abad keempat Hijriyah, bahkan
mereka bukan hanya memperingati hari kelahiran Nabi, akan tetapi mereka
juga memperingati hari kelahiran Imam Ali, Fatimah, Hasan, dan Husain.
Sebelumnya umat Islam tidak mengenal yang namanya peringatan Maulid Nabi
Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam
Sebenarnya para ahli sejarah berbeda
pendapat tentang bulan kelahiran Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam, ada
yang mengatakan Nabi dilahirkan pada bulan ramadhan, namun mayoritas
mereka mengatakan bahwa Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam dilahirkan
pada bulan Rabiul Awwal. Kemudian mereka juga berbeda pendapat tentang
tanggal kelahiran Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam Ibnu Abdil Barr
mengatakan beliau lahir pada tanggal 2, ada yang mengatakan tanggal 8,
ini didukung oleh Ibnu Hazm dan kebanyakan ahli hadits, ada yang
mengatakan pada tanggal 9, ini dikuatkan oleh Abul Hasan An Nadawi dan
Zahid Al Kaustari, ada yang mengatakan tanggal 10, ini dikatakan oleh Al
Baqir, ada yang mengatakan pada tanggal 12, ini ditegaskan oleh Ibnu
Ishaq, ada yang mengatakan tanggal 17, dan ada yang mengatakan tanggal
18 Rabi’ul Awwal.
Ini menunjukkan bahwa para sahabat tidak
begitu memperhatikan tanggal kelahiran nabi, karena tidak ada ibadah
yang berkaitan dengan hari kelahirannya, sebab kalau seandainya ada,
niscaya diriwayatkan kepada kita.
Kemudian perlu diketahui bahwa tanggal 12
Rabi’ul Awwal juga merupakan hari meninggalnya Rasulullah Shalallahu
‘Alaihi wa Sallam, jadi bergembira pada hari itu tidak lebih baik dari
bersedih, selain itu bila diperhatikan, peringatan Maulid Nabi banyak
menyebar di negara-negara yang bertetangga dengan Kristen, seperti di
Suriah dan Mesir. Orang-orang Nasrani merayakan hari kelahiran Isa
‘Alaihis Salam, dan itu merupakan sebab orang-orang Islam mengadakan
perayaan hari besar karena mengikuti tradisi mereka.
Kecintaan kepada Nabi Shalallahu ‘Alaihi
Wa Sallam bukan dibuktikan dengan memperingati hari kelahirannya, namun
dengan mengikuti sunnahnya, melaksanakan perintahnya dan menjauhi
larangannya, dan gembira dengan Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wa Sallam bukan
hanya pada waktu-waktu tertentu, seperti hanya di bulan rabi’ul awal,
tetapi sepanjang masa.
Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam telah
melarang umatnya berlebihan dalam memuji dan mengagungkan beliau, beliu
bersabda: “Janganlah kalian belebihan terhadapku sebagaimana orang
Nasrani berlebihan terhadap putera Maryam, aku tidak lain hanyalah hamba
Allah, maka katakanlah: ‘hamba Allah dan Rasul-Nya.’” (HR. Bukhari)
Kebanyakan bacaan yang dibaca dalam
peringatan Maulid Nabi yang berupa pujian kepada beliau sangat
berlebihan, dan ini diakui oleh orang yang mendukung peringatan Maulid
Nabi itu sendiri, terutama ketika sebagian orang mengarang buku tentang
peringatan Maulid Nabi, kemudian mereka membuat-buat hadits palsu untuk
mendukung perbuatannya.
Salah seorang tokoh sufi di abad ini yaitu Abdullah Al Ghimari berkata:
“… buku-buku tentang Maulid Nabi dipenuhi
oleh hadits-hadits palsu, dan ini telah menjadi keyakinan kuat bagi
kalangan awam, aku berharap semoga Allah memberi taufik kepadaku untuk
menulis buku tentang Maulid Nabi, yang terbebas dari dua hal yaitu:
hadits-hadits palsu, dan sajak yang dipaksakan … Jadi, berlebihan dalam
memuji itu tercela, berdasarkan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
‘Janganlah kalian berlebihan dalam agama kalian,’ dan juga orang yang
memuji Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam dengan suatu hal yang tidak ada
dasarnya dari Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam maka ia telah
berbohong, sehingga ia termasuk orang yang diancam dalam hadits:
‘Barangsiapa yang sengaja berdusta kepadaku maka hendaklah ia menyiapkan
tempatnya di neraka.
Fadhilah-fadilah Nabi bukanlah suatu hal
yang bisa dianggap enteng dengan menggunakan hadits dhaif dan
sebagainya, karena ini berkaitan dengan pembawa syari’at, Nabi umat ini,
yang mengharamkan dusta atas nama beliau dan menjadikannya sebagai
salah satu dosa besar, bahkan Abu Muhammad Al Juwaini, bapak dari Imam
Al Haramain berpendapat bahwa orang yang berdusta atas nama Nabi
Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam, ia kafir. Dengan demikian, hal-hal yang
berlebihan yang terdapat dalam buku-buku Maulid Nabi, dan kisah Isra’
Mi’raj tidak ada dasarnya sama sekali, maka wajib dibakar agar para
penulisnya dan orang-orang yang membacanya tidak dibakar di neraka, kami
mohon keselamatan kepada Allah.”
Pernyataan ini ada dalam buku tentang kritik terhadap Burdat-nya Al Bushiri halaman 75.
Dan biasanya dalam peringatan Maulid diakhiri dengan kata-kata bid’ah dan tawassul-tawassul yang berbau syirik.
Kemudian dalam peringatan Maulid Nabi biasanya melakukan beberapa kesalahan, di antaranya:
Orang-orang yg memperingati Maulid
menuduh orang-orang yang tidak merayakannya bahwa mereka tidak mencintai
Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam, mereka pura-pura tidak tahu bahwa
kecintaan kepada Nabi dibuktikan dengan mengikuti sunnah beliau, bukan
dengan berbuat bid’ah, demikan pula hal-hal yg dilakukan pada waktu
memperingati Maulid, seperti bacaan-bacaan yang tidak ada dasarnya dari
agama yang dibaca dengan disertai gerakan-gerakan yang tidak pernah
diajarkan dalam agama, disamping kisah-kisah bohong yang dibuat-buat
tentang faedah atau fadhilah memperingati Maulid Nabi, dan sebagainya.
Syaikh Ali Mahfudz Al Azhari berkata:
“Dalam memperingati Maulid Nabi banyak terjadi pemborosan dan
membuang-buang harta serta waktu yang tidak ada gunanya dan tidak
kebaikannya sama sekali.” (Al Ibda’/324)
Sedangkan kaidah syar’iyah mengatakan bahwa suatu yang mubah jika menyebabkan kepada suatu yang diharamkan maka hukumnya haram.
Seluruh umat Islam telah sepakat bahwa
merayakan Maulid Nabi adalah bid’ah, akan tetapi mereka berbeda
pendapat, ada yang mengatakan bahwa ia adalah bid’ah hasanah, dengan
alasan bahwa ada maslahat yang mungkin bisa diperoleh.
Akan tetapi para ulama yang lain, baik
dahulu maupun sekarang banyak yang berfatwa bahwa merayakan Maulid
hukumnya haram, berdasarkan dali-dalil syari’at yang mengharamkan bid’ah
dalam masalah agama, sedangkan perayaan Maulid termasuk masalah agama,
mereka memandang bahwa perayaan Maulid adalah suatu kesalahan yang
pasti, sedangkan kebaikan yang diharapkan hanya merupakan dugaan.
Kemudian perayaan tersebut tidak pernah dilakukan oleh Nabi Shalallahu
‘Alaihi wa Sallam, dan juga para sahabat, para tabi’in, dan juga periode
setelah itu. Dan juga Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam tidak
membedakan bid’ah ada yang baik dan buruk, akan tetapi beliau
mengatakan: kullu bid’atin dhalaalah, semua bid’ah adalah kesesatan.
Imam Malik berkata: “Barangsiapa yang
berbuat bid’ah dalam Islam dan ia menganggapnya baik, maka ia telah
menyangka bahwa Muhammad Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam telah berkhianat
terhadap kerasulan, karena Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: “Pada
hari ini aku telah menyempurnakan agamamu, ” maka apa yang tidak
termasuk agama pada waktu itu, maka sekarang tidak menjadi agama.” (Al I’tisham karangan Asy Syatibi)
Adapun ulama-ulama yang berfatwa bahwa perayaan Maulid itu bid’ah, diantaranya:
- Imam Syatibi, beliau menyebutkan di awal kitabnya Al I’tisham (1/34) dan mengatakan bahwa menjadikan hari kelahiran Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam sebagai ‘Id adalah bid’ah.
- Imam Al Fakihani dalam bukunya Risalah Al Mufradah hal 8-9.
- Ulama India, Abu Thayyib Syamsul Haq, begitu pula gurunya Al Allamah Basyiruddin Qanuji yang menulis buku dengan judul: Ghayatul Kalam fii Ibthalil Amalil Maulid wal Qiyam.
- Syaikh Al Allamah Abi Abdillah Muhammad Al Haffar Al Maliki salah satu ulama Maroko berkata: “ Para Salafush Shalih yaitu para sahabat Nabi dan orang-orang yang mengikuti mereka tidak pernah berkumpul pada malam kelahiran Nabi untuk beribadah, dan tidak melakukan sesuatu yang lebih dari hari-hari biasa, karena Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam tidak mengagugkan sesuatu kecuali yang disyari’atkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala…” (Al Mi’yaar Al Mu’rab 7/99).
- Syaikh Muhammad Shalih Al Utsaimin berkata, “Mereka melakukannya dengan alasan mencintai Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam, dan mereka ingin mengingat rasulillah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam. Kami katakan kepada mereka: ‘Kami senang jika kalian mencintai Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam, dan kami senang jika kalian ingin mengingat Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam, akan tetapi ada ketentuan yang telah ditetapkan olen Yang Maha Bijaksana, dan tuhan seluruh alam, ada ketentuan dalam mencintai, yaitu firman Allah Subhanahu wa Ta’ala: ‘Katakan, jika kamu mencintai Allah, maka ikutilah aku niscaya Allah mencintaimu.’ Jika seseorang jujur dalam pengakuannya mencintai Allah dan Rasul-Nya, makan hendaklah mengikuti syari’at Allah, dan mengikuti apa yang diajarkan oleh Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam, jika ia tidak mengikutinya, maka pengakuan cintanya dusta. Karena neraca ini adalah neraca yang jujur dan adil. Oleh karena itu mari kita lihat, apakah merayakan kelahiran Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam termasuk syari’at allah? Apakan Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam melakukannya? Apakah Khulafa’ Rasyidin melakukannya? Apakah para sahabat melakukannya? Apakah para tabi’in melakukannya? Jelas jawabnya tidak, barangsiapa yang mengatakan sebaliknya, maka hendaklah memberikan bukti. ‘Katakan, sampaikanlah bukti kalian jika kalian benar’.”
- Syaikh DR. Yusuf Al Qardhawi berkata: “Mereka mengatakan bahwa yang membuat-buat perayaan Maulid ini adalah Fathimiyah di Mesir, dan dari Mesir menyebar ke negara-negara lain, ada kemungkinan di balik itu ada tujuan politik tertentu, mereka ingin mengalihkan perhatian rakyat kepada perayaan Maulid ini, sehingga mereka tidak ikut campur memikirkan urusan politik dan juga masalah-masalah umum lainnya, oleh karena itu kalau ini dianggap ibadah maka kami berkata: “Ibadah ini tidak pernah diajarkan dan tidak benar.” (Siaran Al Jazirah)
- Syaikh Muhammad Al Ghazali dalam bukunya: Laisa minal Islam, hal 252, berkata, “Bertaqarrub dengan mengadakan perayaan Maulid adalah ibadah yang tidak ada dasarnya, oleh karena itu kita memandang bahwa semua perayaan ini adalah bid’ah yang ditolak dan tidak bisa dibenarkan.. Menghilangkan Maulid adalah masalah yang sangat penting baik dari segi agama maupun dunia ..Selain Maulid Nabi, juga peringatan Isra’ Mi’raj, Malam Nisfu Sya’ban, Lailatul Qadar, dan malam awal tahun Hijriyah. Perayaan-perayaan ini telah ditentukan waktunya, dan mengeluarkan biaya dianggap sebagian syi’ar agama, dan orang-orang awam telah memberikan perhatian lebih dengan kata-kata dan makanan, apakan hal itu menolong agama!”
Ahirnya kita berdoa semoga kita mendapat
kekuatan iman dan ilmu yang bermanfaat sehingga bisa mengamalkan agama
dengan benar sesuai dengan yang diajarkan oleh Allah dan Rasul-Nya, dan
semoga kita dijaga dari kesalah pahaman terhadap agama yang bisa
menggelincirkan kita dari jalah yang lurus. Amin.
Sumber : http://www.hasanalbanna.com/hukum-memperingati-maulid-nabi/?utm_source=feedburner&utm_medium=feed&utm_campaign=Feed%3A+hasanalbanna+%28hasanalbanna.com%29
Inilah Filosofi Nomor Urut 3 bagi PKS
Posted in
Berita
|
|
Abu Jundi
Jakarta - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memperoleh nomor urut
tiga dalam pengundian nomor urut peserta Pemilu 2014 di kantor KPU
kemarin. Nomor urut tiga ini disambut baik oleh seluruh kader.
Ketua DPP PKS Aboe Bakar Al Habsyi menilai nomor urut tiga bukan nomor yang diharapkan oleh PKS, tetapi memiliki arti yang penting bagi PKS.
"Secara prinsip bagi PKS tidak ada masalah dengan nomor urut, dapat angka berapapun itu baik buat kita. Pada tahun 1999 kita dapat Nomor urut 24 kemudian tahun 2004 kita dapat nomor urut 16 dan terakhir pada 2009 kita dapat nomor 8, semuanya tidak masalah, kita telah melaluinya dengan baik," ujar Aboe Bakar kepada INILAH.COM, Selasa (15/1/2013).
Menurutnya, nomor tiga menjadi penyemangat bagi para kader dan simpatisan PKS, karena selama ini mereka telah akrab dengan angka tersebut. Hal ini terbukti dalam grand desain pemenangan PKS, Presiden PKS telah menargetkan agar partai masuk tiga besar.
"Tentunya istilah tiga besar sudah menjadi makanan sehari-hari kader PKS, oleh karenanya ketika mendapat nomor urut tiga kita sudah tidak asing lagi. Dan mungkin memberi semangat tersendiri buat kami, kalo istilah orang Jawa ini kan 'utak-atik gatuk,'" paparnya.
Setelah itu, mesin politik PKS harus bekerja untuk memperkenalkan nomor tersebut. Berdasarkan peraturan KPU, saat ini sudah masuk tahapan pemilu, diperbolehkan kampanye dalam pertemuan terbatas dan mendistribusikan logistik pemilu.
"Dengan diperolehnya nomor urut berarti tanda pengenal untuk partai sudah lengkap, kita sudah bisa menggunakannya pada berbagai alat peraga kampanye. Saya kira ini adalah cara paling efektif untuk memperkenalkan nomor urut partai kepada masyarakat, supaya pada Pemilu 2014 nanti mereka mudah untuk memberikan suaranya," katanya.
Ketua DPP PKS Aboe Bakar Al Habsyi menilai nomor urut tiga bukan nomor yang diharapkan oleh PKS, tetapi memiliki arti yang penting bagi PKS.
"Secara prinsip bagi PKS tidak ada masalah dengan nomor urut, dapat angka berapapun itu baik buat kita. Pada tahun 1999 kita dapat Nomor urut 24 kemudian tahun 2004 kita dapat nomor urut 16 dan terakhir pada 2009 kita dapat nomor 8, semuanya tidak masalah, kita telah melaluinya dengan baik," ujar Aboe Bakar kepada INILAH.COM, Selasa (15/1/2013).
Menurutnya, nomor tiga menjadi penyemangat bagi para kader dan simpatisan PKS, karena selama ini mereka telah akrab dengan angka tersebut. Hal ini terbukti dalam grand desain pemenangan PKS, Presiden PKS telah menargetkan agar partai masuk tiga besar.
"Tentunya istilah tiga besar sudah menjadi makanan sehari-hari kader PKS, oleh karenanya ketika mendapat nomor urut tiga kita sudah tidak asing lagi. Dan mungkin memberi semangat tersendiri buat kami, kalo istilah orang Jawa ini kan 'utak-atik gatuk,'" paparnya.
Setelah itu, mesin politik PKS harus bekerja untuk memperkenalkan nomor tersebut. Berdasarkan peraturan KPU, saat ini sudah masuk tahapan pemilu, diperbolehkan kampanye dalam pertemuan terbatas dan mendistribusikan logistik pemilu.
"Dengan diperolehnya nomor urut berarti tanda pengenal untuk partai sudah lengkap, kita sudah bisa menggunakannya pada berbagai alat peraga kampanye. Saya kira ini adalah cara paling efektif untuk memperkenalkan nomor urut partai kepada masyarakat, supaya pada Pemilu 2014 nanti mereka mudah untuk memberikan suaranya," katanya.
Sumber : http://nasional.inilah.com/read/detail/1947424/inilah-filosofi-nomor-urut-3-bagi-pks
Rilis ICW: Hanya PKS dan Hanura yang Alegnya Tak Ada Tersangkut Kasus Korupsi
Posted in
Berita
|
1/03/2013|
Abu Jundi
JAKARTA - Sebanyak 25 wakil rakyat dari DPR/DPRD I/DPRD II dan 1
pejabat tinggi negara terjerat korupsi di KPK, Kajaksaan dan kepolisian
sepanjang 2012. Dari 25 orang itu, kader Golkar menempati posisi teratas
disusul PAN.
Hal itu disampaikan peneliti korupsi politik ICW, Apung Widadi dalam
juma pers "Outlook Korupsi Politik 2013" di Warung Daun, Cikini,
Jakarta, Jumat (28/12).
Apung membeberkan dari Golkar ada 7 orang yang tersangkut kasus korupsi.
Yaitu; Zulkarnen Djabar (anggota Banggar dan Komisi VIII DPR), Yohanes
Eluay (Ketua DPRD Jayapura), Iqbal Wobisono (mantan anggota DPRD
Jateng), Yurikus Dimang (Wakil Ketua I DPRD Palangakaraya), Andi Irsan
Idris Galigo (anggota DPRD Bone), Zahri (Ketua DPRD Pelawan) dan
Muhammad Faisal Anwar (anggota DPRD Riau).
Sementara dari PAN ada 5 orang. Yaitu, Riza Kurniawan (Wakil Ketua DPRD
Jateng), Taufan Andoso Yakin (Wakil Ketua DPRD Riau), E Suminto Adi
(anggota DPRD Mojokerto), Agung Purno Sarjono (anggota DPR Semarang) dan
Suminto Adi (anggota DPRD Mojokerto).
Sementara untuk Partai Demokrat terdapat empat orang. Mereka adalah
Angelina Sondakh (anggota DPR), Muhammad Nazaruddin (mantan angota DPR),
Wisnu Wardhana (Ketua DPRD Surabaya) dan Andi Alifian Mallarangeng
(mantan Menpora).
Jumlah kader Demokrat yang tersangkut kasus korupsi sama dengan PDIP.
Kader partai berlambang kepala banteng yang terjerat korupsi adalah
Izederik Emir Moeis (Ketua Momisi XI DPR), Murdoko (Ketua DPRD Jawa
Tengah). Aries Marcorius Narang (Ketua DPRD Palangkaraya) dan Sukarni
Joyo (anggota DPRD Kutai Timur).
PKB dan PPP masing-masing punya dua kader. Yaitu; Zulkifli Shomad
(mantan Ketua DPRD Kota Jambi) serta M Dunir (anggota DPRD Riau) dari
PKB. Sedangkan PPP, SD (anggota DPRD Lobar) dan Jambran Kurniawan (Wakil
Ketua DPRD Palangkaraya).
Dan terakhir Partai Gerindra. Seorang kader Prabowo Subianto yang
tersangkut korupsi itu adalah Sumartono (anggota DPRD Semarang).
Sementara satu orang lagi anggota dewan yang terlibat korupsi belum
teridentifikasi berasal dari partai mana. Yaitu Afit Rumagesan (Ketua
DPRD Fakfak).
Praktis, dari sembilan partai yang ada hanya PKS dan Partai Hanura yang
tak ada kadernya terjerat kasus kejahatan kerah putih tersebut. [zul]
*http://m.rmol.co/news.php?id=91892
Popular Posts
-
UNDANGAN, Ikhwah fillah... Mari eratkan ukhuwah, raih keberkahan silaturrahim dan majelis ilmu, HADIRI Forum Pengajian Keluarga Sejahter...
-
MEMANG tidak sederhana menjadi seorang pemimpin yang legal secara formal dan legitimed (dicintai bawahannya). Sebelum seseorang diakui...
-
DCS DPRD II PKS Dapil IV (Banyudono,Ngemplak, Sawit,Sambi) Boyolali Daerah Pemilihan IV Banyudono, Ngemplak, Sawit, Sambi. 1. Nur Achmad...
-
Presiden Mesir, Dr Muhammad Mursi menempati urutan ke-4 orang yang paling berpengaruh di dunia versi Majalah Time. Majalah Time mengung...
-
Ikhwati wa akhwati fillah... Melihat berita ttg LHI terkait sapi impor , maka ana sebagai salah satu kader PKS yg mengenal LHI, sangat b...
-
Pada tahun kesepuluh kenabian, istri Nasbi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam, Khadijah binti Khuwailid, dan pamannya, Abu Thlaib, wafat. Ber...
-
TEMPO.CO , Jakarta - Fraksi Partai Keadilan Sejahtera melarang semua anggotanya yang duduk di Badan Anggaran untuk memakai ruangan yang ba...
-
Menteri Sosial Salim Segaf al Jufri sangat menikmati naik ojek dari pos pemantauan perbatasan desa Temajuk menuju dusun Camar Bulan. “Kalau...
Recent Stories
Connect with Facebook
Sponsors
Search
Archives
-
▼
2013
(28)
-
▼
Januari
(10)
- Jimly: Penetapan Tersangka Luthfi Ganjil
- BK-Info:Terkait Penetapan Presiden PKS sbg tersang...
- Ungkapan hati Ust Ayi Muzayni (Protokoler Presiden...
- Keterangan Resmi Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq...
- Pahlawan Kejayaan
- PKS: Apa Jadinya Pejabat Negara Pecandu Narkoba?
- Tifatul: PKS Cari Kader Bermoral dan Religius, Buk...
- Hukum Memperingati Maulid Nabi
- Inilah Filosofi Nomor Urut 3 bagi PKS
- Rilis ICW: Hanya PKS dan Hanura yang Alegnya Tak A...
-
▼
Januari
(10)
Categories
Blog Archives
-
▼
2013
(28)
-
▼
Januari
(10)
- Jimly: Penetapan Tersangka Luthfi Ganjil
- BK-Info:Terkait Penetapan Presiden PKS sbg tersang...
- Ungkapan hati Ust Ayi Muzayni (Protokoler Presiden...
- Keterangan Resmi Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq...
- Pahlawan Kejayaan
- PKS: Apa Jadinya Pejabat Negara Pecandu Narkoba?
- Tifatul: PKS Cari Kader Bermoral dan Religius, Buk...
- Hukum Memperingati Maulid Nabi
- Inilah Filosofi Nomor Urut 3 bagi PKS
- Rilis ICW: Hanya PKS dan Hanura yang Alegnya Tak A...
-
▼
Januari
(10)
Recent Comments